25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Hindari Berteriak Pada Pasangan Ketika Berargumen, Berikut 5 Alasannya

Hubungan
yang sehat bisa terbangun dari komunikasi dari pemilihan kata yang baik, dan
nada yang enak didengar. Sebaliknya, ketika nada bicara mulai tinggi, pasangan
akan merasa tak nyaman.

Ketegangan
saat menyampaikan amarah atau argumen pada pasangan biasanya membuat seseorang
mulai berbicara sembari membentak. Padahal, berteriak pada pasangan akan
membuat dirinya terhina dan merasa tersudut. Pasangan akan merasa sakit hati.

Berteriak
atau membentak pasangan hanya akan membuatnya terluka. Jika terlalu sering,
maka akan membuat cinta mudah pudar seperti dilansir dari YourTango, Senin
(22/6).

1.
Hati Terluka

Berteriak
bisa membuat pasangan terluka. Jika ingin didengar dan dipahami caranya bukan
dengan membentak. Bukan berarti meninggikan suara akan membantu Anda didengar
oleh pasangan. Belajarlah berbicara dari hati, bukan kepala.

Baca Juga :  Manis Pakai Batik Betawi dengan Warna Kalem dan Lembut

2.
Mematikan Perasaan

Berteriak
justru bisa menyakiti pasangan dan akan membuat pasangan terdiam. Perasaan
mereka bisa mati karena mereka juga ingin merasa didengar dan dipahami. Lebih
baik semuanya diselesaikan dengan diskusi yang baik.

3.
Salah Paham

Saat
berteriak, pesan yang dimaksud biasanya tak akan sampai. Penyampaian dengan
cara yang salah justru bisa berujung salah paham dan semakin membuat keadaan
kian runyam. Tak hanya menyakitkan, itu juga merusak stabilitas hubungan.

4.
Tak Bisa Perbaiki Situasi

Menyesal
selalu datang belakangan. Rasa sakit yang sudah terlanjur terjadi akibat
bentakan pasangan dan kata-kata kasar tidak akan bisa hilang dengan mudah.
Lebih buruk lagi, kondisi ini bisa menimbulkan kebencian.

Baca Juga :  Intip Konsep Baru Perhelatan Jakarta Fashion Week di Era Pandemi

5.
Cinta Akan Terhempas

Dengan
berteriak Anda justru menjauhkan pasangan dari rasa cinta. Berhentilah
berteriak dan mulailah membiarkan lebih banyak cinta masuk.

Hubungan
yang sehat bisa terbangun dari komunikasi dari pemilihan kata yang baik, dan
nada yang enak didengar. Sebaliknya, ketika nada bicara mulai tinggi, pasangan
akan merasa tak nyaman.

Ketegangan
saat menyampaikan amarah atau argumen pada pasangan biasanya membuat seseorang
mulai berbicara sembari membentak. Padahal, berteriak pada pasangan akan
membuat dirinya terhina dan merasa tersudut. Pasangan akan merasa sakit hati.

Berteriak
atau membentak pasangan hanya akan membuatnya terluka. Jika terlalu sering,
maka akan membuat cinta mudah pudar seperti dilansir dari YourTango, Senin
(22/6).

1.
Hati Terluka

Berteriak
bisa membuat pasangan terluka. Jika ingin didengar dan dipahami caranya bukan
dengan membentak. Bukan berarti meninggikan suara akan membantu Anda didengar
oleh pasangan. Belajarlah berbicara dari hati, bukan kepala.

Baca Juga :  Manis Pakai Batik Betawi dengan Warna Kalem dan Lembut

2.
Mematikan Perasaan

Berteriak
justru bisa menyakiti pasangan dan akan membuat pasangan terdiam. Perasaan
mereka bisa mati karena mereka juga ingin merasa didengar dan dipahami. Lebih
baik semuanya diselesaikan dengan diskusi yang baik.

3.
Salah Paham

Saat
berteriak, pesan yang dimaksud biasanya tak akan sampai. Penyampaian dengan
cara yang salah justru bisa berujung salah paham dan semakin membuat keadaan
kian runyam. Tak hanya menyakitkan, itu juga merusak stabilitas hubungan.

4.
Tak Bisa Perbaiki Situasi

Menyesal
selalu datang belakangan. Rasa sakit yang sudah terlanjur terjadi akibat
bentakan pasangan dan kata-kata kasar tidak akan bisa hilang dengan mudah.
Lebih buruk lagi, kondisi ini bisa menimbulkan kebencian.

Baca Juga :  Intip Konsep Baru Perhelatan Jakarta Fashion Week di Era Pandemi

5.
Cinta Akan Terhempas

Dengan
berteriak Anda justru menjauhkan pasangan dari rasa cinta. Berhentilah
berteriak dan mulailah membiarkan lebih banyak cinta masuk.

Terpopuler

Artikel Terbaru