26.6 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Perkampungan Betawi Bisa Jadi Contoh Pengembangan Budaya dan Wisata

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua III DPRD Provinsi
Kalimantan Tengah (Kalteng) Hj Faridawaty Darland Atjeh baru-baru ini melakukan
kunker pimpinan dewan ke perkampungan Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan. Menurut
dia, perkampungan Betawi bisa menjadi salah satu percontohan dalam menjaga
nilai-nilai budaya lokal, namun tetap mengakomodasi modernitas.

Menurut politikus Partai NasDem, dari
lahan seluas 289 hektar tersebut disulap menjadi perkampungan modern namun
tetap dengan nuansa Betawi secara tradisional. Hal tersebut bertujuan menjadikan
warga Betawi sebagai warga utama di Provinsi DKI Jakarta.

“Namun tetap dalam komposisi yang
heterogen sebagai bagian dari masyarakat ibukota negara. Tentunya hal ini
menjadi pembelajaran yang positif bagi kita dan untuk budaya Kalteng,”kata
Faridawaty, Kamis (22/4).

Kembali dijelaskannya, meski
perkampungan Betawi belum ditetapkan sebagai cagar budaya, pihaknya diberikan
gambaran jelas tentang pembagian zona-zona dinamis dan statis. Dimana zona
tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, seperti zona budaya, zona kuliner, dan
zona pengembangan.

Baca Juga :  Anggota DPRD Kalteng Bantu Peralatan BPK Swakarsa Kapuas

“Meski perkampungan, disana juga
terdapat tempat ibadah, koperasi, contoh rumah Betawi Pesisir, Betawi Tengah,
dan Betawi Pinggir. Selain itu juga terdapat beberapa empang yang berisikan
ikan-ikan khas Jakarta, ada juga wisata edukasi, seperti pertanian, dan
perikanan,”sebut Faridawaty.

Tidak hanya itu, sambung Wakil
Rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) I Kalteng meliputi Kabupaten Gunung Mas,
Katingan dan Kota Palangka Raya tersebut, di perkampungan Betawi terdapat
optimalisasi budaya mengaji, workshop 
kebudayaan seperti membuat batik, souvenir, tarian betawi, kuliner dan
lain sebagainya. “Di kawasan tersebut, juga di bangun Museum Betawi, menjadi
destinasi wisata buatan yang di sebut dengan Kampung Betawi Situ
Babakan,”ucapnya.

Diterangkannya, masyarakat umum
boleh memanfaatkan fasilitas yang ada di area tersebut untuk penyelenggaraan
event-event tertentu. Dengan syarat harus mencirikan kesenian dan berkebudayaan
betawi. Seperti di dalam pemanfaatan kuliner dan penampilan tarian betawi. Bahkan
untuk lokasinya memiliki area theater terbuka. Didukung dengan alam yang asri,
ditanami tanaman khas Betawi seperti rambutan rafeah, lukem, petai, kecapi,
kesemek, mundu, alpukat dan lainya.

Baca Juga :  Penyelidikan Kebakaran Kantor Bawaslu Palangkaraya Harus Transparansi

“Saya mengagumi upaya mereka
dalam menjaga dan memelihara peradaban Betawi untuk tidak hilang di tengah
tekanan arus urban yang luar biasa. Seandainya Kalteng memiliki kawasan seperti
ini, saya yakin akan menjadi tempat yang bisa menjadi tujuan wisata unggulan, di
samping menguatkan upaya kita menjadikan Dayak yang beragam tetap menjadi warga
utama di daerahnya sendiri,”pungkasnya.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua III DPRD Provinsi
Kalimantan Tengah (Kalteng) Hj Faridawaty Darland Atjeh baru-baru ini melakukan
kunker pimpinan dewan ke perkampungan Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan. Menurut
dia, perkampungan Betawi bisa menjadi salah satu percontohan dalam menjaga
nilai-nilai budaya lokal, namun tetap mengakomodasi modernitas.

Menurut politikus Partai NasDem, dari
lahan seluas 289 hektar tersebut disulap menjadi perkampungan modern namun
tetap dengan nuansa Betawi secara tradisional. Hal tersebut bertujuan menjadikan
warga Betawi sebagai warga utama di Provinsi DKI Jakarta.

“Namun tetap dalam komposisi yang
heterogen sebagai bagian dari masyarakat ibukota negara. Tentunya hal ini
menjadi pembelajaran yang positif bagi kita dan untuk budaya Kalteng,”kata
Faridawaty, Kamis (22/4).

Kembali dijelaskannya, meski
perkampungan Betawi belum ditetapkan sebagai cagar budaya, pihaknya diberikan
gambaran jelas tentang pembagian zona-zona dinamis dan statis. Dimana zona
tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, seperti zona budaya, zona kuliner, dan
zona pengembangan.

Baca Juga :  Anggota DPRD Kalteng Bantu Peralatan BPK Swakarsa Kapuas

“Meski perkampungan, disana juga
terdapat tempat ibadah, koperasi, contoh rumah Betawi Pesisir, Betawi Tengah,
dan Betawi Pinggir. Selain itu juga terdapat beberapa empang yang berisikan
ikan-ikan khas Jakarta, ada juga wisata edukasi, seperti pertanian, dan
perikanan,”sebut Faridawaty.

Tidak hanya itu, sambung Wakil
Rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) I Kalteng meliputi Kabupaten Gunung Mas,
Katingan dan Kota Palangka Raya tersebut, di perkampungan Betawi terdapat
optimalisasi budaya mengaji, workshop 
kebudayaan seperti membuat batik, souvenir, tarian betawi, kuliner dan
lain sebagainya. “Di kawasan tersebut, juga di bangun Museum Betawi, menjadi
destinasi wisata buatan yang di sebut dengan Kampung Betawi Situ
Babakan,”ucapnya.

Diterangkannya, masyarakat umum
boleh memanfaatkan fasilitas yang ada di area tersebut untuk penyelenggaraan
event-event tertentu. Dengan syarat harus mencirikan kesenian dan berkebudayaan
betawi. Seperti di dalam pemanfaatan kuliner dan penampilan tarian betawi. Bahkan
untuk lokasinya memiliki area theater terbuka. Didukung dengan alam yang asri,
ditanami tanaman khas Betawi seperti rambutan rafeah, lukem, petai, kecapi,
kesemek, mundu, alpukat dan lainya.

Baca Juga :  Penyelidikan Kebakaran Kantor Bawaslu Palangkaraya Harus Transparansi

“Saya mengagumi upaya mereka
dalam menjaga dan memelihara peradaban Betawi untuk tidak hilang di tengah
tekanan arus urban yang luar biasa. Seandainya Kalteng memiliki kawasan seperti
ini, saya yakin akan menjadi tempat yang bisa menjadi tujuan wisata unggulan, di
samping menguatkan upaya kita menjadikan Dayak yang beragam tetap menjadi warga
utama di daerahnya sendiri,”pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru