MUARA TEWEH,PROKALTENG.CO – Wakil Ketua I DPRD Barito, H. Benny Siswanto. Melihat bakti sosial operasi katarak dari sudut pandang ekonomi kerakyatan. Menurutnya. Program yang menjangkau 250 warga ini, memiliki dampak ekonomi multiplier effect yang signifikan bagi keluarga penerima manfaat.
Dia menjelaskan. Seorang penderita katarak yang tidak dioperasi seringkali kehilangan kemampuan bekerja. Sehingga menjadi beban bagi keluarganya. Dengan operasi gratis, beban biaya rumah tangga untuk pengobatan menjadi hilang dan pencari nafkah keluarga dapat kembali beraktivitas.
“Kami di DPRD tidak hanya melihat ini sebagai kegiatan kesehatan, tetapi juga sebagai investasi sosial untuk memutus mata rantai kemiskinan. Setiap warga yang disembuhkan matanya adalah aset produktif yang kembali menggerakkan roda perekonomian keluarganya,” tegas Benny, senin (21/11).
Ia juga menyoroti efisiensi dari pelaksanaan operasi massal selama satu hari tersebut. Dengan menggabungkan sumber daya dari berbagai pihak, biaya operasi per pasien dapat ditekan sehingga manfaat yang diberikan bisa lebih luas.
Benny mendorong. Agar ke depan, Pemkab dapat membuat pemetaan data penerima manfaat untuk menelusuri dampak pasca-operasi terhadap kondisi sosial-ekonomi mereka. Sehingga keberhasilan program dapat diukur secara lebih komprehensif. (ren/kpg)
MUARA TEWEH,PROKALTENG.CO – Wakil Ketua I DPRD Barito, H. Benny Siswanto. Melihat bakti sosial operasi katarak dari sudut pandang ekonomi kerakyatan. Menurutnya. Program yang menjangkau 250 warga ini, memiliki dampak ekonomi multiplier effect yang signifikan bagi keluarga penerima manfaat.
Dia menjelaskan. Seorang penderita katarak yang tidak dioperasi seringkali kehilangan kemampuan bekerja. Sehingga menjadi beban bagi keluarganya. Dengan operasi gratis, beban biaya rumah tangga untuk pengobatan menjadi hilang dan pencari nafkah keluarga dapat kembali beraktivitas.
“Kami di DPRD tidak hanya melihat ini sebagai kegiatan kesehatan, tetapi juga sebagai investasi sosial untuk memutus mata rantai kemiskinan. Setiap warga yang disembuhkan matanya adalah aset produktif yang kembali menggerakkan roda perekonomian keluarganya,” tegas Benny, senin (21/11).
Ia juga menyoroti efisiensi dari pelaksanaan operasi massal selama satu hari tersebut. Dengan menggabungkan sumber daya dari berbagai pihak, biaya operasi per pasien dapat ditekan sehingga manfaat yang diberikan bisa lebih luas.
Benny mendorong. Agar ke depan, Pemkab dapat membuat pemetaan data penerima manfaat untuk menelusuri dampak pasca-operasi terhadap kondisi sosial-ekonomi mereka. Sehingga keberhasilan program dapat diukur secara lebih komprehensif. (ren/kpg)