PALANGKA
RAYA-Pergerakan
kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang merambah Palangka Raya dan Gunung
Mas (Gumas) cukup mengejutkan. Apalagi, kelompok yang terafilisasi dengan ISIS
tersebut tega membawa anak dan istri dalam menjalankan misi terorisme. Ada
puluhan anak dan perempuan yang turut diamankan bersama terduga teroris.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Palangka
Raya Ahmad Fauliansyah mengungkapkan, sudah 28 perempuan terdampak radikalisme
yang ditangani pihaknya.
“Namun selama saya memegang jabatan
sebagai kepala dinas, belum pernah ada. Baru kali ini saja,” katanya saat
dibincangi Kalteng Pos di Kantor Wali Kota Palangka Raya, kemarin (13/6).
Diakuinya, dahulu terdapat anggota Gafatar yang
telah ditangani pihaknya. Jumlahnya mencapai ratusan orang. Penanganan yang
biasa dilakukan pihaknya adalah melakukan assessment dengan cara didata dan diberikan
pembinaan.
“Harapan kami bahwa mereka dapat kembali
ke jalan yang benar setelah mendapatkan pembinaan, baik oleh pemerintah maupun
organisasi keagamaan,” tuturnya.
“Kami juga melakukan pelayanan tambahan,
asupan makanan, dan lain-lain selama mereka berada di bawah bimbingan Dinas
Sosial,” lanjutnya.
Selain itu, dijelaskan Fauliansyah,
penanganan untuk anak dan perempuan yang berdampak radikalisme tentu berbeda
dengan kasus lain seperti pelecehan seksual atau kasus lainnya.
“Apabila suaminya terindikasi, maka anak
dan istrinya kami tangani dengan memberi pembinaan. Bahkan yang laki-laki pun
tidak diperbolehkan masuk ruangan tersebut, untuk menghindari hal-hal yang tak
diinginkan terjadi ke depan,” jelasnya.
Selain itu, dikatakannya bahwa waktu pembinaan tak
seharusnya lama. Jika dapat dilakukan secepatnya, maka akan lebih baik lagi. Tentunya
dalam hal ini pihaknya bekerja sama dengan kepolisian dan pihak terkait lainnya.(old/nue/ce/ala)