26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Duh! Termakan Hoax, Mantan Wali Kota Ikut Geruduk KPU Palangka Raya

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Beredarnya kabar terkait dugaan
kotak suara hilang, juga terdengar oleh mantan Wali Kota Palangka Raya, HM
Riban Satia. Tidak hanya itu, Riban yang juga Ketua Tim Relawan Pasangan Ben-Ujang,
turut mendatangi kantor KPU Kota bersama puluhan massa lainnya, Senin
(14/12/2020) malam.

Massa yang datang menduga bahwa
sejumlah kotak suara yang dibawa oleh beberapa orang yang kemudian diketahui
adalah mahasiswa, merupakan kotak suara Pilkada Kalteng.

Ketua KPU Kota Palangka Raya
Ngismatul Choiriyah menegaskan, seluruh kotak suara yang digunakan untuk Pilgub
Kalteng, sampai saat ini dipastikan aman serta dalam penjagaan ketat petugas
KPU dan aparat keamanan.

Dia juga menjelaskan, adanya dugaan
kotak suara yang dicuri tersebut hanya kesalahpahaman. Pasalnya, kotak suara
yang disebut-sebut hilang atau dicuri itu bukan kotak suara Pilgub Kalteng. Melainkan
kotak suara berbahan aluminium yang awalnya hendak dipinjam oleh Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Palangka Raya (UPR) untuk pemilihan raya
mahasiswa di kampus.

Baca Juga :  Sugianto-Habib Kompak Resmikan Jembatan Penghubung di Wilayah Barito

“Jadi saya tegaskan, yang
dipinjamkan adalah kotak suara aluminium bekas Pemlu tahun 2014 lalu, yang memang
tidak kita pakai lagi. Itu memang kami sisakan untuk masyarakat yang pinjam,
karena biasanya yang pinjam ini bisa anak-anak SMA dan mahasiswa biasa pinjam,”
jelas Ngismatul di kantor KPU Kota Palangka Raya, Senin (14/12) malam.

Setelah diberikan penjelasan dan
penegasan oleh pihak KPU Kota Palangka Raya, akhirnya massa pun membubarkan
diri.

Riban juga mengikuti musyawarah
bersama pihak KPU, Bawaslu dan pihak keamanan terkait kotak suara yang sempat
membuat heboh tersebut.

Terkait kotak suara aluminium
yang sempat dipinjam oleh mahasiswa, Riban menyebutkan, jika pihak KPU Kota
Palangka Raya kurang jeli dalam menanggapi situasi saat ini.

Baca Juga :  Pedagang dan Pembeli Wajib Pakai Masker

“Hanya persoalannya ini, KPU
kurang jeli melihat situasi yang ada ini. Pertama, keluarnya kotak suara dari
sini (KPU Kota, red) tidak rapi karena naik sepeda motor oleh mahasiswa,”
kata Riban, Senin (14/12) malam.

Menurutnya, cara tersebut (membawa
menggunakan motor) kurang tepat. Sehingga hal tersebut sempat mengundang
kegaduhan, terlebih kabar itu pun langsung tersebar di media sosial.

“Hanya caranya kurang pas,
kenapa tidak pakai mobil (membawa kotak suara, red) gitu. Bahkan beredar kan di
media sosial, bahwa ada kabar kotak suara itu dicuri dan apa gitu bahasa (isu,
red) di media sosial. Ya maklum lah bahasa-bahasa di media sosial. Dan kejadian
itu yang membuat kami kumpulkan disini, di malam hari ini dari sore tadi,”
pungkasnya. 

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Beredarnya kabar terkait dugaan
kotak suara hilang, juga terdengar oleh mantan Wali Kota Palangka Raya, HM
Riban Satia. Tidak hanya itu, Riban yang juga Ketua Tim Relawan Pasangan Ben-Ujang,
turut mendatangi kantor KPU Kota bersama puluhan massa lainnya, Senin
(14/12/2020) malam.

Massa yang datang menduga bahwa
sejumlah kotak suara yang dibawa oleh beberapa orang yang kemudian diketahui
adalah mahasiswa, merupakan kotak suara Pilkada Kalteng.

Ketua KPU Kota Palangka Raya
Ngismatul Choiriyah menegaskan, seluruh kotak suara yang digunakan untuk Pilgub
Kalteng, sampai saat ini dipastikan aman serta dalam penjagaan ketat petugas
KPU dan aparat keamanan.

Dia juga menjelaskan, adanya dugaan
kotak suara yang dicuri tersebut hanya kesalahpahaman. Pasalnya, kotak suara
yang disebut-sebut hilang atau dicuri itu bukan kotak suara Pilgub Kalteng. Melainkan
kotak suara berbahan aluminium yang awalnya hendak dipinjam oleh Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Palangka Raya (UPR) untuk pemilihan raya
mahasiswa di kampus.

Baca Juga :  Sugianto-Habib Kompak Resmikan Jembatan Penghubung di Wilayah Barito

“Jadi saya tegaskan, yang
dipinjamkan adalah kotak suara aluminium bekas Pemlu tahun 2014 lalu, yang memang
tidak kita pakai lagi. Itu memang kami sisakan untuk masyarakat yang pinjam,
karena biasanya yang pinjam ini bisa anak-anak SMA dan mahasiswa biasa pinjam,”
jelas Ngismatul di kantor KPU Kota Palangka Raya, Senin (14/12) malam.

Setelah diberikan penjelasan dan
penegasan oleh pihak KPU Kota Palangka Raya, akhirnya massa pun membubarkan
diri.

Riban juga mengikuti musyawarah
bersama pihak KPU, Bawaslu dan pihak keamanan terkait kotak suara yang sempat
membuat heboh tersebut.

Terkait kotak suara aluminium
yang sempat dipinjam oleh mahasiswa, Riban menyebutkan, jika pihak KPU Kota
Palangka Raya kurang jeli dalam menanggapi situasi saat ini.

Baca Juga :  Pedagang dan Pembeli Wajib Pakai Masker

“Hanya persoalannya ini, KPU
kurang jeli melihat situasi yang ada ini. Pertama, keluarnya kotak suara dari
sini (KPU Kota, red) tidak rapi karena naik sepeda motor oleh mahasiswa,”
kata Riban, Senin (14/12) malam.

Menurutnya, cara tersebut (membawa
menggunakan motor) kurang tepat. Sehingga hal tersebut sempat mengundang
kegaduhan, terlebih kabar itu pun langsung tersebar di media sosial.

“Hanya caranya kurang pas,
kenapa tidak pakai mobil (membawa kotak suara, red) gitu. Bahkan beredar kan di
media sosial, bahwa ada kabar kotak suara itu dicuri dan apa gitu bahasa (isu,
red) di media sosial. Ya maklum lah bahasa-bahasa di media sosial. Dan kejadian
itu yang membuat kami kumpulkan disini, di malam hari ini dari sore tadi,”
pungkasnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru