PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Agustiar Sabran mengajak ribuan mahasiswa untuk lebih waspada terhadap dampak negatif gawai di tengah derasnya arus globalisasi.
Pesan itu ia sampaikan saat membuka Seminar Pendidikan Kebangsaan di Auditorium IAKN Palangka Raya, Senin (1/12/2025), yang dihadiri civitas akademika dari berbagai perguruan tinggi.
Agustiar menyebut smartphone sebagai alat yang bisa mengangkat kualitas diri, namun sekaligus dapat menjadi “penjajah modern” bila penggunaannya tidak terkontrol.
“Telepon ini penjajah diri kita. Kalau kita bisa memanfaatkannya, hasilnya the best. Tapi kalau tidak, kita bisa kehilangan kelas. Waktu tidak akan kembali kalau tidak digunakan dengan baik,” ujarnya.
Ia menyoroti perubahan perilaku sosial akibat penggunaan gawai berlebihan, termasuk menurunnya interaksi tatap muka.
“Kasih sayang, kepedulian, cinta jangan sampai hilang hanya karena handphone,” pesannya.
Gubernur turut meminta mahasiswa dan para pimpinan perguruan tinggi memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalteng dalam mendukung visi pembangunan daerah.
Ia menegaskan komitmennya mengangkat martabat masyarakat Dayak dan warga Kalimantan Tengah dalam bingkai NKRI.
“Saya ingin Kalimantan Tengah berdiri dengan visi sendiri, mengangkat harkat masyarakat Dayak khususnya dan masyarakat Kalteng umumnya,” katanya.
Dalam bidang pendidikan, Agustiar menekankan bahwa pembangunan fisik harus diimbangi dengan pembangunan mental serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kalau SDM-nya bagus, daerah itu pasti maju. Kalau kurang, pasti tertinggal atau bahkan zero,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya etika dan adab dalam menunjang kemampuan teknis mahasiswa. Menurutnya, skill tanpa attitude tidak cukup untuk menghadapi persaingan global.
Suasana seminar berlangsung cair. Agustiar menyapa perwakilan mahasiswa dari IAKN, UIN Palangka Raya, Universitas Palangka Raya (UPR), hingga IAHN Palangka Raya. Ia bahkan melontarkan candaan mengenai menu makan siang yang disambut tawa peserta.
Sebagai penutup, Gubernur mengajak seluruh peserta menyanyikan lagu Kisah Kasih di Sekolah, menciptakan suasana akrab sekaligus mengenang momen masa belajar. (her)


