PURUK CAHU,PROKALTENG.CO-Wakil Ketua (Waket) I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mura, Dina Maulidah mengatakan, kerukunan umat beragama merupakan cerminan sikap toleransi yang hadir dari keberagaman agama, suku, dan budaya.
Hal itu disampaikannya, disela mengadiri upacara peringatan Hari Amal Bakti ke 79, di Halaman Kantor Bupati Murung Raya, pekan lalu. Menurutnya, tema yang di usung kali ini sangat luar biasa sekali yaitu umat rukun menuju Indonesia Emas.
Selaras dengan tema itu, Wakil Ketua I DPRD Mura itu mengucapkan rasa syukur. Pasalnya, di Murung Raya sampai saat ini suasana tetap kondusif, Namun menurutnya, tetap harus waspada dan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Murung Raya harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Sebab, kata dia, permasalahan agama merupakan masalah yang sangat sensitive, maka dari itu ia mengajak masyarakat untuk menghargai perbedaan agama serta menjaga kata, tingkah laku yang bisa berimbas pada perpecahan antar umat beragama.
“Kami berharap melalui peringatan Hari Amal Bakti bukan hanya sekedar seremoni, tetapi memang menjadi refl eksi bagi kita semua khususnya para pegawai di Kementerian Agama,” terangnya.
Lanjutnya, kerukunan agama itu sangat penting bahkan dari usia dini anak-anak sudah ditanamkan dan diajarkan, agar bisa saling toleransi dan menghargai antar umat beragama. (dad/kpg)
PURUK CAHU,PROKALTENG.CO-Wakil Ketua (Waket) I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mura, Dina Maulidah mengatakan, kerukunan umat beragama merupakan cerminan sikap toleransi yang hadir dari keberagaman agama, suku, dan budaya.
Hal itu disampaikannya, disela mengadiri upacara peringatan Hari Amal Bakti ke 79, di Halaman Kantor Bupati Murung Raya, pekan lalu. Menurutnya, tema yang di usung kali ini sangat luar biasa sekali yaitu umat rukun menuju Indonesia Emas.
Selaras dengan tema itu, Wakil Ketua I DPRD Mura itu mengucapkan rasa syukur. Pasalnya, di Murung Raya sampai saat ini suasana tetap kondusif, Namun menurutnya, tetap harus waspada dan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Murung Raya harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Sebab, kata dia, permasalahan agama merupakan masalah yang sangat sensitive, maka dari itu ia mengajak masyarakat untuk menghargai perbedaan agama serta menjaga kata, tingkah laku yang bisa berimbas pada perpecahan antar umat beragama.
“Kami berharap melalui peringatan Hari Amal Bakti bukan hanya sekedar seremoni, tetapi memang menjadi refl eksi bagi kita semua khususnya para pegawai di Kementerian Agama,” terangnya.
Lanjutnya, kerukunan agama itu sangat penting bahkan dari usia dini anak-anak sudah ditanamkan dan diajarkan, agar bisa saling toleransi dan menghargai antar umat beragama. (dad/kpg)
