27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Pihak Smile Train Terbantu dengan Operasi Bibir Sumbing Polda Kalteng

PALANGKA RAYA – Perwakilan Smile Train Indonesia
Kalteng, Chris Alessandro Philip mengungkapkan rasa senangnya,
 atas kegiatan operasi bibir sumbing oleh Polda
Kalteng di Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya, Senin (17/6/2019). Karena
pihak Smile Train membutuhkan rekan-rekan untuk bisa saling koordinasi.

“Karena kami punya kekurangan adalah dalam hal
penjaringan pasien-pasien. Kami bersyukur bersama Polri ini bisa menjaring
pasien sebanyak mungkin,” kata Chris.

Diakui Chris bahwa pihaknya membutuhkan banyak rekan
organisasi, institusi ataupun dari pemerintah daerah. Pihaknya juga sangat
berterima kasih kepada pihak Polri dalam kegiatan ini sudah membantu pihaknya
dalam memfasilitasi tempat operasi, tempat pasien, tempat rawat inapnya, maupun
dalam penjaringan pasien.

“Smile Train untuk wilayah Kalteng mulai tahun 2016
melakukan kegiatan. Kegiatan terakhir kemarin bulan April di Tamiang layang.
Total jumlah pasien yang sudah kami operasi sekitar 192 pasien, se-Kalteng dari
tahun 2016,” ungkapnya.

Baca Juga :  Solusi Nyata Ben-Ujang untuk Mempercepat Kesejahteraan Kalteng

Ia berharap, di  Kalteng kegiatan seperti in berlanjut. Pemerintah
daerah dan juga pihak-pihak yang berwenang lainnya, untuk bisa saling
koordinasi dengan pihaknya dalam melaksanakan kegiatan ini.

“Kegiatan ini 100 persen gratis. Ini sangat
membantu, karena satu pasien saja Rp7 juta, belum lagi biaya yang lainnya.
Semuanya, mulai dari tim medis Smile Train yang sediakan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Chris menyampaikan untuk batasan umur bibir
sumbing minimal 3 bulan dan berat badannya minimal 5 kg. Tetapi untuk celah
langit-langit minimal 12 bulan dan berat badan minimal 10 kg. Khusus untuk
celah langit-langit pihaknya memang sedikit terkendala, karena semakin tua
semakin keras langit-langitnya.

“Untuk bibir sumbing yang tua pun tidak masalah,
kami pernah mengoperasi pasien berusia 72 tahun, itu pasien dari Pangkalan Bun
tapi dioperasinya di Buntok. Kan kasian kejauhan, makanya di seluruh Kalteng
kami adakan,” katanya.

Baca Juga :  Satlantas Polres Kapuas Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19

 Chris mengatakan juga Agustus nanti pihaknya adakannya di
Sampit. Sedangkan, untuk tempat-tempat yang sudah pihaknua lakukan kegiatan
yakni Palangka Raya, Buntok, Tamiang Layang, Kapuas, Pulang Pisau, Katingan dan
Sampit.

“Di Pangkalan Bun kami pernah adakan, hanya saja ada
timnya tersendiri bukan saya,” pungkasnya. (atm)

PALANGKA RAYA – Perwakilan Smile Train Indonesia
Kalteng, Chris Alessandro Philip mengungkapkan rasa senangnya,
 atas kegiatan operasi bibir sumbing oleh Polda
Kalteng di Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya, Senin (17/6/2019). Karena
pihak Smile Train membutuhkan rekan-rekan untuk bisa saling koordinasi.

“Karena kami punya kekurangan adalah dalam hal
penjaringan pasien-pasien. Kami bersyukur bersama Polri ini bisa menjaring
pasien sebanyak mungkin,” kata Chris.

Diakui Chris bahwa pihaknya membutuhkan banyak rekan
organisasi, institusi ataupun dari pemerintah daerah. Pihaknya juga sangat
berterima kasih kepada pihak Polri dalam kegiatan ini sudah membantu pihaknya
dalam memfasilitasi tempat operasi, tempat pasien, tempat rawat inapnya, maupun
dalam penjaringan pasien.

“Smile Train untuk wilayah Kalteng mulai tahun 2016
melakukan kegiatan. Kegiatan terakhir kemarin bulan April di Tamiang layang.
Total jumlah pasien yang sudah kami operasi sekitar 192 pasien, se-Kalteng dari
tahun 2016,” ungkapnya.

Baca Juga :  Solusi Nyata Ben-Ujang untuk Mempercepat Kesejahteraan Kalteng

Ia berharap, di  Kalteng kegiatan seperti in berlanjut. Pemerintah
daerah dan juga pihak-pihak yang berwenang lainnya, untuk bisa saling
koordinasi dengan pihaknya dalam melaksanakan kegiatan ini.

“Kegiatan ini 100 persen gratis. Ini sangat
membantu, karena satu pasien saja Rp7 juta, belum lagi biaya yang lainnya.
Semuanya, mulai dari tim medis Smile Train yang sediakan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Chris menyampaikan untuk batasan umur bibir
sumbing minimal 3 bulan dan berat badannya minimal 5 kg. Tetapi untuk celah
langit-langit minimal 12 bulan dan berat badan minimal 10 kg. Khusus untuk
celah langit-langit pihaknya memang sedikit terkendala, karena semakin tua
semakin keras langit-langitnya.

“Untuk bibir sumbing yang tua pun tidak masalah,
kami pernah mengoperasi pasien berusia 72 tahun, itu pasien dari Pangkalan Bun
tapi dioperasinya di Buntok. Kan kasian kejauhan, makanya di seluruh Kalteng
kami adakan,” katanya.

Baca Juga :  Satlantas Polres Kapuas Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19

 Chris mengatakan juga Agustus nanti pihaknya adakannya di
Sampit. Sedangkan, untuk tempat-tempat yang sudah pihaknua lakukan kegiatan
yakni Palangka Raya, Buntok, Tamiang Layang, Kapuas, Pulang Pisau, Katingan dan
Sampit.

“Di Pangkalan Bun kami pernah adakan, hanya saja ada
timnya tersendiri bukan saya,” pungkasnya. (atm)

Terpopuler

Artikel Terbaru