26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

BUMD Kotim Masih Stagnan

SAMPIT,KALTENGPOS.CO-Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyoroti kinerja Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) PT.Hambaring Hurung Kotim yang masih stagnan dan
tidak memiliki kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Padahal, sudah
satu tahun dibentuk dan dilantikan, baik komisaris dan direkturnya.

 

“Satu
tahun setelah dilantik, BUMD PT.Hambaring Hurung Kotim masih belum terlihat
kiprahnya dalam peningkatan kinerja.  Hal
ini terjadi karena kelemahan – kelemahan di tataran pimpinannya dalam
pengelolaan dan kreativitas untuk mampu mandiri dan bersinergi,” Kata
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Hj Darmawati.

 

Menurutnya,
BUMD sebagai lembaga yang menjadi perpanjangan tangan di daerah, harus mampu
berdiri sendiri dengan baik. Dan, BUMD juga harus menjadi ujung tombak dalam
peningkatan PAD. Karena BUMD memiliki jangkauan perluasan pasar yang tak
terbatas. Dengan demikian juga memiliki potensi keuntungan tak terbatas pula.

Baca Juga :  Desak Kepolisian Memburu Ibu Pembuang Bayi

 

“Hingga
saat BUMD kita belum memberikan dampak positif dalam peningkatan PAD. Padahal
mereka bisa bergerak di bidang jual beli buah kelapa sawit milik petani lokal.
Dengan begitu, akan ada perbaikan harga di tingkat petani dan juga dapat
mensejahterakan mereka,” ucap Darmawati.

 

Politisi
Partai Golkar ini juga mengatakan, dengan adanya BUMD di bidang jual beli buah
kelapa sawit, maka hasil dari petani warga akan tertampung. Karena selama ini
keluhan petani menjual hasil kelapa sawit itu kepada perusahaan dengan kondisi
harga yang tidak pernah stabil.

 

“Kami
meminta pemerintah daerah dapat mengevaluasi kenerja BUMD dan dapat segera membuka
peluang di bidang jual beli. Dengan cara ini, pemerintah bisa hadir di tengah
persoalan petani kelapa sawit, ” ujar Darmawati.

Baca Juga :  Penerapan Prokes Harus Terus Dilakukan

 

Dirinya
juga menambahkan, kalau memang BUMD ingin maju, maka harus dikelola oleh
kalangan profesional. Sehigga bisa jadi andalan pemerintah kabupaten untuk
menambah PAD. Karena, semangat dibentuknya BUMD itu adalah untuk menambah hasil
pendapatan daerah Kabupaten Kotim ini.

 

“Dibentuknya
BUMD tersebut untuk menambah PAD kita, tetapi bukan justru sebaliknya, hanya
sekedar berharap penyertaan modal saja dan tidak bisa menambah pendapatan untuk
daerah ini,” pungkasnya

 

SAMPIT,KALTENGPOS.CO-Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyoroti kinerja Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) PT.Hambaring Hurung Kotim yang masih stagnan dan
tidak memiliki kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Padahal, sudah
satu tahun dibentuk dan dilantikan, baik komisaris dan direkturnya.

 

“Satu
tahun setelah dilantik, BUMD PT.Hambaring Hurung Kotim masih belum terlihat
kiprahnya dalam peningkatan kinerja.  Hal
ini terjadi karena kelemahan – kelemahan di tataran pimpinannya dalam
pengelolaan dan kreativitas untuk mampu mandiri dan bersinergi,” Kata
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kotim Hj Darmawati.

 

Menurutnya,
BUMD sebagai lembaga yang menjadi perpanjangan tangan di daerah, harus mampu
berdiri sendiri dengan baik. Dan, BUMD juga harus menjadi ujung tombak dalam
peningkatan PAD. Karena BUMD memiliki jangkauan perluasan pasar yang tak
terbatas. Dengan demikian juga memiliki potensi keuntungan tak terbatas pula.

Baca Juga :  Desak Kepolisian Memburu Ibu Pembuang Bayi

 

“Hingga
saat BUMD kita belum memberikan dampak positif dalam peningkatan PAD. Padahal
mereka bisa bergerak di bidang jual beli buah kelapa sawit milik petani lokal.
Dengan begitu, akan ada perbaikan harga di tingkat petani dan juga dapat
mensejahterakan mereka,” ucap Darmawati.

 

Politisi
Partai Golkar ini juga mengatakan, dengan adanya BUMD di bidang jual beli buah
kelapa sawit, maka hasil dari petani warga akan tertampung. Karena selama ini
keluhan petani menjual hasil kelapa sawit itu kepada perusahaan dengan kondisi
harga yang tidak pernah stabil.

 

“Kami
meminta pemerintah daerah dapat mengevaluasi kenerja BUMD dan dapat segera membuka
peluang di bidang jual beli. Dengan cara ini, pemerintah bisa hadir di tengah
persoalan petani kelapa sawit, ” ujar Darmawati.

Baca Juga :  Penerapan Prokes Harus Terus Dilakukan

 

Dirinya
juga menambahkan, kalau memang BUMD ingin maju, maka harus dikelola oleh
kalangan profesional. Sehigga bisa jadi andalan pemerintah kabupaten untuk
menambah PAD. Karena, semangat dibentuknya BUMD itu adalah untuk menambah hasil
pendapatan daerah Kabupaten Kotim ini.

 

“Dibentuknya
BUMD tersebut untuk menambah PAD kita, tetapi bukan justru sebaliknya, hanya
sekedar berharap penyertaan modal saja dan tidak bisa menambah pendapatan untuk
daerah ini,” pungkasnya

 

Terpopuler

Artikel Terbaru