26.5 C
Jakarta
Thursday, May 22, 2025

Food Estate Pengaruhi Pembangunan Infrastruktur di Kalteng

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Mega
proyek food estate yang diprogramkan pemerintah pusat di Kabupaten Kapuas dan
Pulang Pisau, perlu diapresiasi dan didukung pelaksanaanya hingga usai. Pasalnya,
selain berdampak pada pertumbuhan ekonomi, sektor pertanian, hingga tenaga
kerja juga sangat mempengaruhi pembangunan infrastruktur di Bumi Tambun Bungai.

Hal terebut disampaikan Kepala
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalteng (DPUPR) H Shalahuddin
kepada Kalteng Pos di ruang kerjanya, Selasa (17/11).

Menurutnya, dengan adanya
program food estate di Kalteng maka banyak sarana pendukung yang dimasukan
dalam kegiatan APBN. Hal itu tentu sangat menguntungkan bagi Kalteng.

“Dulu jalan dari
simpang Tahai-Belanti Siam merupakan jalan kabupaten. Tetapi dengan adanya food
estate kemudian jalan itu ditangani dan dilaksanakan melalui dana APBN senilai
Rp 400 miliar,” jelasnya.

Baca Juga :  BKKBN Kalteng Bersama Dekranasda, OJK, BI dan BUMD Siap Atasi Stunting

Selain itu, lanjutnya, jalan
dari Bundaran Kapuas-Palingkau-Dadahup hingga perbatasan Barsel merupakan
bagian dari jalan provinsi juga akan ditangani oleh APBN senilai Rp 405 miliar.

“Jadi untuk Kalteng
sudah tergantikan dengan anggaran APBN senilai total Rp 805 miliar.
Implementasinya sudah melakukan lelang dan proses kontrak ruas jalan itu. Ini
sangat diuntungkan,” ungkapnya.

Belum lagi sarana pendukung
lainnya yang juga akan ditangani oleh pemerintah pusat baik melalui Kementerian
Pertanian, Kementerian Pertahanan dan juga Kementerian PUPR.

“Kami tentu berharap
pelaksanaan pembangunan food estate dapat berjalan dengan lancar sejak awal
hingga akhir, serta berpengaruh kepada ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Mega
proyek food estate yang diprogramkan pemerintah pusat di Kabupaten Kapuas dan
Pulang Pisau, perlu diapresiasi dan didukung pelaksanaanya hingga usai. Pasalnya,
selain berdampak pada pertumbuhan ekonomi, sektor pertanian, hingga tenaga
kerja juga sangat mempengaruhi pembangunan infrastruktur di Bumi Tambun Bungai.

Hal terebut disampaikan Kepala
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalteng (DPUPR) H Shalahuddin
kepada Kalteng Pos di ruang kerjanya, Selasa (17/11).

Menurutnya, dengan adanya
program food estate di Kalteng maka banyak sarana pendukung yang dimasukan
dalam kegiatan APBN. Hal itu tentu sangat menguntungkan bagi Kalteng.

“Dulu jalan dari
simpang Tahai-Belanti Siam merupakan jalan kabupaten. Tetapi dengan adanya food
estate kemudian jalan itu ditangani dan dilaksanakan melalui dana APBN senilai
Rp 400 miliar,” jelasnya.

Baca Juga :  BKKBN Kalteng Bersama Dekranasda, OJK, BI dan BUMD Siap Atasi Stunting

Selain itu, lanjutnya, jalan
dari Bundaran Kapuas-Palingkau-Dadahup hingga perbatasan Barsel merupakan
bagian dari jalan provinsi juga akan ditangani oleh APBN senilai Rp 405 miliar.

“Jadi untuk Kalteng
sudah tergantikan dengan anggaran APBN senilai total Rp 805 miliar.
Implementasinya sudah melakukan lelang dan proses kontrak ruas jalan itu. Ini
sangat diuntungkan,” ungkapnya.

Belum lagi sarana pendukung
lainnya yang juga akan ditangani oleh pemerintah pusat baik melalui Kementerian
Pertanian, Kementerian Pertahanan dan juga Kementerian PUPR.

“Kami tentu berharap
pelaksanaan pembangunan food estate dapat berjalan dengan lancar sejak awal
hingga akhir, serta berpengaruh kepada ketahanan pangan nasional,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru