PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Di tengah tantangan perubahan iklim dan perkembangan teknologi, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat terus mendorong terwujudnya pertanian yang lebih modern, produktif, dan berkelanjutan.
Upaya ini diwujudkan melalui pembentukan kelompok alsintan reskilling adaptif sebagai wadah bagi petani dan pelaku UPJA untuk meningkatkan keterampilan serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan zaman.
Program reskilling alsintan ini tak sekadar fokus pada pelatihan teknis pengoperasian alat dan mesin pertanian, tetapi juga menumbuhkan semangat kolaborasi, inovasi, dan kemandirian di kalangan petani. Melalui pendekatan pelatihan teknis dan manajerial, anggota kelompok diajak memahami pentingnya efisiensi, keberlanjutan, serta inovasi dalam pengelolaan usaha tani.
Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Barat, Kris Budi Hastuti, menyebut pembentukan kelompok alsintan adaptif merupakan bagian penting dari ekosistem pertanian daerah.
“Kita ingin membangun pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga tangguh dan berkelanjutan. Melalui program reskilling, petani mampu mengelola teknologi secara mandiri sekaligus terus berinovasi,” ujarnya, Senin (13/10).
Dengan semangat beradaptasi dan terus belajar, kelompok alsintan diharapkan menjadi motor penggerak pertanian modern yang ramah lingkungan dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani. Pemerintah Kabupaten Kobar meneguhkan komitmennya menuju masa depan pertanian yang berdaya saing, inovatif, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (tim)
PANGKALAN BUN, PROKALTENG.CO – Di tengah tantangan perubahan iklim dan perkembangan teknologi, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat terus mendorong terwujudnya pertanian yang lebih modern, produktif, dan berkelanjutan.
Upaya ini diwujudkan melalui pembentukan kelompok alsintan reskilling adaptif sebagai wadah bagi petani dan pelaku UPJA untuk meningkatkan keterampilan serta kemampuan beradaptasi terhadap perubahan zaman.
Program reskilling alsintan ini tak sekadar fokus pada pelatihan teknis pengoperasian alat dan mesin pertanian, tetapi juga menumbuhkan semangat kolaborasi, inovasi, dan kemandirian di kalangan petani. Melalui pendekatan pelatihan teknis dan manajerial, anggota kelompok diajak memahami pentingnya efisiensi, keberlanjutan, serta inovasi dalam pengelolaan usaha tani.
Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Barat, Kris Budi Hastuti, menyebut pembentukan kelompok alsintan adaptif merupakan bagian penting dari ekosistem pertanian daerah.
“Kita ingin membangun pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga tangguh dan berkelanjutan. Melalui program reskilling, petani mampu mengelola teknologi secara mandiri sekaligus terus berinovasi,” ujarnya, Senin (13/10).
Dengan semangat beradaptasi dan terus belajar, kelompok alsintan diharapkan menjadi motor penggerak pertanian modern yang ramah lingkungan dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani. Pemerintah Kabupaten Kobar meneguhkan komitmennya menuju masa depan pertanian yang berdaya saing, inovatif, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. (tim)