30 C
Jakarta
Saturday, November 15, 2025

Pentingnya Pendidikan Etika Berinternet Bagi Pelajar di Era Digital

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua I Komisi I DPRD Kota Palangka Raya, Salundik menilai pembentukan etika berinternet bagi pelajar harus menjadi perhatian utama di tengah meningkatnya penggunaan teknologi digital oleh generasi muda.

“Pelajar sekarang hidup dalam ekosistem internet yang begitu luas. Mereka harus tahu batasan, risiko, dan etika agar tidak terjebak dalam perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,” katanya, Sabtu (15/11/2025).

Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan digital bukan hanya soal kemampuan teknis dalam menggunakan perangkat, tetapi juga bagaimana pelajar memahami tanggung jawab saat berinteraksi di ruang digital.

Salundik menyebut, tantangan era digital semakin kompleks. Mulai dari penyebaran informasi palsu, perundungan daring, hingga penyalahgunaan data pribadi. Karena itu, pembinaan karakter digital dianggap sama pentingnya dengan pembelajaran akademik di sekolah.

Baca Juga :  Yakini Efisiensi Anggaran Tak Menghambat Pembangunan di Palangka Raya

Ia menegaskan, kemampuan memilah informasi hanyalah satu bagian dari literasi digital, namun aspek lain yang tak kalah penting adalah membentuk mindset kritis, rasa tanggung jawab, dan kemampuan menjaga keamanan digital pribadi.

“Banyak kasus yang terjadi karena kurangnya kesadaran digital. Mulai dari membagikan informasi sembarangan hingga menjadi korban penipuan online. Ini harus dicegah dari level pendidikan dasar,” ucapnya.

Lebih jauh, ia menilai pendidikan etika digital harus menjadi bagian dari proses pembelajaran yang berkelanjutan. Bukan hanya kegiatan sesekali, sehingga pemahaman siswa dapat berkembang secara bertahap dan konsisten.

Salundik juga mendorong kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam memperkuat budaya berinternet yang positif. Sebab pengawasan keluarga dan lingkungan sekitar berperan penting dalam membentuk kebiasaan digital anak.

Baca Juga :  Pasangan ASRI Kian Populer di Kalangan Milenial dan Gen Z Kalteng

“Jika sekolah memberikan edukasinya dan orang tua ikut mengawasi, maka anak tidak akan kebingungan ketika menghadapi situasi berisiko di dunia maya,” ujarnya.

Dia juga menekankan literasi digital bukan hanya untuk melindungi pelajar dari konten negatif, tetapi juga untuk memaksimalkan potensi teknologi sebagai alat pengembangan diri.

Ia memastikan, DPRD akan terus mendorong program-program yang berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM digital di Palangka Raya. Termasuk sinergi dengan Diskominfo dan lembaga pendidikan.

“Generasi muda kita harus tumbuh sebagai pengguna teknologi yang cerdas, bijak, dan mampu memanfaatkan internet untuk hal-hal produktif. Itu tujuan utama pembinaan digital yang ingin kami dorong,” tukasnya. (jef)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua I Komisi I DPRD Kota Palangka Raya, Salundik menilai pembentukan etika berinternet bagi pelajar harus menjadi perhatian utama di tengah meningkatnya penggunaan teknologi digital oleh generasi muda.

“Pelajar sekarang hidup dalam ekosistem internet yang begitu luas. Mereka harus tahu batasan, risiko, dan etika agar tidak terjebak dalam perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,” katanya, Sabtu (15/11/2025).

Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan digital bukan hanya soal kemampuan teknis dalam menggunakan perangkat, tetapi juga bagaimana pelajar memahami tanggung jawab saat berinteraksi di ruang digital.

Salundik menyebut, tantangan era digital semakin kompleks. Mulai dari penyebaran informasi palsu, perundungan daring, hingga penyalahgunaan data pribadi. Karena itu, pembinaan karakter digital dianggap sama pentingnya dengan pembelajaran akademik di sekolah.

Baca Juga :  Yakini Efisiensi Anggaran Tak Menghambat Pembangunan di Palangka Raya

Ia menegaskan, kemampuan memilah informasi hanyalah satu bagian dari literasi digital, namun aspek lain yang tak kalah penting adalah membentuk mindset kritis, rasa tanggung jawab, dan kemampuan menjaga keamanan digital pribadi.

“Banyak kasus yang terjadi karena kurangnya kesadaran digital. Mulai dari membagikan informasi sembarangan hingga menjadi korban penipuan online. Ini harus dicegah dari level pendidikan dasar,” ucapnya.

Lebih jauh, ia menilai pendidikan etika digital harus menjadi bagian dari proses pembelajaran yang berkelanjutan. Bukan hanya kegiatan sesekali, sehingga pemahaman siswa dapat berkembang secara bertahap dan konsisten.

Salundik juga mendorong kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam memperkuat budaya berinternet yang positif. Sebab pengawasan keluarga dan lingkungan sekitar berperan penting dalam membentuk kebiasaan digital anak.

Baca Juga :  Pasangan ASRI Kian Populer di Kalangan Milenial dan Gen Z Kalteng

“Jika sekolah memberikan edukasinya dan orang tua ikut mengawasi, maka anak tidak akan kebingungan ketika menghadapi situasi berisiko di dunia maya,” ujarnya.

Dia juga menekankan literasi digital bukan hanya untuk melindungi pelajar dari konten negatif, tetapi juga untuk memaksimalkan potensi teknologi sebagai alat pengembangan diri.

Ia memastikan, DPRD akan terus mendorong program-program yang berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM digital di Palangka Raya. Termasuk sinergi dengan Diskominfo dan lembaga pendidikan.

“Generasi muda kita harus tumbuh sebagai pengguna teknologi yang cerdas, bijak, dan mampu memanfaatkan internet untuk hal-hal produktif. Itu tujuan utama pembinaan digital yang ingin kami dorong,” tukasnya. (jef)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/