JAKARTA – Total sebanyak 191 ribu personel Polri dan TNI akan
mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Mereka akan dikerahkan
dalam Operasi Lilin dan menjaga 61.308 obyek vital di seluruh Indonesia.
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis
mengatakan 191.807 personel gabungan TNI-Polri serta satuan lainnya akan
dikerahkan dalam Operasi “Lilin 2019†di seluruh wilayah Indonesia. Rencananya
apel pasukan akan digelar pekan depan.
“Apel gelar pasukan akan
dilaksanakan pada 19 Desember 2019 di Medan,†kata Jenderal Idham di Sekolah
Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, usai “Rapat Koordinasi Lintas Sektoral
Bidang Operasional Tahun 2019 dalam rangka Persiapan Operasi Lilin 2019†yang
dihadiri Menko Polhukam Mohammad Mahfud MD, Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala BMKG Prof Dwikorita
Karnawati, dan Kepala Basarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito, Jumat (13/12).
Dijelaskannya, Operasi Lilin 2019
akan dilaksanakan selama 10 hari. Operasi akan dimulai pada 23 Desember 2019
dan berakhir 1 Januari 2020. Selain itu, pasukan gabungan juga akan mengamankan
61.308 obyek seperti gereja, tempat wisata, pusat perbelanjaan, lokasi perayaan
tahun baru, terminal, stasiun kereta, bandar udara dan lainnya.
Kapolri juga merinci sejumlah
strategi yang akan diterapkan dalam pelaksanaan pengamanan Nataru. Strategi
tersebut, yaitu mengoptimalkan rekayasa lalu lintas, mengoptimalkan peran tiga
satgas pendukung operasi, mengoptimalkan harkamtibmas dan melakukan penegakan
hukum terhadap jaringan pelaku teror secara senyap untuk menghindarkan kegaduhan.
“Optimalkan pengendalian
terpusat, contra flow, buka tutup arus, one way system,†katanya.
Mantan Kapolda Metro Jaya ini
meminta jajarannya untuk mengecek kembali rencana operasi, kebutuhan anggaran,
kesiapan sarana prasarana dan plotting anggota.
“Petakan titik kerawanan di
tempat ibadah, pusat perbelanjaan,†katanya.
Idham meminta agar jajaran selalu
berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk memudahkan dalam
melaksanakan Operasi Lilin.
“Monitoring dan cek selalu
stabilitas harga pangan. Tingkatkan kewaspadaan pengamanan. Laksanakan analisis
dan evaluasi rutin setiap kegiatan,†katanya.
Sementara itu, Panglima TNI
Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya menurunkan 17.190 personel untuk
mendukung Polri dalam pengamanan perayaan Nataru.
“Dalam pengamanan Natal 2019 dan
Tahun Baru 2010, kami dapat merujuk pada pengamanan tahun 2018,†katanya.
Dikatakannya, dari pengalaman
pengamanan tahun lalu, masing-masing instansi telah mengetahui titik-titik
kritis sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
Panglima TNI berharap setiap
pihak dapat berbagi informasi agar dapat mengantisipasi dan saling mendukung
agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik.
Dua momentum penting tersebut,
yakni Natal dan tahun baru, kata dia, tentunya akan melibatkan pergerakan
masyarakat dan kendaraan dalam jumlah cukup besar.
“Dibutuhkan pelayanan publik di
wilayah-wilayah di setiap tempat dan tentunya jaminan keamanan yang prima,â€
katanya.
Dengan demikian, kata Hadi,
seharusnya semua pihak mewaspadai dan mempersiapkan segala sesuatu sesuai dengan
bidang tugas masing-masing.
“Selanjutnya, tiap bidang perlu
untuk berkoordinasi dengan instansi lainnya agar dapat saling mendukung,
melengkapi, dan bertukar informasi,†katanya.
Selain itu, kata Hadi, harus
dipedomani bersama bahwa langkah pengamanan tidak hanya mengamankan masyarakat,
tetapi juga mengamankan petugas-petugas yang ditempatkan di lapangan.
“Apabila ada yang melihat sesuatu
yang mencurigakan segera memberitahukannya kepada orang lain, khususnya aparat
terkait,†katanya.
Hadi juga mengatakan TNI siap
memberikan bantuan dan dukungan, baik personel maupun alutsista, sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki satuan-satuan di tiap-tiap wilayah. (gw/fin/kpc)