33.9 C
Jakarta
Friday, October 31, 2025

DPRD Kalteng Dorong Optimalisasi Program Sekolah Rakyat di Daerah

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Tomy Irawan Diran menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memfasilitasi pendidikan bagi anak-anak di daerah, khususnya melalui program sekolah rakyat yang dibiayai pemerintah pusat.

“Pusat sudah memfasilitasi adik-adik kita agar bisa melanjutkan sekolah tanpa dipungut biaya,” ujar Tomy,  dilansir dari Kalteng Pos, Selasa (28/10).

Ketua Fraksi PAN DPRD Kalteng ini tidak menampik adanya berbagai kendala di lapangan. Faktor seperti jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal serta keraguan orang tua untuk melepas anaknya bersekolah menjadi tantangan tersendiri.

“Bukan dari pihak sekolahnya, tapi dari kondisi sosial masyarakatnya yang beragam,” jelasnya.

Ia menambahkan, sekolah rakyat sejatinya telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, baik dari sisi fasilitas maupun pembiayaan. Namun, pelaksanaan di lapangan perlu terus dimaksimalkan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Baca Juga :  Siti Nafsiah: Program Magang Baik untuk Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja

Selain kendala teknis, Tomy  juga menyoroti adanya faktor non-akademis yang turut memengaruhi suasana belajar.

Dalam kunjungan reses ke Kabupaten Katingan, misalnya, ia sempat menemui kejadian unik di mana beberapa siswa mengalami kesurupan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

“Hal-hal seperti ini kadang membuat orang tua khawatir. Padahal, kalau dilihat dari fasilitasnya, sudah cukup baik,” ujarnya.

Oleh karena itu, Ketua Harian DPW PAN Kalteng ini mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami pentingnya program pendidikan tersebut.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap pelaksanaan sekolah rakyat di tingkat kabupaten dan kota, yang bekerja sama dengan kementerian terkait.

“Di tingkat provinsi, tugas kami di Komisi III adalah memantau pelaksanaan pendidikan, terutama SMA dan SMK. Tapi kami juga tetap memperhatikan kondisi SD karena semuanya saling berkaitan,” pungkasnya. (*afa/ans/kpg)

Baca Juga :  Hore!!! Peladang Bakalan Boleh Bakar Lahan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Tomy Irawan Diran menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memfasilitasi pendidikan bagi anak-anak di daerah, khususnya melalui program sekolah rakyat yang dibiayai pemerintah pusat.

“Pusat sudah memfasilitasi adik-adik kita agar bisa melanjutkan sekolah tanpa dipungut biaya,” ujar Tomy,  dilansir dari Kalteng Pos, Selasa (28/10).

Ketua Fraksi PAN DPRD Kalteng ini tidak menampik adanya berbagai kendala di lapangan. Faktor seperti jarak sekolah yang jauh dari tempat tinggal serta keraguan orang tua untuk melepas anaknya bersekolah menjadi tantangan tersendiri.

“Bukan dari pihak sekolahnya, tapi dari kondisi sosial masyarakatnya yang beragam,” jelasnya.

Ia menambahkan, sekolah rakyat sejatinya telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, baik dari sisi fasilitas maupun pembiayaan. Namun, pelaksanaan di lapangan perlu terus dimaksimalkan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Baca Juga :  Siti Nafsiah: Program Magang Baik untuk Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja

Selain kendala teknis, Tomy  juga menyoroti adanya faktor non-akademis yang turut memengaruhi suasana belajar.

Dalam kunjungan reses ke Kabupaten Katingan, misalnya, ia sempat menemui kejadian unik di mana beberapa siswa mengalami kesurupan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

“Hal-hal seperti ini kadang membuat orang tua khawatir. Padahal, kalau dilihat dari fasilitasnya, sudah cukup baik,” ujarnya.

Oleh karena itu, Ketua Harian DPW PAN Kalteng ini mendorong pemerintah daerah untuk terus melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami pentingnya program pendidikan tersebut.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap pelaksanaan sekolah rakyat di tingkat kabupaten dan kota, yang bekerja sama dengan kementerian terkait.

“Di tingkat provinsi, tugas kami di Komisi III adalah memantau pelaksanaan pendidikan, terutama SMA dan SMK. Tapi kami juga tetap memperhatikan kondisi SD karena semuanya saling berkaitan,” pungkasnya. (*afa/ans/kpg)

Baca Juga :  Hore!!! Peladang Bakalan Boleh Bakar Lahan

Terpopuler

Artikel Terbaru