28.4 C
Jakarta
Tuesday, May 7, 2024

Sungai Hantipan dan Janji yang Tak Pernah Tuntas

Pada musim kemarau, biaya yang dikeluarkan 100 persen lebih mahal dari pada saat musim penghujan. Itu pun pada titik-titik tertentu, para penumpang sering diminta atau turun dengan kemauan sendiri untuk membantu nahkoda atau motoris mendorong perahu. Pada kejadian tertentu pula ‘ces ‘ kendaraan air yang lebih kecil harus diangkat atau digotong ramai-ramai hanya sekedar untuk bisa lewat daerah sungai yang tak lagi berair.

Kini, hampir 20 tahunan sudah berlalu sejak Sungai Hantipan dibuat. Anggota dewan, bupati, gubernur hingga Presiden pun telah beberapa kali berganti. Apakah para pemimpin dan politikus daerah belum pernah ke sana? Jawabannya pasti pernah. Janji pun mungkin sudah tak terhitung banyak dan berapa kalinya terucap. Janji seakan hanya tinggal janji. Tak ada yang tuntas.

Baca Juga :  Kodim 1014 Merajut Asa Masyarakat Untuk Kehidupan Lebih Baik Melalui T

Kondisi Sungai Hantipan tak sedikit pun berubah membaik. Masyarakat Mendawai dan Katingan Kuala tetap harus melalui “Perjalanan Perjuangan” untuk bisa keluar dan masuk kampung halamannya. Mungkin takdir hidup di Katingan Kuala dan Mendawai memang harus “tidak boleh sakit dan miskin”. (***)

(Penulis: Jonie Prihanto. Redaktur Pelaksana prokalteng.co)

Pada musim kemarau, biaya yang dikeluarkan 100 persen lebih mahal dari pada saat musim penghujan. Itu pun pada titik-titik tertentu, para penumpang sering diminta atau turun dengan kemauan sendiri untuk membantu nahkoda atau motoris mendorong perahu. Pada kejadian tertentu pula ‘ces ‘ kendaraan air yang lebih kecil harus diangkat atau digotong ramai-ramai hanya sekedar untuk bisa lewat daerah sungai yang tak lagi berair.

Kini, hampir 20 tahunan sudah berlalu sejak Sungai Hantipan dibuat. Anggota dewan, bupati, gubernur hingga Presiden pun telah beberapa kali berganti. Apakah para pemimpin dan politikus daerah belum pernah ke sana? Jawabannya pasti pernah. Janji pun mungkin sudah tak terhitung banyak dan berapa kalinya terucap. Janji seakan hanya tinggal janji. Tak ada yang tuntas.

Baca Juga :  Kodim 1014 Merajut Asa Masyarakat Untuk Kehidupan Lebih Baik Melalui T

Kondisi Sungai Hantipan tak sedikit pun berubah membaik. Masyarakat Mendawai dan Katingan Kuala tetap harus melalui “Perjalanan Perjuangan” untuk bisa keluar dan masuk kampung halamannya. Mungkin takdir hidup di Katingan Kuala dan Mendawai memang harus “tidak boleh sakit dan miskin”. (***)

(Penulis: Jonie Prihanto. Redaktur Pelaksana prokalteng.co)

Terpopuler

Artikel Terbaru