33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Kisah Dibalik Isolasi Mandiri dan Penerapan PPKM Mikro

Tingginya angka persebaran kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya mendorong pemerintah daerah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Mirisnya, di tengah pengetatan aktivitas ini, satu pasien positif Covid-19 kedapatan keluyuran.

Berikut Ulasannya?

PASIEN dengan status orang tanpa gejala (OTG) itu nekat keluar rumah untuk menemui teman-temannya di bilangan Jalan Meranti, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Rabu (7/7).

Pasien tersebut merupakan pemuda berusia 19 tahun. Selama empat hari terakhir ia menjalani isolasi mandiri di kediamannya setelah terkonfirmasi tertular Covid-19. Kemarin, pemuda itu ingin menemui teman-temannya di kawasan Jalan Meranti, Kelurahan Palangka. Ia datang dengan mengendarai minibus berwarna putih.

Beruntung teman-teman wanita dari pemuda 19 tahun tersebut mengetahui bahwa rekan mereka itu sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Mereka pun berinisiatif menyampaikan ke petugas di Pos Satlantas Bundaran Besar. Ketika tim tiba di lokasi, pemuda itu sedang berada di depan rumah temannya. Dengan masker hitam menutupi mulut dan hidungnya. Camat Pahandut Berlyanto membenarkan adanya laporan pasien positif Covid-19 keluyuran.

Baca Juga :  Desa Wisata Budaya Liang Ndara di Labuan Bajo

Camat yang juga Ketua Satgas PPKM Mikro Kecamatan Pahandut menyebut, setelah teman-teman pemuda 19 tahun itu melapor, tim langsung mendatangi lokasi.

“Kami dapat informasi dari pelapor (teman pasien), bahwa temannya terkonfirmasi positif Covid-19 dengan status OTG ingin mendatangi pelapor, sehingga pelapor mendatangi Pos Satlantas Bundaran Besar, anggota Satlantas Polresta Palangka Raya dan tim ERP Palangka Raya segera bergerak ke Jalan Meranti,” ungkap Berlyanto, Rabu (7/7).

Satgas PPKM Mikro Kecamatan Pahandut meminta pasien tersebut segera pulang ke rumah melanjutkan isolasi mandiri. “Jadi kami berkomunikasi dengan orang tuanya supaya lebih memantau anaknya yang terkonfirmasi positif, kami akan mengonfirmasi ini ke Satgas Kota untuk proses selanjutnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Toko Sepi Akibat Pandemi, Rela Jadi Badut, Karena Tak Ingin Membebani

Nadia pun menceritakan perihal temannya itu yang saat ini berstatus pasien Covid-19. “Dia itu teman saya waktu SMA, saat itu dia ikuti kami, dia bilang ingin ketemu, saya takut karena saya tahu dia sedang isolasi mandiri, memang tadi saya juga diancam, kalau enggak ketemu dia mau ke rumah orangtua saya, nah saya langsung bergegas ke Pos Satlantas untuk melapor, eh ternyata dia sudah berada di depan rumah saya,” tuturnya.

Di depan rumah Nadia, Satgas PPKM Mikro Kecamatan Pahandut bersama anggota Satlantas Polresta Palangka Raya dan ERP melakukan mediasi dengan pasien bersangkutan. Membujukanya untuk segera pulang ke rumah dan melanjutkan isolasi mandiri.  Si pasien tak menolak. Ia kembali ke rumahnya dengan dikawal tim satgas. (*)

Tingginya angka persebaran kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya mendorong pemerintah daerah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Mirisnya, di tengah pengetatan aktivitas ini, satu pasien positif Covid-19 kedapatan keluyuran.

Berikut Ulasannya?

PASIEN dengan status orang tanpa gejala (OTG) itu nekat keluar rumah untuk menemui teman-temannya di bilangan Jalan Meranti, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Rabu (7/7).

Pasien tersebut merupakan pemuda berusia 19 tahun. Selama empat hari terakhir ia menjalani isolasi mandiri di kediamannya setelah terkonfirmasi tertular Covid-19. Kemarin, pemuda itu ingin menemui teman-temannya di kawasan Jalan Meranti, Kelurahan Palangka. Ia datang dengan mengendarai minibus berwarna putih.

Beruntung teman-teman wanita dari pemuda 19 tahun tersebut mengetahui bahwa rekan mereka itu sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Mereka pun berinisiatif menyampaikan ke petugas di Pos Satlantas Bundaran Besar. Ketika tim tiba di lokasi, pemuda itu sedang berada di depan rumah temannya. Dengan masker hitam menutupi mulut dan hidungnya. Camat Pahandut Berlyanto membenarkan adanya laporan pasien positif Covid-19 keluyuran.

Baca Juga :  Desa Wisata Budaya Liang Ndara di Labuan Bajo

Camat yang juga Ketua Satgas PPKM Mikro Kecamatan Pahandut menyebut, setelah teman-teman pemuda 19 tahun itu melapor, tim langsung mendatangi lokasi.

“Kami dapat informasi dari pelapor (teman pasien), bahwa temannya terkonfirmasi positif Covid-19 dengan status OTG ingin mendatangi pelapor, sehingga pelapor mendatangi Pos Satlantas Bundaran Besar, anggota Satlantas Polresta Palangka Raya dan tim ERP Palangka Raya segera bergerak ke Jalan Meranti,” ungkap Berlyanto, Rabu (7/7).

Satgas PPKM Mikro Kecamatan Pahandut meminta pasien tersebut segera pulang ke rumah melanjutkan isolasi mandiri. “Jadi kami berkomunikasi dengan orang tuanya supaya lebih memantau anaknya yang terkonfirmasi positif, kami akan mengonfirmasi ini ke Satgas Kota untuk proses selanjutnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Toko Sepi Akibat Pandemi, Rela Jadi Badut, Karena Tak Ingin Membebani

Nadia pun menceritakan perihal temannya itu yang saat ini berstatus pasien Covid-19. “Dia itu teman saya waktu SMA, saat itu dia ikuti kami, dia bilang ingin ketemu, saya takut karena saya tahu dia sedang isolasi mandiri, memang tadi saya juga diancam, kalau enggak ketemu dia mau ke rumah orangtua saya, nah saya langsung bergegas ke Pos Satlantas untuk melapor, eh ternyata dia sudah berada di depan rumah saya,” tuturnya.

Di depan rumah Nadia, Satgas PPKM Mikro Kecamatan Pahandut bersama anggota Satlantas Polresta Palangka Raya dan ERP melakukan mediasi dengan pasien bersangkutan. Membujukanya untuk segera pulang ke rumah dan melanjutkan isolasi mandiri.  Si pasien tak menolak. Ia kembali ke rumahnya dengan dikawal tim satgas. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru