28.3 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Pesan untuk Yang Minder

Bertubuh
gemuk dan berwajah biasa-biasa saja barangkali menjadi beban bagi sebagian
orang. Tak peduli secerdas atau sebaik apa pun mereka. Penampilan tetap
penting. Itulah yang dibahas dalam film Imperfect: Karir, Cinta, &
Timbangan. Sepaket dengan solusi untuk menerima diri.

          RARA (Jessica Mila) harus menerima
hinaan dan sindiran dari rekan-rekan di kantornya. Berbadan gemuk, berambut
megar, dan berkulit sawo matang membuat Rara selalu minder. Bahkan, peluangnya
untuk naik jabatan di kantor terhambat lantaran tak rupawan. Hanya sang
kekasih, Dika (Reza Rahadian), yang tak henti mendukung Rara dan
mengingatkannya untuk bersyukur.

          Akhirnya, Rara mantap membuat
keputusan. Dia harus langsing dan cantik dalam sebulan supaya bisa naik
jabatan. Berhasil? Ya. Lebih bahagia? Belum tentu. Setelah berubah sesuai
standar kecantikan, Rara punya masalah baru yang justru menjauhkannya dari
orang-orang terdekat. Plus membuatnya gamang. Apakah betul jadi cantik otomatis
bikin bahagia?

          Kali ini sutradara Ernest Prakasa kembali
berkolaborasi dengan sang istri, Meira Anastasia. Meira adalah penulis buku
Imperfect yang kemudian diadaptasi dalam bentuk film. Konsep buku yang dirilis
tahun lalu itu adalah self motivation berdasar cerita hidup dan pengalaman
Meira. ’’Dulu, aku juga sempat minder karena penampilan,” ujar perempuan asal
Bandung tersebut.

Baca Juga :  Setelah Bebas, Langsung Aktif di Instagram

          Berkat pengalaman personal Meira dan
tangan dingin Ernest di komedi, Imperfect sukses menyajikan humor segar
sekaligus drama menyentuh. Persis film-film akhir tahun Ernest sebelumnya.
Isu-isu self love, body shaming, serta konstruksi kecantikan disajikan dengan
ringan dan santai.

          Ernest dan Meira sukses membuat tiap
adegan punya makna. Entah karena dialog dan momen yang sangat emosional maupun
lelucon yang nendang. ’’Tugas kami, gimana caranya tema yang berat dan sensitif
bisa tetap nyambung lewat komedi dan drama. Sekaligus mengingatkan orang
tentang menerima diri sendiri,” papar Ernest.

          Mereka yang punya masalah serupa
dengan Rara bisa menjadikan jalan cerita Imperfect sebagai bahan refleksi.
Namun, meski alur cerita cukup asyik diikuti, ada satu kekurangan. Konflik yang
sudah dibangun secara dramatis terkesan terburu-buru diselesaikan. Misalnya,
adegan ketika Rara, ibunya (Karina Suwandi), dan adiknya (Yasmin Napper)
bertengkar soal betapa beruntungnya mereka yang rupawan.

Baca Juga :  Republik Borneo Rilis Anak Motor

          Soal lelucon, Ernest patut diacungi
jempol. Dibantu Muhadkly Acho sebagai konsultan komedi, Ernest berhasil
menghadirkan humor segar tanpa ada tendensi melecehkan. Baik melecehkan jenis
kelamin maupun bentuk tubuh. ’’Untuk humor, memang kami sangat hati-hati karena
isunya tentang fisik,” tutur ayah dua anak itu.

          Sebagai aktris, Mila menunjukkan
totalitasnya. Dia rela menaikkan berat badan agar tampak gemuk. ”Terus, balik
lagi jadi langsing untuk syuting tahap kedua,” kata aktris 27 tahun tersebut.
Performa Mila dalam menghidupkan Rara yang insecure juga memukau.

          Secara keseluruhan, Imperfect adalah
pengingat bagi kita semua. Meski klise, pesan yang digaungkan nyata adanya.
Yakni, setiap orang harus bisa mengatasi rasa minder karena bentuk tubuh dan
selalu bersyukur alih-alih insecure. Seperti dialog Rara di akhir film:
’’Cantik belum tentu bahagia, kok.” Ya, kan? (len/c18/nda/jpg)

 

 

Bertubuh
gemuk dan berwajah biasa-biasa saja barangkali menjadi beban bagi sebagian
orang. Tak peduli secerdas atau sebaik apa pun mereka. Penampilan tetap
penting. Itulah yang dibahas dalam film Imperfect: Karir, Cinta, &
Timbangan. Sepaket dengan solusi untuk menerima diri.

          RARA (Jessica Mila) harus menerima
hinaan dan sindiran dari rekan-rekan di kantornya. Berbadan gemuk, berambut
megar, dan berkulit sawo matang membuat Rara selalu minder. Bahkan, peluangnya
untuk naik jabatan di kantor terhambat lantaran tak rupawan. Hanya sang
kekasih, Dika (Reza Rahadian), yang tak henti mendukung Rara dan
mengingatkannya untuk bersyukur.

          Akhirnya, Rara mantap membuat
keputusan. Dia harus langsing dan cantik dalam sebulan supaya bisa naik
jabatan. Berhasil? Ya. Lebih bahagia? Belum tentu. Setelah berubah sesuai
standar kecantikan, Rara punya masalah baru yang justru menjauhkannya dari
orang-orang terdekat. Plus membuatnya gamang. Apakah betul jadi cantik otomatis
bikin bahagia?

          Kali ini sutradara Ernest Prakasa kembali
berkolaborasi dengan sang istri, Meira Anastasia. Meira adalah penulis buku
Imperfect yang kemudian diadaptasi dalam bentuk film. Konsep buku yang dirilis
tahun lalu itu adalah self motivation berdasar cerita hidup dan pengalaman
Meira. ’’Dulu, aku juga sempat minder karena penampilan,” ujar perempuan asal
Bandung tersebut.

Baca Juga :  Setelah Bebas, Langsung Aktif di Instagram

          Berkat pengalaman personal Meira dan
tangan dingin Ernest di komedi, Imperfect sukses menyajikan humor segar
sekaligus drama menyentuh. Persis film-film akhir tahun Ernest sebelumnya.
Isu-isu self love, body shaming, serta konstruksi kecantikan disajikan dengan
ringan dan santai.

          Ernest dan Meira sukses membuat tiap
adegan punya makna. Entah karena dialog dan momen yang sangat emosional maupun
lelucon yang nendang. ’’Tugas kami, gimana caranya tema yang berat dan sensitif
bisa tetap nyambung lewat komedi dan drama. Sekaligus mengingatkan orang
tentang menerima diri sendiri,” papar Ernest.

          Mereka yang punya masalah serupa
dengan Rara bisa menjadikan jalan cerita Imperfect sebagai bahan refleksi.
Namun, meski alur cerita cukup asyik diikuti, ada satu kekurangan. Konflik yang
sudah dibangun secara dramatis terkesan terburu-buru diselesaikan. Misalnya,
adegan ketika Rara, ibunya (Karina Suwandi), dan adiknya (Yasmin Napper)
bertengkar soal betapa beruntungnya mereka yang rupawan.

Baca Juga :  Republik Borneo Rilis Anak Motor

          Soal lelucon, Ernest patut diacungi
jempol. Dibantu Muhadkly Acho sebagai konsultan komedi, Ernest berhasil
menghadirkan humor segar tanpa ada tendensi melecehkan. Baik melecehkan jenis
kelamin maupun bentuk tubuh. ’’Untuk humor, memang kami sangat hati-hati karena
isunya tentang fisik,” tutur ayah dua anak itu.

          Sebagai aktris, Mila menunjukkan
totalitasnya. Dia rela menaikkan berat badan agar tampak gemuk. ”Terus, balik
lagi jadi langsing untuk syuting tahap kedua,” kata aktris 27 tahun tersebut.
Performa Mila dalam menghidupkan Rara yang insecure juga memukau.

          Secara keseluruhan, Imperfect adalah
pengingat bagi kita semua. Meski klise, pesan yang digaungkan nyata adanya.
Yakni, setiap orang harus bisa mengatasi rasa minder karena bentuk tubuh dan
selalu bersyukur alih-alih insecure. Seperti dialog Rara di akhir film:
’’Cantik belum tentu bahagia, kok.” Ya, kan? (len/c18/nda/jpg)

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru