32.7 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

DPRD Palangkaraya Minta Operasi Pasar Digencarkan

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Harga beras di sejumlah pasar Kota Palangka Raya mengalami kenaikan. Ini merupakan salah satu dampak dari fenomena el-nino atau kemarau panjang. Banyak jenis beras mengalami lonjakan harga yang cukup tinggi. Harga beras lokal maupun beras pulen atau beras jawa mengalami kenaikan rata-rata sekitar Rp500 hingga Rp2000 per kilo.

Hal ini turut mengundang banyak tanggapan dari seluruh elemen. Salah satunya Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya yang membidangi perekonomian dan pembangunan, Khemal Nasery. Menurutnya, banyak pelaku usaha ingin mengambil keuntungan lebih. Itu dikarenakan panen periode saat ini cukup sedikit, sedangkan permintaan dari masyarakat itu tinggi.

Baca Juga :  Pendidikan Pancasila Sangat Penting

“Walaupun ada pada fase keadaan sulit, kadang-kadang pedagang itu menaikkan harga demi mengambil keuntungan lebih,” katanya saat ditemui media, Selasa (19/9).

Politikus Partai Golkar ini mengimbau kepada Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya untuk selalu menggelar operasi pasar murah secara intensif. Karena, dengan menggelar operasi pasar, akan meringankan kesulitan masyarakat terutama dalam membeli bahan pokok dan beras.

“Itu sangat efektif. Karena itu dibagikan di titik mana masyarakat yang betul-betul terdampak daripada akibat inflasi yang luar biasa tinggi, akibat berbagai macam penyebab,” jelasnya.

Khemal menambahkan, belum selesai perihal harga beras naik. Dirinya menyebut, BBM juga mengalami kenaikan. Salah satu akibatnya, biaya operasional pengangkutan barang akan merangkak naik.

Baca Juga :  Jaga Amanah Masyarakat, Kedepankan Kinerja dan Pengabdian

“Apabila BBM itu sudah naik, biasanya semua sector akan mengalami kenaikan juga. Jadi, untuk pemko. Agar lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi hal tersebut,” tutup Khemal. (tim)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Harga beras di sejumlah pasar Kota Palangka Raya mengalami kenaikan. Ini merupakan salah satu dampak dari fenomena el-nino atau kemarau panjang. Banyak jenis beras mengalami lonjakan harga yang cukup tinggi. Harga beras lokal maupun beras pulen atau beras jawa mengalami kenaikan rata-rata sekitar Rp500 hingga Rp2000 per kilo.

Hal ini turut mengundang banyak tanggapan dari seluruh elemen. Salah satunya Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya yang membidangi perekonomian dan pembangunan, Khemal Nasery. Menurutnya, banyak pelaku usaha ingin mengambil keuntungan lebih. Itu dikarenakan panen periode saat ini cukup sedikit, sedangkan permintaan dari masyarakat itu tinggi.

Baca Juga :  Pendidikan Pancasila Sangat Penting

“Walaupun ada pada fase keadaan sulit, kadang-kadang pedagang itu menaikkan harga demi mengambil keuntungan lebih,” katanya saat ditemui media, Selasa (19/9).

Politikus Partai Golkar ini mengimbau kepada Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya untuk selalu menggelar operasi pasar murah secara intensif. Karena, dengan menggelar operasi pasar, akan meringankan kesulitan masyarakat terutama dalam membeli bahan pokok dan beras.

“Itu sangat efektif. Karena itu dibagikan di titik mana masyarakat yang betul-betul terdampak daripada akibat inflasi yang luar biasa tinggi, akibat berbagai macam penyebab,” jelasnya.

Khemal menambahkan, belum selesai perihal harga beras naik. Dirinya menyebut, BBM juga mengalami kenaikan. Salah satu akibatnya, biaya operasional pengangkutan barang akan merangkak naik.

Baca Juga :  Jaga Amanah Masyarakat, Kedepankan Kinerja dan Pengabdian

“Apabila BBM itu sudah naik, biasanya semua sector akan mengalami kenaikan juga. Jadi, untuk pemko. Agar lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi hal tersebut,” tutup Khemal. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru