32.2 C
Jakarta
Saturday, September 21, 2024

Dalam Pembelajaran Online, Guru Sebaiknya Tetap Sampaikan Pemaparan

Pemanfaatan platform atau teknologi untuk
mendukung pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 sangat beragam. Di
antara yang populer digunakan adalah Google Classroom.

Kepala
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika Eduversal Ade Kiki Ruswandi
mengingatkan dalam pembelajaran online sebaiknya guru tetap memberikan paparan
pelajaran ke siswa. Paparan tersebut disampaikan Ade saat menjadi pembicara
dalam seminar online (webinar) bertajuk Google Classroom Advance Tips and
Tricks.

Webinar yang berdurasi sekitar satu jam itu, diikuti 198
guru-guru mitra Eduversal dan sekolah pada umumnya. Di dalam survei singkat
yang disajikan di dalam webinar itu, platform Google Classroom paling populer.

Sebanyak 65 persen peserta webinar menjawab menggunakan Google
Classroom dalam pembelajaran online di masa pandemi ini. Ade menuturkan
platform gratis itu sudah populer digunakan sebelum ada wabah Covid-19 di
Indonesia.

Dia menjelaskan di dalam pembelajaran online sebaiknya guru
tetap memberikan pemaparan. “Jadi bukan 100 persen bergantung dengan Google
Classroom,” katanya.

Baca Juga :  Tak Tanggung-tanggung, Ribuan Personel Dikerahkan untuk Mengawal FPI

Dia menegaskan Google Classroom atau platform lain itu hanya
sebagai fitur atau layanan tambahan. Ade juga mengingatkan meskipun
pembelajaran dilakukan secara online atau jarak jauh, sentuhan-sentuhan
personal dari guru kepada siswa tetap dilakukan.

Caranya dengan menyebut nama siswa ketika guru melakukan chat
dengan siswanya. Dengan demikian siswa akan tetap merasa memiliki hubungan
dengan guru, selayaknya sekolah tatap muka.

Dia menjelaskan di tahap pertama, para guru harus memiliki
mindset bahwa Google Classroom ini bermanfaat dalam proses pembelajaran.
Setelah itu secara alamiyah dengan sendirinya para guru itu akan mengekplorasi
layanan-layanan yang tersedia di Google Classroom.

Ade berharap dari webinar itu para guru bisa mendapatkan hikmah.
Diantaranya adalah muncul rasa atau semangat untuk terus mempelajari teknologi
pendidikan. Menurutnya teknologi itu sebagai alat mempermudah tugas guru.

“Jangan hanya karena ada tuntutan dari kepala sekolah,”
tuturnya.

Baca Juga :  Hindari Klaim Kembali Terjadi, Pemerintah Diminta Lebur Regulasi Pulau

Dia menjelaskan teknologi atau platform yang tersedia untuk
pembelajaran online atau jarak jauh terbagi dalam beberapa kategori. Pertama
adalah teleconferencing tool atau platform untuk telekonferensi.

Di antaranya adalah aplikasi Zoom, Skype, Google Meet, atau
Webex. Kemudian content tool seperti Ruangguru, Khan Academy, CK-12, dan
lainnya. Kategori content tool ini adalah platform yang menyediakan materi atau
bahan ajar.

Sehingga guru tinggal memanfaatkannya saja. “Bahkan Kemendikbud juga
menyediakan melalui platform Rumah Belajar,” jelasnya.

Lalu ada kategori learning management system seperti Google
Classroom, ClassDojo, Shoology, Seesaw, dan Edmodo. Ade menegaskan jauh sebelum
ada pandemi Covid-19 di dunia atau di Indonesia, banyak guru sudah memanfaatkan
Google Classroom.

Dengan memaksimalkan layanan yang ada, Google Classroom bisa
membuat pembelajaran online lebih productif dan bermakna. Kemudian guru juga
lebih mudah mengiirm tugas ke siswa serta tetap bisa menguatkan komunikasi dan
kolaborasi diantara siswa.

Pemanfaatan platform atau teknologi untuk
mendukung pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 sangat beragam. Di
antara yang populer digunakan adalah Google Classroom.

Kepala
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika Eduversal Ade Kiki Ruswandi
mengingatkan dalam pembelajaran online sebaiknya guru tetap memberikan paparan
pelajaran ke siswa. Paparan tersebut disampaikan Ade saat menjadi pembicara
dalam seminar online (webinar) bertajuk Google Classroom Advance Tips and
Tricks.

Webinar yang berdurasi sekitar satu jam itu, diikuti 198
guru-guru mitra Eduversal dan sekolah pada umumnya. Di dalam survei singkat
yang disajikan di dalam webinar itu, platform Google Classroom paling populer.

Sebanyak 65 persen peserta webinar menjawab menggunakan Google
Classroom dalam pembelajaran online di masa pandemi ini. Ade menuturkan
platform gratis itu sudah populer digunakan sebelum ada wabah Covid-19 di
Indonesia.

Dia menjelaskan di dalam pembelajaran online sebaiknya guru
tetap memberikan pemaparan. “Jadi bukan 100 persen bergantung dengan Google
Classroom,” katanya.

Baca Juga :  Tak Tanggung-tanggung, Ribuan Personel Dikerahkan untuk Mengawal FPI

Dia menegaskan Google Classroom atau platform lain itu hanya
sebagai fitur atau layanan tambahan. Ade juga mengingatkan meskipun
pembelajaran dilakukan secara online atau jarak jauh, sentuhan-sentuhan
personal dari guru kepada siswa tetap dilakukan.

Caranya dengan menyebut nama siswa ketika guru melakukan chat
dengan siswanya. Dengan demikian siswa akan tetap merasa memiliki hubungan
dengan guru, selayaknya sekolah tatap muka.

Dia menjelaskan di tahap pertama, para guru harus memiliki
mindset bahwa Google Classroom ini bermanfaat dalam proses pembelajaran.
Setelah itu secara alamiyah dengan sendirinya para guru itu akan mengekplorasi
layanan-layanan yang tersedia di Google Classroom.

Ade berharap dari webinar itu para guru bisa mendapatkan hikmah.
Diantaranya adalah muncul rasa atau semangat untuk terus mempelajari teknologi
pendidikan. Menurutnya teknologi itu sebagai alat mempermudah tugas guru.

“Jangan hanya karena ada tuntutan dari kepala sekolah,”
tuturnya.

Baca Juga :  Hindari Klaim Kembali Terjadi, Pemerintah Diminta Lebur Regulasi Pulau

Dia menjelaskan teknologi atau platform yang tersedia untuk
pembelajaran online atau jarak jauh terbagi dalam beberapa kategori. Pertama
adalah teleconferencing tool atau platform untuk telekonferensi.

Di antaranya adalah aplikasi Zoom, Skype, Google Meet, atau
Webex. Kemudian content tool seperti Ruangguru, Khan Academy, CK-12, dan
lainnya. Kategori content tool ini adalah platform yang menyediakan materi atau
bahan ajar.

Sehingga guru tinggal memanfaatkannya saja. “Bahkan Kemendikbud juga
menyediakan melalui platform Rumah Belajar,” jelasnya.

Lalu ada kategori learning management system seperti Google
Classroom, ClassDojo, Shoology, Seesaw, dan Edmodo. Ade menegaskan jauh sebelum
ada pandemi Covid-19 di dunia atau di Indonesia, banyak guru sudah memanfaatkan
Google Classroom.

Dengan memaksimalkan layanan yang ada, Google Classroom bisa
membuat pembelajaran online lebih productif dan bermakna. Kemudian guru juga
lebih mudah mengiirm tugas ke siswa serta tetap bisa menguatkan komunikasi dan
kolaborasi diantara siswa.

Terpopuler

Artikel Terbaru