PURUK CAHU- Kabupaten Murung Raya (Mura) kini genap berusia
17 tahun. Berbagai kegiatan digelar untuk menyemarakkan hari jadi daerah berjuluk
Bumi Tira Tangka Balang (Bekerja Sampai Tuntas) ini. Puncaknya digelar upacara
peringatan yang dihadiri oleh pejabat tinggi provinsi dan kabupaten/kota
se-Kalteng. Â
Kepala daerah dari
kabupaten/kota se-Kalteng serta pejabat terkait dari provinsi berkumpul di Kota
Puruk Cahu. Kehadiran mereka untuk mengikuti acara peringatan hari jadi ke-17 Kabupaten
Mura. Kegiatan dilaksanakan di halaman kantor bupati setempat, Kamis (1/8).
Wakil Gubernur Kalteng
Habib Ismail bin Yahya didapuk menjadi inspektur upacara pada puncak perayaan
HUT Mura tahun ini. Dalam kesempatan istimewa itu, Habib Ismail Bin Yahya pun
membacakan amanat Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran. Ia mengajak seluruh
pihak untuk menjadikan peringatan HUT ke-17 sebagai momen menggelorakan semangat
baru dalam rangka percepatan pembangunan daerah.Â
Untuk mewujudkan hal
tersebut, kata wagub, diperlukan semangat kebersamaan, kerja keras, kekompakan,
dan partisipasi seluruh elemen masyarakat.
“Apabila itu sudah
kita lakukan bersama-sama, insyaallah berbagai hambatan dalam proses
penyelenggaraan pembangunan daerah dapat teratasi,” terang wagub.
Tak lupa dia berpesan
agar keberhasilan pembangunan yang telah dicapai pemkab sejauh ini, dapat
dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Mengenai berbagai kekurangan yang dialami
selama ini, mesti menjadi pembelajaran dan catatan untuk diperbaiki demi
kemajuan daerah.
“Mari kita bangun
kebersamaan, kembangkan dan tingkatkan budaya gotong royong, keterbukaan,
kesetaraan, serta saling menghormati,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang
sama, Bupati Mura Perdie M Yoseph mengatakan, untuk membangun sebuah daerah
lebih maju, diperlukan dukungan dari seluruh pihak. Tak terkecuali masyarakat
dan dunia usaha. Hanya dengan kerja sama, maka upaya mewujudkan pembangunan Kabupaten
Mura yang lebih baik bisa terwujud.
Menurutnya, Pemkab Mura
terus berupaya mensinergikan tiga pilar sebagai subjek pembangunan, yakni pemerintah,
masyarakat, dan dunia usaha. Ketiha elemen ini akan saling membutuhkan. Jika salah
satu subjek mogok alias tak mampu bersinergi dengan subjek lainnya, otomatis pelaksanaan
pembangunan daerah akan sulit tercapai.
“Kami mohon doa restu
dan dukungan dari semua pihak. Karena tiga pilar pembangunan ini, yakni dunia
usaha, pemerintah, dan masyarakat adalah subjek sekaligus objek pembangunan di kabupaten
ini,†tegas bupati dua periode ini, saat malam silaturahmi HUT ke-17 Kabupaten
Mura, yang dilaksanakan di rumah jabatan bupati, Rabu (31/7).
Perdie optimistis bahwa
ke depannya Kabupaten Mura akan jauh lebih maju dari sekarang ini. Apalagi didukung
kehadiran investor yang bisa memberikan sumbangsih bagi pemerintah dan
masyarakat dalam membantu serta berperan dalam pembangunan daerah.
Bupati berharap agar dunia
usaha atau investor bisa bersinergi dengan pemerintah dalam membangun Mura ke depannya,
yang diwujudnyatakan melalui pelaksanaan program corporate social responcibility (CSR).
“Kami mengharapkan dunia usaha serta investor
bisa bersinergi dengan melaksanakan program CSR. Termasuk membantu dalam
penataan Kota Puruk Cahu yang orang kenal sebagai Kota Emas (elok, mandiri, aman,
dan sejahtera),†pungkasnya. (*/ce/ala)