PALANGKA
RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota
Komisi II DPRD Kalteng, Natalia, mendorong, pemerintah memaksimalkan
pengelolaan pelelangan ikan di pelabuhan Kumai, Kabupaten Korawaringin Barat
(Kobar). Pasalnya hal tersebut bisa membantu peningkatan pendapatan asli daerah
(PAD).
“Sebenarnya sudah sejak
lama pemerintah kabupaten (pemkab) ingin mengelola pelabuhan tersebut untuk
mendukung meningkatkan PAD. Karena sepenuhnya masih kewenangan provinsi, maka
pemkab tidak bisa ikut serta mengelolanya. Untuk itu mereka mengajukan usulan
agar dapat dilibatkan sesuai porsinya. Sehingga dapat dikelola bersama dengan
maksimal,â€ucap Natalia, Senin (8/2).
Wakil Rakyat asal Dapil I
Kalteng meliputi Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Katingan, dan Kota Palangka Raya
ini mengatakan, pegawai yang bekerja di pelabuhan juga masih sedikit, ini harus
diperhatikan kembali oleh pihak pengelola.
“Aktivitas pelabuhan
belum terkelola dengan maksimal, karena kondisi
yang ada saat ini juga cukup sulit. Selain itu juga nelayan kesulitan
melaut karena cuaca yang cukup estrem. Belum lagi adanya pembatasan aktivitas
masyarakat akibat pandemi virus corona,” terang politikus perempuan dari
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Kalteng tersebut.
Dengan kondisi yang cukup
sulit seperti sekarang ini, sambung Natalia, banyak warga atau nelayan memilih
bertambat di tempat kediaman mereka masing-masing. Oleh karena itu pihaknya berharap
kepada pemerintah dapat mendorong aktivitas di pelabuhan agar ramai dan bisa
bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah. Setelah melaksanakan kunjungan ke
pelelangan ikan pelabuhan Kumai, Natalia menyempatkan diri untuk berkunjung ke
Tanjung Puting untuk melihat secara langsung aktivitas yang ada disana.
“Kami juga ke Tanjung
Puting. Namun karena sedang pandemi Covid-19, lokasi masih tertutup untuk umum.
Sehingga kami hanya bisa mendapat informasi
dari petugas disana terkait kondisi yang ada, dan tidak bisa melihat kedalam secara
langsung. Begitu juga dengan wisatawan asing dilakukan pembatasan memasuki
kawasan tersebut,†pungkasnya.