26.7 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

KPU Kotim Tidak Ingin Partisipasi Pemilih Terulang Seperti 2015

SAMPIT Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Kotim tahun 2020 menyedot perhatian publik. Puluhan bakal calon sudah
menyatakan maju. Mereka sudah mendaftar ke partai. Tinggal menunggu rekomendasi
dan restu dari partai.

Tapi bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin
Timur (Kotim), pilkada 2020 bukan hanya tentang calon yang akan mendaftar.
Partisipasi pemilih dan kesadaran masyarakat lebih menjadi atensi KPU sebagai
penyelenggara. Pasalnya, partisipasi masyarakat menjadi salah satu indikator
kesuksesan pelaksanaan pemilu Kotim 2020 nanti.

Apalagi pada Pilkada Kotim 2015 lalu, partisipasi
pemilih hanya 50, 9 persen. Jauh dari target yang idtetapkan sebesar 75 persen.

Ketua KPU Kotim Siti Fathonah Purnaningsih mengakui
partisipasi pemilih di Kotim rendah pada 2015 lalu. Dari target 75 persen,
pemilih Pilkada pada 2015 lalu hanya mencapai 50,9 persen saja. Artinya hampir
24 persen tidak terealisasi. Bahkan parahnya lagi, pemilih pada Pilgub Kalteng
juga hanya diangka 47 persen saja.

Baca Juga :  Sedang Berlangsung! Ketua RT Benarkan Rumah Ketua KPK Firli Bahuri Digeledah

“Ini menandakan partisipasi
masyarakat dalam memilih atau mencoblos calon pemimpin dinilai berkurang bahkan
masih sangat rendah sekali,” jelasnya kepada Kalteng Pos di ruang kerjanya,
Senin (9/12).

Dia mengungkapkan, pada 2015 yang lalu, daftar
pemilih tetap (DPT) Kotim hampir 350.000 pemilih. “Bayangkan saja, dari DPT
tersebut, yang ikut memilih hanya 50,9 persen. Artinya sekitar 178.000 ribu
saja yang ikut atau berpartisipasi mencoblos saat itu,” ujarnya.

Dikatakannya, jika hal ini masih saja terulang untuk
pilkada 2020 mendatang saya rasa ini menjadi perhatian semua pihak. KPU Kotim
juga tidak tutup mata dengan masalah ini. KPU sudah melakukan upaya dan juga
sosialisasi ke berbagai kecamatan sampai pada tingkatan desa.

Baca Juga :  115 Oang Dilatih Sebagai Khatib, Pemuda Milenial Juga Ikut Lho

“Saat ini jumlah DPT Kotim 2019 ini diangka 274.189
pemilih. Untuk DPT Pilkada nanti kemungkinan bertambah bisa juga berkurang,”
terangnya.
(rif/uni/nto)

SAMPIT Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Kotim tahun 2020 menyedot perhatian publik. Puluhan bakal calon sudah
menyatakan maju. Mereka sudah mendaftar ke partai. Tinggal menunggu rekomendasi
dan restu dari partai.

Tapi bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotawaringin
Timur (Kotim), pilkada 2020 bukan hanya tentang calon yang akan mendaftar.
Partisipasi pemilih dan kesadaran masyarakat lebih menjadi atensi KPU sebagai
penyelenggara. Pasalnya, partisipasi masyarakat menjadi salah satu indikator
kesuksesan pelaksanaan pemilu Kotim 2020 nanti.

Apalagi pada Pilkada Kotim 2015 lalu, partisipasi
pemilih hanya 50, 9 persen. Jauh dari target yang idtetapkan sebesar 75 persen.

Ketua KPU Kotim Siti Fathonah Purnaningsih mengakui
partisipasi pemilih di Kotim rendah pada 2015 lalu. Dari target 75 persen,
pemilih Pilkada pada 2015 lalu hanya mencapai 50,9 persen saja. Artinya hampir
24 persen tidak terealisasi. Bahkan parahnya lagi, pemilih pada Pilgub Kalteng
juga hanya diangka 47 persen saja.

Baca Juga :  Sedang Berlangsung! Ketua RT Benarkan Rumah Ketua KPK Firli Bahuri Digeledah

“Ini menandakan partisipasi
masyarakat dalam memilih atau mencoblos calon pemimpin dinilai berkurang bahkan
masih sangat rendah sekali,” jelasnya kepada Kalteng Pos di ruang kerjanya,
Senin (9/12).

Dia mengungkapkan, pada 2015 yang lalu, daftar
pemilih tetap (DPT) Kotim hampir 350.000 pemilih. “Bayangkan saja, dari DPT
tersebut, yang ikut memilih hanya 50,9 persen. Artinya sekitar 178.000 ribu
saja yang ikut atau berpartisipasi mencoblos saat itu,” ujarnya.

Dikatakannya, jika hal ini masih saja terulang untuk
pilkada 2020 mendatang saya rasa ini menjadi perhatian semua pihak. KPU Kotim
juga tidak tutup mata dengan masalah ini. KPU sudah melakukan upaya dan juga
sosialisasi ke berbagai kecamatan sampai pada tingkatan desa.

Baca Juga :  115 Oang Dilatih Sebagai Khatib, Pemuda Milenial Juga Ikut Lho

“Saat ini jumlah DPT Kotim 2019 ini diangka 274.189
pemilih. Untuk DPT Pilkada nanti kemungkinan bertambah bisa juga berkurang,”
terangnya.
(rif/uni/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru