KUALA
KAPUAS,PROKALTENG.CO
– Awal
tahun 2021, progress realisasi
olah tanah di
kawasan food estate yang
berada di wilayah Kabupaten
Kapuas telah mencapai
18 ribu hectare dari
total 20 ribu hektare yang
direncanakan. Sedangkan
untuk progress realisasi
tanam yang tersebar
di 11 kecamatan, telah
mencapai 9.334,40 hektare.
Plt
Kepala Dinas Pertanian Kapuas
Aswan mengatakan,
untuk program nasional
food estate di
Kalimantan Tengah, total
luas wilayah yang
dijadikan kawasan ketahanan
pangan ini 30 ribu
hektare. Lahan tersebut
tersebar di dua
kabupaten. Yaitu Kapuas
20 ribu hektare dan 10
ribu hectare berada
di Kabupaten Pulang
Pisau.
“Untuk
di Kabupaten Kapuas
sendiri, 20 ribu hektare
ini tersebar di beberapa
kecamatan dan
progres sampai hari ini
(kemarin), realisasi
olah
tanah yaitu sekitar 18.928,22
hektare dengan
yang masih dalam
proses penyelesaian. Dalam
hal ini belum olah
tanah tersisa 1.071,79
hektare,†kata Aswan
di ruang kerjanya, Kamis
(7/1).
Menurut
dia, guna mendukung
penuh program ini,
Dinas Pertanian Kapuas
terus melakukan pembinaan
kepada para petani
dengan memperkuat penyuluh
lapangan, tentang
bagaimana memberi
semangat kepada petani
agar mendukung program
ini dan berusaha
untuk menanam padi
unggul.
“Harapan
kita para petani
dapat diberikan pemahaman
mengenai hal
ini. Sebab selama ini,
para petani memang masih
belum familiar
dengan
padi unggul. Kemudian kita
juga terus melakukan
pemantauan di
lapangan agar para kelompok
tani dapat berperan
karena program
ini
saya kira luar biasa,â€
ungkapnya.
Aswan
mengakui, terdapat empat
hal penting dalam
program ini. Pertama, berkaitan
dengan bagaimana
pengembangan berbagai
komuditas, baik
pertanian, pangan,
holtikultura, peternakan
dan beberapa komuditas
lainnya. Kemudian
bagaimana memanfaatkan
mekanisasi pertanian,
terutama menggunakan
alat mesin
pertanian secara maksimal
untuk meningkatkan hasil
produksi.
“Yang
ketiga adalah bagaimana
meningkatkan peran
sumber daya manusia
(SDM) dalam hal
ini para petani. Karena selain
meningkatkan
hasil
pertanian, tetapi juga
meningkatkan olahan hasil
pertanian itu. Sedangkan
hal penting lainnya
berkaitan dengan
industri pengolahan, sebab
konsep food
estate ini memang cukup
bagus, karena diharapkan setelah
panen, mungkin langsung ada
proses pengepakan,†ujarnya.
Terkait
persiapan tanam perdana
yang rencananya akan
dilakukan Presiden
Joko Widodo nantinya,
Aswan menuturkan dari
400 hektare
yang
akan dilakukan tanam
perdana, 200 hektare
sudah siap tanam dan
200 hektare sisanya
masih dalam proses
pengerjaan.
“Kendala
kita di lapangan kenapa
tidak bias sesuai
terget 400 hektare ini,
sebab alat hand traktor dulu
masih minim. Namun
sekarang sudah
ada
bantuan, sehingga sudah
tersedia 30 alat hand
traktor,†ungkapnya.