29 C
Jakarta
Monday, November 17, 2025

27 Warga Diduga Tertimbun Longsor Banjarnegara, Ratusan Mengungsi, Tim SAR Lakukan Pencarian

PROKALTENG.CO– Tanah longsor menerjang puluhan rumah di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, pada Sabtu (15/11) sore.

BNPB melaporkan bahwa hingga Senin (17/11), sekitar 27 warga masih diduga tertimbun material longsor.

“Kami menerima laporan dari BPBD Banjarnegara bahwa 27 warga belum ditemukan hingga hari ini,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan pers, Senin (17/11/2025).

Abdul menjelaskan bahwa tim pencarian dan pertolongan (SAR) masih terus bekerja di lokasi bencana.

Dua warga ditemukan meninggal dunia, dua lainnya mengalami luka-luka, sementara total 823 orang harus mengungsi untuk menghindari bahaya susulan.

Korban luka telah dievakuasi ke RSUD Banjarnegara serta Puskesmas Pandanarum untuk menjalani perawatan.

Tiga titik pengungsian kini menampung warga terdampak, yaitu Kantor Kecamatan Pandanarum, GOR Desa Beji, dan Gedung Haji Desa Pringamba.

Selain memakan korban jiwa, longsor juga menyebabkan kerusakan parah pada 30 rumah penduduk serta merusak lahan pertanian dan perkebunan.

Baca Juga :  1 Keluarga Tewas usai Tertimbun Longsor saat Banjir Bandang

Upaya pencarian terus dilanjutkan hingga Senin sore.

BNPB menyebutkan bahwa perkiraan jumlah korban hilang didasarkan dari laporan langsung petugas BPBD Banjarnegara di lapangan.

“Penyisiran masih berlangsung di seluruh area yang tertutup material. Hingga saat ini, 27 orang belum dapat ditemukan,” ujar Abdul.

Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Pandanarum sejak siang hari.

Tebing yang berada di atas permukiman tidak mampu menahan beban air sehingga ambruk dan menimpa rumah-rumah serta lahan pertanian di bawahnya.

Material longsor juga meluas hingga ke kebun warga.

Tim penyelamat berhasil menemukan 34 warga yang sempat terjebak di area hutan yang berdekatan dengan lokasi longsoran.

Lebih dari 800 warga kini mengungsi di tempat aman dengan pendampingan petugas gabungan.

BPBD Banjarnegara menjelaskan bahwa kondisi tanah di Desa Situkung memang labil.

Tingginya curah hujan mempercepat pergerakan tanah hingga memicu longsoran besar.

Baca Juga :  25,4 juta Pelaku UMKM Dapatkan Kucuran KUR BRI

Pencarian korban hilang dilakukan dengan dukungan alat berat serta anjing pelacak untuk mempercepat proses evakuasi.

Petugas dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri, hingga relawan masih berada di lokasi untuk melanjutkan operasi penyelamatan.

BNPB memastikan seluruh warga di zona berisiko tinggi sudah berhasil dievakuasi.

Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan para pengungsi saat ini antara lain makanan pokok, makanan siap saji, air minum, matras, selimut, hygiene kit, serta family kit.

Dari data terakhir yang diterima BNPB, tercatat 27 orang masih hilang, dua korban meninggal dunia, dan dua orang menjalani perawatan akibat luka-luka.

Selain memakan korban, longsor pada Sabtu (15/11) tersebut merusak sedikitnya 30 rumah hingga hampir rata dengan tanah dan menimbun berbagai lahan pertanian milik warga.

Tim gabungan terus melakukan pencarian tanpa henti untuk menemukan para korban yang masih tertimbun. (jpg)

PROKALTENG.CO– Tanah longsor menerjang puluhan rumah di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, pada Sabtu (15/11) sore.

BNPB melaporkan bahwa hingga Senin (17/11), sekitar 27 warga masih diduga tertimbun material longsor.

“Kami menerima laporan dari BPBD Banjarnegara bahwa 27 warga belum ditemukan hingga hari ini,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan pers, Senin (17/11/2025).

Abdul menjelaskan bahwa tim pencarian dan pertolongan (SAR) masih terus bekerja di lokasi bencana.

Dua warga ditemukan meninggal dunia, dua lainnya mengalami luka-luka, sementara total 823 orang harus mengungsi untuk menghindari bahaya susulan.

Korban luka telah dievakuasi ke RSUD Banjarnegara serta Puskesmas Pandanarum untuk menjalani perawatan.

Tiga titik pengungsian kini menampung warga terdampak, yaitu Kantor Kecamatan Pandanarum, GOR Desa Beji, dan Gedung Haji Desa Pringamba.

Selain memakan korban jiwa, longsor juga menyebabkan kerusakan parah pada 30 rumah penduduk serta merusak lahan pertanian dan perkebunan.

Baca Juga :  1 Keluarga Tewas usai Tertimbun Longsor saat Banjir Bandang

Upaya pencarian terus dilanjutkan hingga Senin sore.

BNPB menyebutkan bahwa perkiraan jumlah korban hilang didasarkan dari laporan langsung petugas BPBD Banjarnegara di lapangan.

“Penyisiran masih berlangsung di seluruh area yang tertutup material. Hingga saat ini, 27 orang belum dapat ditemukan,” ujar Abdul.

Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah Pandanarum sejak siang hari.

Tebing yang berada di atas permukiman tidak mampu menahan beban air sehingga ambruk dan menimpa rumah-rumah serta lahan pertanian di bawahnya.

Material longsor juga meluas hingga ke kebun warga.

Tim penyelamat berhasil menemukan 34 warga yang sempat terjebak di area hutan yang berdekatan dengan lokasi longsoran.

Lebih dari 800 warga kini mengungsi di tempat aman dengan pendampingan petugas gabungan.

BPBD Banjarnegara menjelaskan bahwa kondisi tanah di Desa Situkung memang labil.

Tingginya curah hujan mempercepat pergerakan tanah hingga memicu longsoran besar.

Baca Juga :  25,4 juta Pelaku UMKM Dapatkan Kucuran KUR BRI

Pencarian korban hilang dilakukan dengan dukungan alat berat serta anjing pelacak untuk mempercepat proses evakuasi.

Petugas dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri, hingga relawan masih berada di lokasi untuk melanjutkan operasi penyelamatan.

BNPB memastikan seluruh warga di zona berisiko tinggi sudah berhasil dievakuasi.

Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan para pengungsi saat ini antara lain makanan pokok, makanan siap saji, air minum, matras, selimut, hygiene kit, serta family kit.

Dari data terakhir yang diterima BNPB, tercatat 27 orang masih hilang, dua korban meninggal dunia, dan dua orang menjalani perawatan akibat luka-luka.

Selain memakan korban, longsor pada Sabtu (15/11) tersebut merusak sedikitnya 30 rumah hingga hampir rata dengan tanah dan menimbun berbagai lahan pertanian milik warga.

Tim gabungan terus melakukan pencarian tanpa henti untuk menemukan para korban yang masih tertimbun. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/