28.4 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Hapus Diskriminasi, Perempuan Tetap Tak Boleh Lupa Kodrat

PALANGKA RAYA-Hari perempuan
internasional yang jatuh tepat setiap 8 Maret tiap tahunnya. Mendapat beberapa
perhatian dari berbagai tokoh wanita yang ada di di Kalteng, salah satunya
yakni Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalteng Faridawaty D Atjeh.

Dikatakannya,
sekarang ini sudah tidak ada lagi bidang yang tidak bisa ditekuni wanita. Pada
momen hari perempun internasional bisa dimaknai sebagai hari perjuangan dan
mengingatkan jika wanita saat ini dapat dikatakan setara dengan pria.

“Meskipun saat
ini banyak wanita yang kehidupannya lebih sukses dari pria, tetap diharapkan
wanita tidak mengenyampingkan kodratnya sebagai ibu atau sebagai istri,” ucap
Faridawaty, kepada Kalteng Pos, Minggu (8/3).

Faridawaty
berharap, agar wanita lebih bisa bergerak secara kompak bersama-sama pro aktif
untuk membantu sesama wanita menghapus segala diskriminasi atau ketidakadilan
seperti bullying dan kekerasan yang kerap terjadi terhadap perempuan dan anak.

Baca Juga :  Wiyatno: Aktivitas Ibadah Ramadan Jangan Abaikan Prokes

“Hingga saat
ini, jumlah wanita korban KDRT masih jauh lebih tinggi dari pria, itulah
sebabnya kekerasan ini harus mendapat perhatian yg serius dari semua pihak
terutama wanita itu sendiri,” ungkapnya.

Politikus Partai
 Nasdem Kalteng mengatakan, penanganan
korban KDRT, kekerasan terhadap perempuan termasuk pelecehan seksual, baik
secara mental, penegakan hukum maupun pemberian ketrampilan agar mandiri secara
materi juga perlu mendapat perhatian yang serius. Diskriminasi di tempat bekerja
diharapkan bisa dikurangi sampai dengan dihapuskan.

Lanjut
Faridawaty, wanita juga perlu lebih banyak lagi terlibat di dalam hukum dan
pemerintahan menduduki posisi-posisi penting sebgai pengambil kebijakan, agar
dapat terlibat aktif di dalam membuat kebijakan di dalam daerah atau di dalam
negeri masing-masing, khususnya kebijakan yang berpihak kepada perjuangan
kesetaraan gender yang diperjuangkan oleh banyak wanita di seluruh dunia.

Baca Juga :  Tangani Jalan Rusak di Kotim, Pemprov Kalteng Gelontorkan Rp600 Miliar

“Ada hadist yang
mengatakan wanita adalah tiang negara, apabila baik wanitanya maka akan baiklah
negaranya, apabila buruk wanitanya maka akan buruk negaranya. Selamat hari
perempuan internasional, semoga perempuan Indonesia akan semakin mampu
membuktikan dan memberikan kualitas terbaiknya untuk keluarga, agama, masyarakat
di daerahnya dan negara,” tutupnya. (pra/ari/nto)

PALANGKA RAYA-Hari perempuan
internasional yang jatuh tepat setiap 8 Maret tiap tahunnya. Mendapat beberapa
perhatian dari berbagai tokoh wanita yang ada di di Kalteng, salah satunya
yakni Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalteng Faridawaty D Atjeh.

Dikatakannya,
sekarang ini sudah tidak ada lagi bidang yang tidak bisa ditekuni wanita. Pada
momen hari perempun internasional bisa dimaknai sebagai hari perjuangan dan
mengingatkan jika wanita saat ini dapat dikatakan setara dengan pria.

“Meskipun saat
ini banyak wanita yang kehidupannya lebih sukses dari pria, tetap diharapkan
wanita tidak mengenyampingkan kodratnya sebagai ibu atau sebagai istri,” ucap
Faridawaty, kepada Kalteng Pos, Minggu (8/3).

Faridawaty
berharap, agar wanita lebih bisa bergerak secara kompak bersama-sama pro aktif
untuk membantu sesama wanita menghapus segala diskriminasi atau ketidakadilan
seperti bullying dan kekerasan yang kerap terjadi terhadap perempuan dan anak.

Baca Juga :  Wiyatno: Aktivitas Ibadah Ramadan Jangan Abaikan Prokes

“Hingga saat
ini, jumlah wanita korban KDRT masih jauh lebih tinggi dari pria, itulah
sebabnya kekerasan ini harus mendapat perhatian yg serius dari semua pihak
terutama wanita itu sendiri,” ungkapnya.

Politikus Partai
 Nasdem Kalteng mengatakan, penanganan
korban KDRT, kekerasan terhadap perempuan termasuk pelecehan seksual, baik
secara mental, penegakan hukum maupun pemberian ketrampilan agar mandiri secara
materi juga perlu mendapat perhatian yang serius. Diskriminasi di tempat bekerja
diharapkan bisa dikurangi sampai dengan dihapuskan.

Lanjut
Faridawaty, wanita juga perlu lebih banyak lagi terlibat di dalam hukum dan
pemerintahan menduduki posisi-posisi penting sebgai pengambil kebijakan, agar
dapat terlibat aktif di dalam membuat kebijakan di dalam daerah atau di dalam
negeri masing-masing, khususnya kebijakan yang berpihak kepada perjuangan
kesetaraan gender yang diperjuangkan oleh banyak wanita di seluruh dunia.

Baca Juga :  Tangani Jalan Rusak di Kotim, Pemprov Kalteng Gelontorkan Rp600 Miliar

“Ada hadist yang
mengatakan wanita adalah tiang negara, apabila baik wanitanya maka akan baiklah
negaranya, apabila buruk wanitanya maka akan buruk negaranya. Selamat hari
perempuan internasional, semoga perempuan Indonesia akan semakin mampu
membuktikan dan memberikan kualitas terbaiknya untuk keluarga, agama, masyarakat
di daerahnya dan negara,” tutupnya. (pra/ari/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru