PALANGKA RAYA – Rencana kembali berpasangannya Sugianto Sabran dan
Habib Ismail bin Yahya, pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalteng 2020 menjadi
perhatian serius Fraksi PKB DPRD Kalteng. Sebagai perpanjangan tangan partai di DPRD Kalteng, Fraksi PKB ingin melihat
keseriusan keduanya untuk berpasangan di Pilgub Kalteng.
Pasalnya, pada Musyawarah Kerja
Wilayah (Muskerwil) PKB Kalteng, mandat seluruh DPC dan pengurus DPW PKB
diberikan kepada Wakil Gubernur Habih Ismail bin Yahya sebagai Calon Gubernur
Kalteng. Bahkan, Muskerwil juga telah merekomendasikan beberapa nama wakil
untuk mendampingi Habib Ismail bin Yahya.
“Pada Muskerwil PKB beberapa
waktu lalu, telah disepakati dan memberikan mandat kepada Ketua DPW PKB Habib
Ismail untuk maju sebagai calon gubernur. Jika pun ada opsi lain, maka harus
dirapatkan kembali,” kata Ketua Fraksi PKB DPRD Kalteng Purman Jaya, Rabu
(9/10).
Haji Gogo sapaan akrab Purman
Jaya mengatakan, adanya rencana Gubernur Sugianto Sabran dan Ketua DPW PKB
Kalteng Habib Ismail bin Yahya maju bersama kembali di Pilgub Kalteng, belum
dibicarakan diinternal partai. Sebab, hal tersebut disampaikan melalui pernyataan
di depan masyarakat umum dan Ketua DPW juga baru menyampaikan di media.
“Tentu nanti akan kami bahas
diinternal partai terkait rencana Sugianto-Habih (SOHIB) jilid 2 tersebut.
Sampai saat ini masih belum ada pembahasan diinternal terkait hal teraebut.
Jadi kami juga dalam posisi menunggu,” ucapnya.
Namun demikian, Ketua Fraksi PKB
DPRD Kalteng ini sampaikan akan tunduk dan patuh terhadap putusan partai.
Sebab, Fraksi merupakan perpanjangan tangan dari partai.
“Kami Fraksi PKB tentu
mengikuti garis partai untuk mengusung atau mendukung calon gubernur dan wakil
gubernur nantinya. Jadi, apapun nanti yang diputuskan partai itulah yang
menjadi kewajiban kami sebagai perpanjangan tangan partai,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi
PKB Fajar Hariady menambahkan, pada Muskerwil PKB Kalteng yang lalu telah
sepakat merekomendasikan Ketua DPW PKB Kalteng Habib Ismail bin Yahya sebagi
calon. Selanjutnya keputusan ada di Ketua DPW sebagai penerima mandat dan
rekomendasi untuk mencari mitra koalisi juga pasangan, baik sebagai cagub
maupun cawagub.
“Dan sebagai penerima mandat
tentu Wagub Habib Ismail tahu yang harus dilakukan,” pungkasnya. (arj/nto)