Site icon Prokalteng

Motor Custom ala Rutan Kuala Kapuas: Bikin Scrambler, Bobber, Japstyle, hingga Chopper, Oke Saja!

Warga Binaan Rutan Kuala Kapuas ketika mengerjakan motor custom. (IST)

Anda pencinta otomotif ? Ingin memiliki koleksi motor yang tengah digemari dan diimpikan? Di bengkel Rutan Kelas IIB Kuala Kapuas membuka kesempatan itu.

MUTIA NABILA, Kuala Kapuas

—–

RUTAN Kelas IIB Kuala Kapuas kini memiliki industri kreatif baru di dalamnya.  Ya, di bawah kepemimpinan Kepala Rutan, Daniel Kristianto, warga binaan di sana sudah mampu memproduksi motor custom dengan berbagai gaya sesuai dengan jenis otomotif kalangan anak muda. Scrambler, bobber, japstyle, hingga chopper. Semuanya akan diwujudkan oleh mekanik untuk pelanggan yang menginginkan.

Inisiatif tersebut, sengaja bertujuan untuk menyalurkan minat dan keterampilan warga binaan di rutan itu.  Tentunya agar lebih produktif selama menjalani masa tahanan di sana.

Gudang lama yang sebelumnya tak terpakai, kini telah disulap menjadi bengkel lengkap dengan fasilitas penunjang. Daniel menilai bahwa industri modifikasi kendaraan, terutama aliran custom memiliki pasar yang luas.

“Ini peluang besar. Kita bisa membuat motor sesuai permintaan pelanggan baik dari segi jenis maupun desain,” ujarnya saat dibincangi prokalteng.co, Kamis (6/3/2025).

Dia menuturkan, proses produksi motor custom di Rutan Kapuas cukup cepat. Hal itu berkat keterampilan para warga binaan. Hanya dalam dua bulan saja, motor sudah bisa langsung jalan. Cukup bawa mesinnya saja.

Daniel juga memastikan bahwa setiap motor yang dibuat, memiliki standar kualitas tinggi agar mampu bersaing di pasaran.  Sebagai seorang pencinta otomotif, Daniel juga turut mengawasi langsung proses produksi. Ini tak lain untuk memastikan hasil akhir yang maksimal.

“Pelanggan bisa membawa bahan sendiri atau menggunakan material yang sudah kami sediakan. Semuanya bisa di-custom sesuai selera,”ujarnya.

Menurutnya, bengkel motor di Rutan ini, dijalankan oleh empat warga binaan yang memiliki keahlian di bidang otomotif dan pengelasan. Selain menjadi wadah kreativitas, program ini juga membuka peluang ekonomi bagi mereka.

“Semoga usaha ini terus berkembang dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dengan semakin banyak pesanan, warga binaan bisa lebih produktif. Sekaligus membuktikan bahwa keterampilan yang mereka miliki dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutupnya. (*)

Exit mobile version