PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Menjelang datangnya musim kemarau, Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Jati Asmoro, kembali turun langsung ke masyarakat untuk menampung berbagai persoalan, khususnya di wilayah Kecamatan Bukit Batu. Fokus utama dia adalah kesiapan menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rawan terjadi setiap tahun.
Dalam kegiatan tersebut, Jati menerima sejumlah aspirasi yang disampaikan warga terkait kebutuhan sarana penanggulangan karhutla. Salah satu yang paling mendesak adalah permintaan pembangunan embung air sebagai sumber cadangan ketika terjadi kebakaran.
Ia menjelaskan, keberadaan embung sangat penting agar masyarakat tidak kesulitan mendapatkan air saat darurat.
“Embung air ini dibutuhkan sebagai pasokan utama ketika kebakaran terjadi di titik-titik rawan,” ujar Jati saat dikonfirmasi melalui Whatsapp, Senin (26/5/2025).
Warga juga mengusulkan pembangunan akses jalan menuju lokasi embung yang diusulkan. Tanpa akses tersebut, menurut mereka fungsi embung akan sulit dimaksimalkan dalam kondisi darurat.
“Pembuatan jalan menjadi permintaan yang tidak kalah penting. Akses yang memadai akan mempercepat penanganan saat terjadi karhutla,” ujarnya.
Selain infrastruktur, Jati menyoroti keterbatasan alat operasional yang saat ini dimiliki warga. Ia menyebut bahwa masyarakat hanya mengandalkan kendaraan roda tiga (tosa) untuk mobilisasi, yang dinilai kurang memadai.
“Warga sangat berharap adanya kendaraan roda empat yang bisa digunakan untuk operasional kebencanaan. Dengan begitu, proses distribusi air maupun evakuasi dapat berjalan lebih efektif,” jelas Jati.
Sebagai bentuk pencegahan, ia mengajak seluruh masyarakat Palangka Raya untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan masing-masing dan waspada terhadap potensi karhutla.
“Kewaspadaan kolektif sangat diperlukan. Semua warga harus ikut memantau dan mencegah sebelum kebakaran meluas,” tegasnya.
Jati menegaskan komitmennya untuk menyampaikan aspirasi warga kepada pihak terkait agar kebutuhan tersebut bisa segera ditindaklanjuti, mengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi musim kemarau. (ndo)