33 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Pantai Ujung Pandaran, Aset Berharga Sektor Pariwisata Daerah

SAMPIT,
PROKALTENG.CO
Wakil
Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), H.Rudianur, mengatakan,
penanganan abrasi Pantai Ujung Pandaran yang berada di Kecamatan Teluk Sampit,
diharapkan menjadi salah satu prioritas pemerintahan baru, atau bupati dan
wakil bupati yang dilantik nantinya.

“Penanganannya
memang tergantung dengan kesiapan dana pemerintah daerah, kalau itu ranahnya
kabupaten. Tapi kalau itu ranah pemerintah pusat, kami juga mendorong
pemerintah kabupaten bersurat kepada pemerintah pusat melalui Dinas Kelautan
provinsi Kalimantan Tengah, supaya bisa bersama menangani abrasi Pantai Ujung
Pandaran,” kata Rudianur.

Dia megatakan, kalau
masalah abrasi ini tidak segera ditangulangi dikhawatir kerusakan akan semakin
parah akibat abrasi yang terus terjadi. Dia berharap pemerintah pusat turun
tangan membantu perbaikan karena biaya yang dibutuhkan dipastikan tidak
sedikit, maka dari itu diharapkan Bupati dan Wakil Bupati terpilih nanti akan
bisa segera manangulanginya dan dapat berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

Baca Juga :  Nelayan di Kotim Tak Bisa Melaut, Dewan Mengaku Prihatin

“Kita berharap
bupati dan wakil bupati yang dilantik nanti bisa segera melakukan koordinasi
dengan pemerintah pusat terkait penagulangan abrasi tersebut. Keberadaan Pantai
Ujung Pandaran harus dilestarikan karena merupakan aset berharga sektor
pariwisata daerah. Apalagi kawasan ini sedang dibenahi agar semakin menarik
minat wisatawan untuk berkunjung dan diharapkan membawa kemajuan Kabupaten
Kotim untuk lebih maju dan lebih baik lagi sehingga masyarakat semakin
sejahtera,” ujar Rudianur.

Politisi Partai Golkar
ini juga mengatakan saat ini sejumlah aset wisata lainnya berupa badan jalan,
gazebo, bundaran, tanaman penghijauan dan lainnya, bahkan sudah hancur digerus
abrasi. Betang wisata atau rumah khas Suku Dayak yang sebelumnya menjadi
fasilitas di pantai itu, juga telah dibongkar lantaran pondasinya tergerus
abrasi.

Baca Juga :  Rumput Tebal Menghalangi Arus Air

“Baru-baru ini salah satu musala yang ada
dekat kubah atau makam seorang ulama bernama Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji
Muhammad As`ad Al Banjary hancur digerus abrasi. Kami berharap makam beliau tidak
ikut tergerus abrasi, dan pemerintah segera mencari jalan untuk dapat segera
menangulaginya,” tutupnya.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO
Wakil
Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), H.Rudianur, mengatakan,
penanganan abrasi Pantai Ujung Pandaran yang berada di Kecamatan Teluk Sampit,
diharapkan menjadi salah satu prioritas pemerintahan baru, atau bupati dan
wakil bupati yang dilantik nantinya.

“Penanganannya
memang tergantung dengan kesiapan dana pemerintah daerah, kalau itu ranahnya
kabupaten. Tapi kalau itu ranah pemerintah pusat, kami juga mendorong
pemerintah kabupaten bersurat kepada pemerintah pusat melalui Dinas Kelautan
provinsi Kalimantan Tengah, supaya bisa bersama menangani abrasi Pantai Ujung
Pandaran,” kata Rudianur.

Dia megatakan, kalau
masalah abrasi ini tidak segera ditangulangi dikhawatir kerusakan akan semakin
parah akibat abrasi yang terus terjadi. Dia berharap pemerintah pusat turun
tangan membantu perbaikan karena biaya yang dibutuhkan dipastikan tidak
sedikit, maka dari itu diharapkan Bupati dan Wakil Bupati terpilih nanti akan
bisa segera manangulanginya dan dapat berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

Baca Juga :  Nelayan di Kotim Tak Bisa Melaut, Dewan Mengaku Prihatin

“Kita berharap
bupati dan wakil bupati yang dilantik nanti bisa segera melakukan koordinasi
dengan pemerintah pusat terkait penagulangan abrasi tersebut. Keberadaan Pantai
Ujung Pandaran harus dilestarikan karena merupakan aset berharga sektor
pariwisata daerah. Apalagi kawasan ini sedang dibenahi agar semakin menarik
minat wisatawan untuk berkunjung dan diharapkan membawa kemajuan Kabupaten
Kotim untuk lebih maju dan lebih baik lagi sehingga masyarakat semakin
sejahtera,” ujar Rudianur.

Politisi Partai Golkar
ini juga mengatakan saat ini sejumlah aset wisata lainnya berupa badan jalan,
gazebo, bundaran, tanaman penghijauan dan lainnya, bahkan sudah hancur digerus
abrasi. Betang wisata atau rumah khas Suku Dayak yang sebelumnya menjadi
fasilitas di pantai itu, juga telah dibongkar lantaran pondasinya tergerus
abrasi.

Baca Juga :  Rumput Tebal Menghalangi Arus Air

“Baru-baru ini salah satu musala yang ada
dekat kubah atau makam seorang ulama bernama Syekh Abu Hamid bin Syekh Haji
Muhammad As`ad Al Banjary hancur digerus abrasi. Kami berharap makam beliau tidak
ikut tergerus abrasi, dan pemerintah segera mencari jalan untuk dapat segera
menangulaginya,” tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru