29.3 C
Jakarta
Thursday, November 27, 2025

Teruslah Berkarya, Budaya Butuh Jiwa-Jiwa Muda yang Penuh Semangat

MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, Hj. Nety Herawati. Menegaskan bahwa Festival Tandak Intan Kaharingan (FTIK) ke-XII bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan ruang strategis untuk memperkuat iman dan melestarikan budaya Kaharingan.

Hal ini disampaikannya usai menghadiri penutupan festival tersebut, Rabu (26/11).

Sebagai sosok yang aktif di pemberdayaan perempuan dan kegiatan sosial melalui IPEMI Barut, Nety melihat FTIK sebagai “rumah besar” bagi masyarakat.

“FTIK katanya bukan ajang unjuk kemampuan semata, namun sebagai rumah besar, tempat setiap orang saling menguatkan dan merayakan identitas leluhur,” ujarnya.

Ia mengapresiasi keberanian dan semangat semua peserta, menekankan bahwa tidak ada yang gagal dalam perhelatan budaya ini. Bagi Nety, nilai utama yang harus dibawa pulang adalah semangat untuk terus berkarya melestarikan warisan leluhur.

Baca Juga :  DPRD Apresiasi Pagelaran Seni Budaya

“Teruslah berkarya, budaya  butuh jiwa-jiwa muda yang penuh semangat,” pesannya.

Ia pun menyampaikan ucapan selamat kepada para peraih juara. Namun, apresiasinya lebih menitikberatkan pada makna di balik kemenangan, yaitu sebagai pembawa kebanggaan daerah dan pemacu prestasi di tingkat yang lebih tinggi.

Electronic money exchangers listing

“Kalian bukan hanya membawa pulang piala atau trophi tetapi juga membawa pulang kebanggaan bagi daerah masing-masing,” tandasnya

Dengan ditutupnya FTIK XII secara sukses, Hj. Nety Herawati mengakhiri pesannya dengan mengucapkan selamat jalan bagi seluruh kontingen, berharap semangat FTIK terus terbawa hingga pertemuan di masa mendatang.

Keberhasilan Barito Utara sebagai tuan rumah menandai komitmen kuat daerah dalam menjaga warisan budaya Kaharingan. (ren/kpg)

Baca Juga :  Kekompakan dan Motivasi Tinggi Para Kafilah Batara Indikator Positif Masa Depan Daerah

MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, Hj. Nety Herawati. Menegaskan bahwa Festival Tandak Intan Kaharingan (FTIK) ke-XII bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan ruang strategis untuk memperkuat iman dan melestarikan budaya Kaharingan.

Hal ini disampaikannya usai menghadiri penutupan festival tersebut, Rabu (26/11).

Sebagai sosok yang aktif di pemberdayaan perempuan dan kegiatan sosial melalui IPEMI Barut, Nety melihat FTIK sebagai “rumah besar” bagi masyarakat.

Electronic money exchangers listing

“FTIK katanya bukan ajang unjuk kemampuan semata, namun sebagai rumah besar, tempat setiap orang saling menguatkan dan merayakan identitas leluhur,” ujarnya.

Ia mengapresiasi keberanian dan semangat semua peserta, menekankan bahwa tidak ada yang gagal dalam perhelatan budaya ini. Bagi Nety, nilai utama yang harus dibawa pulang adalah semangat untuk terus berkarya melestarikan warisan leluhur.

Baca Juga :  DPRD Apresiasi Pagelaran Seni Budaya

“Teruslah berkarya, budaya  butuh jiwa-jiwa muda yang penuh semangat,” pesannya.

Ia pun menyampaikan ucapan selamat kepada para peraih juara. Namun, apresiasinya lebih menitikberatkan pada makna di balik kemenangan, yaitu sebagai pembawa kebanggaan daerah dan pemacu prestasi di tingkat yang lebih tinggi.

“Kalian bukan hanya membawa pulang piala atau trophi tetapi juga membawa pulang kebanggaan bagi daerah masing-masing,” tandasnya

Dengan ditutupnya FTIK XII secara sukses, Hj. Nety Herawati mengakhiri pesannya dengan mengucapkan selamat jalan bagi seluruh kontingen, berharap semangat FTIK terus terbawa hingga pertemuan di masa mendatang.

Keberhasilan Barito Utara sebagai tuan rumah menandai komitmen kuat daerah dalam menjaga warisan budaya Kaharingan. (ren/kpg)

Baca Juga :  Kekompakan dan Motivasi Tinggi Para Kafilah Batara Indikator Positif Masa Depan Daerah

Terpopuler

Artikel Terbaru