33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tugas Bertambah Bila Bencana Melanda

Keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat
di Kelurahan Panarung, tidak lepas dari peran penting dua aparat yang menjadi
garda terdepan TNI Polri dalam pelayanan kepada masyarakat. Mereka adalah
Babinsa Saulus Hasibuan dan Bhabinkamtibmas Edy Prayitno yang setia melayani.
Bahkan, kini keduanya mendapat tugas tambahan dalam mencegah penyebaran corona
virus atau covid-19 di Kelurahan Panarung.

Arjoni – Palangka Raya

 

PAGI Sekali, Babinsa Saulus Hasibuan dan
Bhabimkamtibmas Edy Prayitno sudah harus turun dari rumah menuju kantor
masing-masing. Pukul 08.00 WIB keduanya sudah harus mengatur apel Satgas
Covid-19 di Kelurahan Panarung.

Dua aparat dari TNI dan Polri ini, merupakan
ujung tombak dalam melayani ketertiban dan keamanan masyarakat. Tidak perduli
waktu, ketika ada panggilan masyarakat terkait gangguan kemanan dan ketertiban,
maka keduanya upayakan mendatangi. Jika tidak mampu lagi, keduanya meminta
bantuan petugas piket di kantor masing-masing, terutama jika membahayakan.

Sudah dua tahun keduanya bertugas di
Kelurahan Panarung. Banyak kasus yang ditangani, mulai kasus ringan hingga
kasus berat. Namun, paling berkesan dan cukup menguras tenaga ketika terjadi
bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan saat ini pandemi
covid-19.

Saat pandemi covid-19 masuk di Kota Palangka
Raya, Babinsa dan Bhabinkamtibmas terlibat aktif dalam Satgas Covid-19, bahkan
keduanya berperan penting mengawal aturan terkait pencegahan penyebaran
covid-19. Sudah hampir tiga bulan Babinsa dan Babinkamtibmas terlibat aktif
menyadarkan masyarakat akan bahaya wabah covid-19 bersama Lurah dan relawan
lainnya.

Baca Juga :  Status PSBB

Di tengah wabah covid-19 saat ini, siang
malam keduanya betugas bersama relawan lainnya. Kadang tersandar hingga
terpejam di kursi kelurahan menjadi pemandangan yang biasa. Lelah tanpa
mengenal lelah, itulah yang harus dilakukan.

Tanggung jawab pada institusi dan pimpinan
serta tugas mulia dalam mencegah penyebaran covid-19, membuat keduanya dan juga
relawan lainnya harus tetap bertugas dengan sigap di lapangan. Penerapan PSBB,
menambah beban bagi Baninsa dan Bhabinkamtibmas mengatur personel untuk
bertugas di lapangan.

Pasalnya, beberapa personel Polri dan Satpol
PP ditarik untuk mengisi Pos PSBB. Sementara posko cek poin kelurahan harus
tetap terisi. Pengalaman keduanya dalam betugas, menjadi pondasi kuat untuk
melaksanakan tugas sebagai pelayan dan pengayom masyarakat paling depan.

Babinsa Saulus Hasibuan pernah bertugas di
Timor-Timor hingga Papua. Dan kini ayah dua anak tersebut betugas sebagai
Babinsa Kelurahan Pananrung. Sementara Bhabinkamtibmas Edy Prayitno sebelumnya
pernah bertugas di Polda dan Polres, sebelum dipercaya sebagai Bhabinkamtibmas
Kelurahan Panarung.

“Kalau ada bencana seperti Karhutlah
beban kerja kita makin meningkat. Dan wabah corona ini juga membuat kita ekstra
dalam bertugas dan harus siaga selama 1×24 jam,” kata Saulu Hasibuan.

Keduanya mengaku, tidak ada kata menyerah
dalam pelayanan dan menjaga ketertiban serta keamanan masyarakat. Karena tugas
mulia, keduanya tetap semangat dalam menyadarkan masyarakat terhadap wabah
corona.

Baca Juga :  Pameran Foto Warna Warni Parlemen 2020

“Wabah ini memang perlu kesadaran semua
masyarakat dan kita sudah sekitar 3 bulan, terus ingatkan masyarakat. Ada yang
tidak taat, itu banyak. Tapi kita memang perlu kesabaran menghadapi
masyarakat,” ucap Edy Prayitno.

Tugas full setiap harinya, paling cepat
pulang pukul 22.00 WIB, membuat semua harus menjaga kondisi kesehatan. Tidak
terkecuali Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Kelelahan kadang menghampiri, bahkan
terlelap hingga tertidur.

Semua berharap, wabah covid-19 segera
berakhir. Dengan demikian semua kembali normal. Petugas dan relawan tidak lagi
khawatir, tidak lagi harus mandi saat pulang ke rumah bertemu keluarga.
Prosedur kesehatan petugas dan relawan juga dijaga ketat. Dalam sebulan
dilakukan pemeriksaan kesehatan agar tetap sehat dan kondisi fit dalam
menjalankan tugas.

Tugas mulia menyadarkan masyarakat tentang
bahaya wabah covid-19, entah sampai kapan akan berakhir. Relawan berkoban
tenaga dan pertaruhkan kesehatan untuk kesehatan masyarakat. Namun, masih ada
yang ngeyel. Di situ terkadang ada rasa jengkel.

“Beberapa yang tidak pakai masker kita
minta pulang. Dan yang tidak mampu beli, kita kasih. Namun, ada yang sudah kita
kasih masker dan diingatkan tiga kali, masih juga tidak taat. Beberapa juga ada
yang kita panggil ke kelurahan untuk diberikan edukasi dan teguran keras,”
tutup Edy.

Keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat
di Kelurahan Panarung, tidak lepas dari peran penting dua aparat yang menjadi
garda terdepan TNI Polri dalam pelayanan kepada masyarakat. Mereka adalah
Babinsa Saulus Hasibuan dan Bhabinkamtibmas Edy Prayitno yang setia melayani.
Bahkan, kini keduanya mendapat tugas tambahan dalam mencegah penyebaran corona
virus atau covid-19 di Kelurahan Panarung.

Arjoni – Palangka Raya

 

PAGI Sekali, Babinsa Saulus Hasibuan dan
Bhabimkamtibmas Edy Prayitno sudah harus turun dari rumah menuju kantor
masing-masing. Pukul 08.00 WIB keduanya sudah harus mengatur apel Satgas
Covid-19 di Kelurahan Panarung.

Dua aparat dari TNI dan Polri ini, merupakan
ujung tombak dalam melayani ketertiban dan keamanan masyarakat. Tidak perduli
waktu, ketika ada panggilan masyarakat terkait gangguan kemanan dan ketertiban,
maka keduanya upayakan mendatangi. Jika tidak mampu lagi, keduanya meminta
bantuan petugas piket di kantor masing-masing, terutama jika membahayakan.

Sudah dua tahun keduanya bertugas di
Kelurahan Panarung. Banyak kasus yang ditangani, mulai kasus ringan hingga
kasus berat. Namun, paling berkesan dan cukup menguras tenaga ketika terjadi
bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan saat ini pandemi
covid-19.

Saat pandemi covid-19 masuk di Kota Palangka
Raya, Babinsa dan Bhabinkamtibmas terlibat aktif dalam Satgas Covid-19, bahkan
keduanya berperan penting mengawal aturan terkait pencegahan penyebaran
covid-19. Sudah hampir tiga bulan Babinsa dan Babinkamtibmas terlibat aktif
menyadarkan masyarakat akan bahaya wabah covid-19 bersama Lurah dan relawan
lainnya.

Baca Juga :  Status PSBB

Di tengah wabah covid-19 saat ini, siang
malam keduanya betugas bersama relawan lainnya. Kadang tersandar hingga
terpejam di kursi kelurahan menjadi pemandangan yang biasa. Lelah tanpa
mengenal lelah, itulah yang harus dilakukan.

Tanggung jawab pada institusi dan pimpinan
serta tugas mulia dalam mencegah penyebaran covid-19, membuat keduanya dan juga
relawan lainnya harus tetap bertugas dengan sigap di lapangan. Penerapan PSBB,
menambah beban bagi Baninsa dan Bhabinkamtibmas mengatur personel untuk
bertugas di lapangan.

Pasalnya, beberapa personel Polri dan Satpol
PP ditarik untuk mengisi Pos PSBB. Sementara posko cek poin kelurahan harus
tetap terisi. Pengalaman keduanya dalam betugas, menjadi pondasi kuat untuk
melaksanakan tugas sebagai pelayan dan pengayom masyarakat paling depan.

Babinsa Saulus Hasibuan pernah bertugas di
Timor-Timor hingga Papua. Dan kini ayah dua anak tersebut betugas sebagai
Babinsa Kelurahan Pananrung. Sementara Bhabinkamtibmas Edy Prayitno sebelumnya
pernah bertugas di Polda dan Polres, sebelum dipercaya sebagai Bhabinkamtibmas
Kelurahan Panarung.

“Kalau ada bencana seperti Karhutlah
beban kerja kita makin meningkat. Dan wabah corona ini juga membuat kita ekstra
dalam bertugas dan harus siaga selama 1×24 jam,” kata Saulu Hasibuan.

Keduanya mengaku, tidak ada kata menyerah
dalam pelayanan dan menjaga ketertiban serta keamanan masyarakat. Karena tugas
mulia, keduanya tetap semangat dalam menyadarkan masyarakat terhadap wabah
corona.

Baca Juga :  Pameran Foto Warna Warni Parlemen 2020

“Wabah ini memang perlu kesadaran semua
masyarakat dan kita sudah sekitar 3 bulan, terus ingatkan masyarakat. Ada yang
tidak taat, itu banyak. Tapi kita memang perlu kesabaran menghadapi
masyarakat,” ucap Edy Prayitno.

Tugas full setiap harinya, paling cepat
pulang pukul 22.00 WIB, membuat semua harus menjaga kondisi kesehatan. Tidak
terkecuali Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Kelelahan kadang menghampiri, bahkan
terlelap hingga tertidur.

Semua berharap, wabah covid-19 segera
berakhir. Dengan demikian semua kembali normal. Petugas dan relawan tidak lagi
khawatir, tidak lagi harus mandi saat pulang ke rumah bertemu keluarga.
Prosedur kesehatan petugas dan relawan juga dijaga ketat. Dalam sebulan
dilakukan pemeriksaan kesehatan agar tetap sehat dan kondisi fit dalam
menjalankan tugas.

Tugas mulia menyadarkan masyarakat tentang
bahaya wabah covid-19, entah sampai kapan akan berakhir. Relawan berkoban
tenaga dan pertaruhkan kesehatan untuk kesehatan masyarakat. Namun, masih ada
yang ngeyel. Di situ terkadang ada rasa jengkel.

“Beberapa yang tidak pakai masker kita
minta pulang. Dan yang tidak mampu beli, kita kasih. Namun, ada yang sudah kita
kasih masker dan diingatkan tiga kali, masih juga tidak taat. Beberapa juga ada
yang kita panggil ke kelurahan untuk diberikan edukasi dan teguran keras,”
tutup Edy.

Terpopuler

Artikel Terbaru