33.1 C
Jakarta
Sunday, April 20, 2025

Bedungil ! Masukin Saja ke Ambulans Corona

PEMBATASAN Sosial Berskala Besar (PSBB) yang
berlaku sejak tanggal 11 Mei 2020 di Palangka Raya, cukup menggembirakan.
Pemantauan di jalan-jalan terlihat sebagian besar masyarakat menggunakan
masker. Hanya segelintir manusia dan orang gila yang tidak bermasker.

Warga yang berboncengan, baik dengan istri
serta anaknya rata-rata bermasker. Pedagang pun juga bermasker walaupun masih
ada yang cuek tidak bermasker. Tim gugus Covid-19 dengan keramahan serta
kesabaran tidak henti hentinya mengingatkan para pengendara untuk memakai
masker.

Bagi yang membandel ada yang disuruh balik arah
untuk mengambil masker atau membeli masker. Ada juga yang disuruh push up untuk
memberi efek jera. Patut diacungkan jempol tiga kali bagi warga yang memiliki
kesadaran arti kesehatan demi memutus rantai penyebaran corona.

Baca Juga :  LD ke Paris

Jika kepatuhan PSBB ini benar-benar dijalankan.
Insya Allah 14 hari kedepan kota Palangka Raya mampu menangkal virus yang
sampai saat ini belum ada obatnya. Tinggal penanganan pasien yang positif
corona dalam proses penyembuhan.

Kita tidak perlu was-was berlebihan dengan
adanya PSBB. Hadapi dengan santai, karena ini semua demi kebaikan bersama. Soal
masker sebagaian besar masyarakat sudah pakai.

Yang masih perlu diperhatikan masih ada
sebagian masyarakat suka nongkrong sambil ngopi. Mereka inilah yang harus
diberi kesadaran dan selalu diingatkan, supaya tidak keluar rumah maupun
bergerombol. 

Bahkan ada sebagia kecil warga yang tidak betah
di rumah. Dia selalu belajar matematika dengan kawan-kawannya. Anak-anak SD pun
dibikin bingung dengan rumus-rumus yang tidak pernah diajarkan oleh
gurunya. 

Baca Juga :  Dinilai Berpengalaman, Masyarakat Jawa Desa Riam Durian Siap Menangkan

Otak atik nomor dalam merangkai angka main
merupakan keasyikan tersendiri bagi penggemar togel. Kalau angka yang dipasang
keluar, maka dianggap rumusnya benar. Jika meleset, dia bilang rumusnya kebalik
wkwkwkw.

Memang susah-susah gampang menghadapi orang
bedungil. Imbauan berdiam di rumah, dianggap angin lalu. Ditakut-takuti mau
pilih kumpul keluarga atau di karantina, juga masih masa bodoh. Biar jera
langsung saja masukan ambulans, kemudian salah satu petugas pura-pura kena
corona sambil merintih sesak nafas, biar mereka kesurupan.

Kunci keberhasilan PSBB
ada di tangan masyarakat. Kita wajib saling mengingatkan dan bahu-membahu dalam
menyukseskan PSBB, jika kita masih tidak taat aturan pemerintah. Dipastikan
PSBB diperpanjang, dan ini menambah panjang penderitaan kita semua. Paham
Dul…(*)

PEMBATASAN Sosial Berskala Besar (PSBB) yang
berlaku sejak tanggal 11 Mei 2020 di Palangka Raya, cukup menggembirakan.
Pemantauan di jalan-jalan terlihat sebagian besar masyarakat menggunakan
masker. Hanya segelintir manusia dan orang gila yang tidak bermasker.

Warga yang berboncengan, baik dengan istri
serta anaknya rata-rata bermasker. Pedagang pun juga bermasker walaupun masih
ada yang cuek tidak bermasker. Tim gugus Covid-19 dengan keramahan serta
kesabaran tidak henti hentinya mengingatkan para pengendara untuk memakai
masker.

Bagi yang membandel ada yang disuruh balik arah
untuk mengambil masker atau membeli masker. Ada juga yang disuruh push up untuk
memberi efek jera. Patut diacungkan jempol tiga kali bagi warga yang memiliki
kesadaran arti kesehatan demi memutus rantai penyebaran corona.

Baca Juga :  LD ke Paris

Jika kepatuhan PSBB ini benar-benar dijalankan.
Insya Allah 14 hari kedepan kota Palangka Raya mampu menangkal virus yang
sampai saat ini belum ada obatnya. Tinggal penanganan pasien yang positif
corona dalam proses penyembuhan.

Kita tidak perlu was-was berlebihan dengan
adanya PSBB. Hadapi dengan santai, karena ini semua demi kebaikan bersama. Soal
masker sebagaian besar masyarakat sudah pakai.

Yang masih perlu diperhatikan masih ada
sebagian masyarakat suka nongkrong sambil ngopi. Mereka inilah yang harus
diberi kesadaran dan selalu diingatkan, supaya tidak keluar rumah maupun
bergerombol. 

Bahkan ada sebagia kecil warga yang tidak betah
di rumah. Dia selalu belajar matematika dengan kawan-kawannya. Anak-anak SD pun
dibikin bingung dengan rumus-rumus yang tidak pernah diajarkan oleh
gurunya. 

Baca Juga :  Dinilai Berpengalaman, Masyarakat Jawa Desa Riam Durian Siap Menangkan

Otak atik nomor dalam merangkai angka main
merupakan keasyikan tersendiri bagi penggemar togel. Kalau angka yang dipasang
keluar, maka dianggap rumusnya benar. Jika meleset, dia bilang rumusnya kebalik
wkwkwkw.

Memang susah-susah gampang menghadapi orang
bedungil. Imbauan berdiam di rumah, dianggap angin lalu. Ditakut-takuti mau
pilih kumpul keluarga atau di karantina, juga masih masa bodoh. Biar jera
langsung saja masukan ambulans, kemudian salah satu petugas pura-pura kena
corona sambil merintih sesak nafas, biar mereka kesurupan.

Kunci keberhasilan PSBB
ada di tangan masyarakat. Kita wajib saling mengingatkan dan bahu-membahu dalam
menyukseskan PSBB, jika kita masih tidak taat aturan pemerintah. Dipastikan
PSBB diperpanjang, dan ini menambah panjang penderitaan kita semua. Paham
Dul…(*)

Terpopuler

Artikel Terbaru