31.2 C
Jakarta
Tuesday, November 4, 2025

Dorong Perkebunan Berkelanjutan, Pemprov Kalteng Gelar Pelatihan Sertifikasi ISPO

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Perkebunan (Disbun) menggelar Pelatihan Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Tahun 2025 di Aula BPSDM Provinsi Kalteng, Selasa (4/11).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng Herson B. Aden, mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kalteng Leonard S Ampung

Herson menyampaikan bahwa pelatihan ISPO merupakan langkah nyata pemerintah untuk mendorong terciptanya perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

“ISPO ini merupakan sertifikasi yang dikeluarkan Pemerintah Republik Indonesia agar kebun sawit memenuhi standar keberlanjutan. Jika sudah tersertifikasi, artinya kebun tersebut telah memenuhi syarat dan hasil produksinya bisa dipasarkan baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Herson.

Ia menambahkan, dengan adanya sertifikasi ISPO, para pelaku perkebunan rakyat diharapkan memiliki kepastian berusaha dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah kebun.

Baca Juga :  Tutup Jambore PKK, Ivo Puji Semangat Kader PKK Ikuti Kegiatan

“Harapan Gubernur, dengan adanya kebun rakyat yang tersertifikasi, masyarakat bisa lebih mandiri, sejahtera, dan membuka lapangan kerja bagi warga desa sekitar,” lanjutnya.

Herson juga menyebut, saat ini perkebunan rakyat di Kabupaten Seruyan dan Lamandau mengikuti program ISPO dengan total 70 peserta. Pemerintah Provinsi menargetkan agar kabupaten lain seperti Kapuas, Pulang Pisau, dan Gunung Mas dapat segera menyusul.

“Pelatihan ini dibiayai dari dana sawit APBN. Ke depan kita harapkan seluruh wilayah Kalteng, terutama pelaku perkebunan rakyat, bisa mengikuti sertifikasi ISPO. Ini langkah maju bagi sektor perkebunan kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disbun Provinsi Kalteng Rizky R. Badjuri menyampaikan, prospek perkebunan tidak hanya untuk PBS, akan tetapi menyasar pekebun rakyat agar mereka bisa menikmati nilai tambah dari hasil kebunnya.

Baca Juga :  Dinkes Gelar Monev Program Prioritas dan Evaluasi Krisis Kesehatan di Kalteng

“Kalau sudah ada pelatihan dan sertifikat, para pekebun rakyat bisa menjual hasilnya ke pasar nasional maupun internasional. Artinya, produk mereka diakui secara legal dan aman dari sisi regulasi,” jelas Rizky.

Ia menambahkan, sertifikasi ISPO juga diyakini akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Dengan ISPO, petani bisa menjual hasilnya dengan harga premium, membuka lapangan kerja baru, hingga memicu tumbuhnya usaha pendukung seperti transportasi dan logistik lokal,” ujarnya.

Disbun Kalteng akan melanjutkan pelatihan ini secara bertahap di tingkat kabupaten. Melalui program ini, pemerintah berharap semakin banyak pekebun rakyat di Kalteng yang memiliki sertifikat ISPO, sehingga produk sawit daerah ini mampu bersaing di pasar global.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Perkebunan (Disbun) menggelar Pelatihan Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Tahun 2025 di Aula BPSDM Provinsi Kalteng, Selasa (4/11).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng Herson B. Aden, mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Kalteng Leonard S Ampung

Herson menyampaikan bahwa pelatihan ISPO merupakan langkah nyata pemerintah untuk mendorong terciptanya perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

“ISPO ini merupakan sertifikasi yang dikeluarkan Pemerintah Republik Indonesia agar kebun sawit memenuhi standar keberlanjutan. Jika sudah tersertifikasi, artinya kebun tersebut telah memenuhi syarat dan hasil produksinya bisa dipasarkan baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Herson.

Ia menambahkan, dengan adanya sertifikasi ISPO, para pelaku perkebunan rakyat diharapkan memiliki kepastian berusaha dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah kebun.

Baca Juga :  Tutup Jambore PKK, Ivo Puji Semangat Kader PKK Ikuti Kegiatan

“Harapan Gubernur, dengan adanya kebun rakyat yang tersertifikasi, masyarakat bisa lebih mandiri, sejahtera, dan membuka lapangan kerja bagi warga desa sekitar,” lanjutnya.

Herson juga menyebut, saat ini perkebunan rakyat di Kabupaten Seruyan dan Lamandau mengikuti program ISPO dengan total 70 peserta. Pemerintah Provinsi menargetkan agar kabupaten lain seperti Kapuas, Pulang Pisau, dan Gunung Mas dapat segera menyusul.

“Pelatihan ini dibiayai dari dana sawit APBN. Ke depan kita harapkan seluruh wilayah Kalteng, terutama pelaku perkebunan rakyat, bisa mengikuti sertifikasi ISPO. Ini langkah maju bagi sektor perkebunan kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disbun Provinsi Kalteng Rizky R. Badjuri menyampaikan, prospek perkebunan tidak hanya untuk PBS, akan tetapi menyasar pekebun rakyat agar mereka bisa menikmati nilai tambah dari hasil kebunnya.

Baca Juga :  Dinkes Gelar Monev Program Prioritas dan Evaluasi Krisis Kesehatan di Kalteng

“Kalau sudah ada pelatihan dan sertifikat, para pekebun rakyat bisa menjual hasilnya ke pasar nasional maupun internasional. Artinya, produk mereka diakui secara legal dan aman dari sisi regulasi,” jelas Rizky.

Ia menambahkan, sertifikasi ISPO juga diyakini akan berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

“Dengan ISPO, petani bisa menjual hasilnya dengan harga premium, membuka lapangan kerja baru, hingga memicu tumbuhnya usaha pendukung seperti transportasi dan logistik lokal,” ujarnya.

Disbun Kalteng akan melanjutkan pelatihan ini secara bertahap di tingkat kabupaten. Melalui program ini, pemerintah berharap semakin banyak pekebun rakyat di Kalteng yang memiliki sertifikat ISPO, sehingga produk sawit daerah ini mampu bersaing di pasar global.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/