29 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

Banjir Semarang, Sujiwo Tedjo: Tumben Mesdos Sepi, Biasanya Ramai Plus

PROKALTENG.CO – Budayawan Sujiwo Tedjo mengaku tidak tahu soal
banjir di Kota Semarang Jawa Tengah. Menurut dia, biasa dia tahu adanya
kejadian banjir dari media sosial. Dia kemudian menanyakan hal itu di akun
twitternya

“Semarang dikepung banjir, ya?
Itu menurut WA dari temen barusan. Apa betul? ” tulisnya, Ahad (7/2).

Dia merasa heran. Banjir di
Semarang begitu besar namun media sosial sepi. Tidak ada yang bersuara
mengkritik dan maki-maki Gubernur seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Soalnya medsos sepi .. biasanya
kalau memang ada banjir tuh medsos penuh rombongan akun-akun berangka yang
ramai infoin banjir itu plus maki-maki gubernurnya. Apa WA temenku itu hoaks?
Pls let me know,” kata Sujiwo Tedjo.

Baca Juga :  Didesak Dorong Jokowi Terbitkan Perppu KPK, Mahfud: Tunggu Presiden

Hujan deras yang mengguyur Kota
Semarang dan sekitarnya sejak Kamis, hingga Sabtu (6/2), mengakibatkan banjir
besar di beberapa titik kota.

Luapan air di sejumlah ruas jalan
juga menghambat pengendara. Bahkan stasiun kereta api Tawang dan Poncol dan
Bandara Internasional Ahmad Yani ikut terendam banjir. Begitu juga dengan
kawasan wisata kota tua Semarang. Banjir terjadi hingga setinggi lutut orang
dewasa.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan banjir yang terjadi di Semarang,
Jawa Tengah, karena curah hujan yang ekstrem. Selain itu, banjir disebabkan
oleh pasang air laut yang cukup tinggi.

Dari hitungan hidrologi, periode
ulangnya setiap 50 tahun,” katanya di sela pengecekan ke Kawasan Kota Lama dan
sejumlah lokasi banjir di Kota Semarang, Sabtu, 6 Februari 2021.

Baca Juga :  Wakapolri: Setiap Anggota Polri Wajib Bawa Masker untuk Masyarakat

Basuki menjelaskan, drainase di
Kawasan Kota Lama yang sudah selesai direvitalisasi tersebut sudah didesain
untuk mencegah banjir. Namun begitu, sudah tiga pompa air yang dioperasikan
untuk memompa air ke Kali Semarang.

PROKALTENG.CO – Budayawan Sujiwo Tedjo mengaku tidak tahu soal
banjir di Kota Semarang Jawa Tengah. Menurut dia, biasa dia tahu adanya
kejadian banjir dari media sosial. Dia kemudian menanyakan hal itu di akun
twitternya

“Semarang dikepung banjir, ya?
Itu menurut WA dari temen barusan. Apa betul? ” tulisnya, Ahad (7/2).

Dia merasa heran. Banjir di
Semarang begitu besar namun media sosial sepi. Tidak ada yang bersuara
mengkritik dan maki-maki Gubernur seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Soalnya medsos sepi .. biasanya
kalau memang ada banjir tuh medsos penuh rombongan akun-akun berangka yang
ramai infoin banjir itu plus maki-maki gubernurnya. Apa WA temenku itu hoaks?
Pls let me know,” kata Sujiwo Tedjo.

Baca Juga :  Didesak Dorong Jokowi Terbitkan Perppu KPK, Mahfud: Tunggu Presiden

Hujan deras yang mengguyur Kota
Semarang dan sekitarnya sejak Kamis, hingga Sabtu (6/2), mengakibatkan banjir
besar di beberapa titik kota.

Luapan air di sejumlah ruas jalan
juga menghambat pengendara. Bahkan stasiun kereta api Tawang dan Poncol dan
Bandara Internasional Ahmad Yani ikut terendam banjir. Begitu juga dengan
kawasan wisata kota tua Semarang. Banjir terjadi hingga setinggi lutut orang
dewasa.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan banjir yang terjadi di Semarang,
Jawa Tengah, karena curah hujan yang ekstrem. Selain itu, banjir disebabkan
oleh pasang air laut yang cukup tinggi.

Dari hitungan hidrologi, periode
ulangnya setiap 50 tahun,” katanya di sela pengecekan ke Kawasan Kota Lama dan
sejumlah lokasi banjir di Kota Semarang, Sabtu, 6 Februari 2021.

Baca Juga :  Wakapolri: Setiap Anggota Polri Wajib Bawa Masker untuk Masyarakat

Basuki menjelaskan, drainase di
Kawasan Kota Lama yang sudah selesai direvitalisasi tersebut sudah didesain
untuk mencegah banjir. Namun begitu, sudah tiga pompa air yang dioperasikan
untuk memompa air ke Kali Semarang.

Terpopuler

Artikel Terbaru