Site icon Prokalteng

Rekor Muri Kado Terindah bagi Masyarakat Kotim

SAMPIT, PROKALTENG.CO - Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan piagam penghargaan MURI kepada Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor terhadap Terowongan Nur Mentaya untuk kategori tiang lampu jalan dengan hiasan ornamen etnik terbanyak. Hal ini juga dinyatakan memenuhi unsur superlatif atau paling yakni dicatat sebagai lampu penerangan jalan dengan hiasan ornamen-ornamen etnik terbanyak tidak kurang dari 6.880 ornamen etnik, Selain itu, ornamen lampu berbentuk ikan jelawat di atasnya sebanyak 172 buah memberikan kesan unik. Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotim Riskon Fabiansyah, mengatakan rekor MURI yang didapat tersebut merupakan kado terindah bukan hanya untuk Pemerintah Kabupaten Kotim tapi untuk semua masyarakat di daerah ini. Dengan harapan Kota Sampit dapat lebih dikenal lagi dan menjadi salah satu daerah tujuan wisata baik lokal maupun domestik. “Saya sependapat sesuai arahan Bupati Halikinnor agar masyarakat menjaga dan memelihara aset daerah tersebut. Ikon baru yang membawa dampak ekonomi tersebut, jangan sampai dirusak oleh tangan-tangan jahil dan tidak bertanggung jawab karena sudah pasti biasanya merawat itu lebih mahal dan sulit daripada membangunnya” kata Riskon, Senin (9/1). Dirinya sangat mengapresiasi terobosan pemerintah Kabupaten Kotim dalam pembuatan Terowongan Nur Mentaya dan dia menyarankan segera dilakukan penataan agar memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Kalau memang diperlukan sebaiknya saluran drainase yang agak mengganggu di kiri dan kanan jalan tersebut dibuat rata dengan jalan sehingga areal parkir bagi pengunjung bisa lebih leluasa. “Kami apresiasi inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kotim dengan pembutan Ikon Terowongan Nur Mentaya. Tidak kalah pentingnya harus adanya perencanaan penataan yang lebih rapi bagi para UMKM kita yang berjualan di sekitar jalan tersebut agar tetap mendapat nilai ekonomis untuk masyarakat dapat, tetapi nilai estetikanya juga dapat,” ujar Riskon. Menurut politisi muda Partai Golkar, Masyarakat Kabupaten Kotim banyak memuji terobosan yang dibuat pemerintahan Kabupaten di bawah kepemimpinan Bupati H.Halikinnor, Terlepas ada pihak yang mengkritisi, tetapi respons positif masyarakat terhadap kehadiran Terowongan Nur Mentaya menjadi gambaran dukungan terhadap inovasi (bah/ans)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) memberikan piagam penghargaan MURI kepada Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor terhadap Terowongan Nur Mentaya untuk kategori tiang lampu jalan dengan hiasan ornamen etnik terbanyak.

Hal ini juga dinyatakan memenuhi unsur superlatif atau paling yakni dicatat sebagai lampu penerangan jalan dengan hiasan ornamen-ornamen etnik terbanyak tidak kurang dari 6.880 ornamen etnik, Selain itu, ornamen lampu berbentuk ikan jelawat di atasnya sebanyak 172 buah memberikan kesan unik.

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotim Riskon Fabiansyah, mengatakan rekor MURI yang didapat tersebut merupakan kado terindah bukan hanya untuk Pemerintah Kabupaten Kotim tapi untuk semua masyarakat di daerah ini. Dengan harapan Kota Sampit dapat lebih dikenal lagi dan menjadi salah satu daerah tujuan wisata baik lokal maupun domestik.

“Saya sependapat sesuai arahan Bupati Halikinnor agar masyarakat menjaga dan memelihara aset daerah tersebut. Ikon baru yang membawa dampak ekonomi tersebut, jangan sampai dirusak oleh tangan-tangan jahil dan tidak bertanggung jawab karena sudah pasti biasanya merawat itu lebih mahal dan sulit daripada membangunnya” kata Riskon, Senin (9/1).

Dirinya sangat mengapresiasi terobosan pemerintah Kabupaten Kotim dalam pembuatan Terowongan Nur Mentaya dan dia menyarankan segera dilakukan penataan agar memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Kalau memang diperlukan sebaiknya saluran drainase yang agak mengganggu di kiri dan kanan jalan tersebut dibuat rata dengan jalan sehingga areal parkir bagi pengunjung bisa lebih leluasa.

“Kami apresiasi inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kotim dengan pembutan Ikon Terowongan Nur Mentaya. Tidak kalah pentingnya harus adanya perencanaan penataan yang lebih rapi bagi para UMKM kita yang berjualan di sekitar jalan tersebut agar tetap mendapat nilai ekonomis untuk masyarakat dapat, tetapi nilai estetikanya juga dapat,” ujar Riskon.

Menurut politisi muda Partai Golkar, Masyarakat Kabupaten Kotim banyak memuji terobosan yang dibuat pemerintahan Kabupaten di bawah kepemimpinan Bupati H.Halikinnor, Terlepas ada pihak yang mengkritisi, tetapi respons positif masyarakat terhadap kehadiran Terowongan Nur Mentaya menjadi gambaran dukungan terhadap inovasi (bah/ans)

Exit mobile version