PALANGKA
RAYA, KALTENGPOS.CO – Feri Wagiono, pemuda 23 tahun ini awalnya sempat merasa
takut saat hendak mengikuti rapid test yang dilaksanakan Pemerintah Kota
(Pemko) Palangka Raya melalui Tim Gugus Tugas Covid-19 setempat. Ya, tepatnya digelar di kawasan Pasar PU
Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Jumat (3/7) pagi.
Namun,
karena ingin mengetahui kesehatannya apakah terbebas atau tidak dari Covid-19, akhirnya
pemuda yang berprofesi sebagai tenaga pengajar ini mencoba memberanikan diri
untuk ikut rapid test. Dengan kesadaran
sendiri, dirinya mendatangi petugas yang tengah melakukan aktivitas rapid test massal.
“Awalnya
tadi sebenarnya saya takut, tapi karena ingin mengetahui saya sehat dan bebas
dari Covid-19, jadi saya memberanikan diri,” kata Feri Wagiono usai
diambil sampel oleh petugas medis, Jumat (3/7).
Bukan karena
didatangi oleh petugas, melainkan inisiatifnya sendiri lah yang membuat pemuda
asal Jawa Tengah ini, mendaftarkan diri untuk didata sebelum dilakukan rapid
test.
Feri
menceritakan, bahwa sebelumnya ia diingatkan untuk mengikuti rapid test.
Sehingga menurut dia, hal tersebut merupakan kesempatan untuk mengetahui kesehatannya. Mengingat pemuda yang sudah lima tahun di
Kota Cantik Palangka Raya ini, juga sebagai kaum di salah satu musola. Sehingga rapid test ini dinilai penting baginya.
Selain itu,
dengan adanya pelaksanaan rapid test massal ini, ia secara pribadi merasa bahwa
rapid test yang dilaksanakan tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat.
“Tadi
inisiatif sendiri untuk datang ke sini.
Ya karena mumpung gratis juga, dan lagi saya sebagai kaum di musola juga
agar tetap menjaga kesehatan. Menurut saya sendiri, ini sangat bermanfaat bagi
masyarakat untuk mengecek kesehatan bebas dari Covid-19,” kata Feri
Wagiono usai menjalani rapid test dengan hasil non reaktif.
Lebih lanjut
dia bercerita memang ada sebagian warga yang ketakutan jika ikut rapid
test. Akan tetapi juga banyak warga yang
akhirnya berani dan ikut rapid test.
Sementara
itu, tidak hanya pemuda ini yang ingin di-rapid test. Ada juga warga lainnya yang datang, ada
mengantarkan cucunya, bapak-bapak yang minta di-rapid test, serta dua anak
kecil yang sudah mengikuti rapid test oleh tim lainnya juga ikut mengantar
kakaknya untuk mengikuti rapid test tersebut.
“Tadi
sih sejauh ini ada beberapa yang ketakutan, tapi sebagian ada yang memberanikan
diri. Karena sebagai warga negara yang
baik untuk bisa mengikuti protokol kesehatan.
Jika kita sehat, lingkungan kita juga sehat semua,” ujarnya.