25.6 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Cegah Stunting, Pemkab Barsel Maksimalkan Pelayanan Warga Miskin

BUNTOK – Satu dari
sekian program kesehatan yang digalakkan oleh Pemkab Barito Selatan (Barsel)
adalah Isi Piringku. Program itu merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat. Melalui pelasanaan program ini diharapkan kualitas kesehatan masyarakat
akan terjaga, sehingga bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang
produktif. 

Program Isi Piringku
merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam pembangunan pangan, khususnya terkait
asupan gizi. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah gangguan kesehatan pada
masyarakat. Karena berdasarkan riset tahun sebelumnya, masalah gizi masih
menjadi tantangan Indonesia. Seperti stunting, anemia pada ibu hamil, obesitas,
dan gangguan kesehatan lainnya.

Menyikapi permasalahan
ini, Pemkab Barsel bertekad terus mewujudkan masyarakat yang sehat. Sebab,
pembangunan bidang kesehatan merupakan salah satu program prioritas yang
tertuang di dalam sapta program Pemerintah Daerah Barsel.

Baca Juga :  Dampak Covid-19, Libur Sekolah Diperpanjang Hingga 28 April

Bupati Barsel H Eddy
Raya Samsuri ST mengatakan, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, tentu ada
target yang harus jadi fokus perhatian. Di antaranya bidang kemiskinan,
pendidikan dasar, kesetaraan gender, kematian ibu dan anak, peningkatan
kesehatan ibu, penurunan penyakit HIV, malaria dan TBC, akses air bersih, dan lingkungan
sehat. 

“Sejumlah target itu
harus diperhatikan dan terus ditingkatkan pemerintah, sehingga penyelenggaraan
pembangunan kesehatan bisa terwujud, agar masyarakat bisa selalu sehat dan
mandiri,” terang Eddy Raya kepada Kalteng Pos, Kamis (5/9).

Dalam pelaksanaannya,
lanjut Eddy Raya, pembangunan kesehatan haruslah prorakyat serta responsif
terhadap permasalahan dan kebutuhan daerah. Selain itu, kata dia, dalam
pelaksanaannya harus selalu tanggap terhadap situasi kondisi setempat, termasuk
sosial budaya dan kondisi geografis.

Baca Juga :  Jangan Lupa Waspada DBD! Sudah 39 Kasus Dalam 2 Bulan

“Bahkan juga harus
bersifat inklusif, dalam arti seluruh komponen masyarakat dapat berpartisipasi
aktif, efisien dan efektif, serta bebas dari praktik KKN,” tegasnya.

Ditambahkanya, dalam
pelaksanaan program tentunya akan menghadapi kendala-kendala. Kendati demikian,
kata dia, pemerintah akan terus berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin, yang mungkin selama ini belum sepenuhnya
terjangkau.

“Pastinya kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat menjamin ketersediaan sumber daya manusia yang
profesional. Karena itu, perlu sistem pelayanan kesehatan yang baik dan
menyeluruh kepada masyarakat,” pungkasnya. (ner/ce/ala)

BUNTOK – Satu dari
sekian program kesehatan yang digalakkan oleh Pemkab Barito Selatan (Barsel)
adalah Isi Piringku. Program itu merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat. Melalui pelasanaan program ini diharapkan kualitas kesehatan masyarakat
akan terjaga, sehingga bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang
produktif. 

Program Isi Piringku
merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam pembangunan pangan, khususnya terkait
asupan gizi. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah gangguan kesehatan pada
masyarakat. Karena berdasarkan riset tahun sebelumnya, masalah gizi masih
menjadi tantangan Indonesia. Seperti stunting, anemia pada ibu hamil, obesitas,
dan gangguan kesehatan lainnya.

Menyikapi permasalahan
ini, Pemkab Barsel bertekad terus mewujudkan masyarakat yang sehat. Sebab,
pembangunan bidang kesehatan merupakan salah satu program prioritas yang
tertuang di dalam sapta program Pemerintah Daerah Barsel.

Baca Juga :  Dampak Covid-19, Libur Sekolah Diperpanjang Hingga 28 April

Bupati Barsel H Eddy
Raya Samsuri ST mengatakan, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, tentu ada
target yang harus jadi fokus perhatian. Di antaranya bidang kemiskinan,
pendidikan dasar, kesetaraan gender, kematian ibu dan anak, peningkatan
kesehatan ibu, penurunan penyakit HIV, malaria dan TBC, akses air bersih, dan lingkungan
sehat. 

“Sejumlah target itu
harus diperhatikan dan terus ditingkatkan pemerintah, sehingga penyelenggaraan
pembangunan kesehatan bisa terwujud, agar masyarakat bisa selalu sehat dan
mandiri,” terang Eddy Raya kepada Kalteng Pos, Kamis (5/9).

Dalam pelaksanaannya,
lanjut Eddy Raya, pembangunan kesehatan haruslah prorakyat serta responsif
terhadap permasalahan dan kebutuhan daerah. Selain itu, kata dia, dalam
pelaksanaannya harus selalu tanggap terhadap situasi kondisi setempat, termasuk
sosial budaya dan kondisi geografis.

Baca Juga :  Jangan Lupa Waspada DBD! Sudah 39 Kasus Dalam 2 Bulan

“Bahkan juga harus
bersifat inklusif, dalam arti seluruh komponen masyarakat dapat berpartisipasi
aktif, efisien dan efektif, serta bebas dari praktik KKN,” tegasnya.

Ditambahkanya, dalam
pelaksanaan program tentunya akan menghadapi kendala-kendala. Kendati demikian,
kata dia, pemerintah akan terus berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin, yang mungkin selama ini belum sepenuhnya
terjangkau.

“Pastinya kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat menjamin ketersediaan sumber daya manusia yang
profesional. Karena itu, perlu sistem pelayanan kesehatan yang baik dan
menyeluruh kepada masyarakat,” pungkasnya. (ner/ce/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru