PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggaran pembangunan Jalan Hayaping-Patung di Kabupaten Barito Timur (Bartim) akhirnya kembali dinaikkan. Setelah sebelumnya terpangkas menjadi Rp5,9 miliar, kini alokasi dana proyek strategis tersebut dikembalikan menjadi Rp15 miliar.
Legislator DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Ampera A.Y. Mebas, menegaskan bahwa tambahan anggaran itu belum sepenuhnya sesuai dengan nilai awal.
“Sekarang dikembalikan Rp15 miliar. Kalau semula kan Rp20 miliar, tapi karena kondisi keuangan daerah hanya bisa segitu,” ujar mantan Bupati Bartim dua periode itu, baru-baru ini.
Ampera yang duduk dari daerah pemilihan (Dapil) IV meliputi Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, dan Murung Raya ini mengaku tetap bersyukur anggaran proyek jalan tersebut dipulihkan meski belum penuh.
“Kita maklumi saja, janji pemerintah tahun depan dilanjutkan lagi,” katanya.
Diketahui, anggaran pembangunan jalan itu awalnya mencapai Rp30 miliar dari Pemerintah Provinsi Kalteng ditambah Rp7 miliar dari dana pokir Ampera. Namun dalam perjalanan, nilainya terus menyusut. Dari total Rp37 miliar dilelang menjadi Rp19–20 miliar, lalu diadendum hingga tersisa Rp5,9 miliar. (hfz)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggaran pembangunan Jalan Hayaping-Patung di Kabupaten Barito Timur (Bartim) akhirnya kembali dinaikkan. Setelah sebelumnya terpangkas menjadi Rp5,9 miliar, kini alokasi dana proyek strategis tersebut dikembalikan menjadi Rp15 miliar.
Legislator DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Ampera A.Y. Mebas, menegaskan bahwa tambahan anggaran itu belum sepenuhnya sesuai dengan nilai awal.
“Sekarang dikembalikan Rp15 miliar. Kalau semula kan Rp20 miliar, tapi karena kondisi keuangan daerah hanya bisa segitu,” ujar mantan Bupati Bartim dua periode itu, baru-baru ini.
Ampera yang duduk dari daerah pemilihan (Dapil) IV meliputi Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, dan Murung Raya ini mengaku tetap bersyukur anggaran proyek jalan tersebut dipulihkan meski belum penuh.
“Kita maklumi saja, janji pemerintah tahun depan dilanjutkan lagi,” katanya.
Diketahui, anggaran pembangunan jalan itu awalnya mencapai Rp30 miliar dari Pemerintah Provinsi Kalteng ditambah Rp7 miliar dari dana pokir Ampera. Namun dalam perjalanan, nilainya terus menyusut. Dari total Rp37 miliar dilelang menjadi Rp19–20 miliar, lalu diadendum hingga tersisa Rp5,9 miliar. (hfz)