25.6 C
Jakarta
Wednesday, October 29, 2025

Jauh dari Kebutuhan Ideal, Anggaran KONI Kotim Dalam RAPBD 2026 Hanya Rp750 Juta

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dadang Siswanto. Menyoroti rendahnya alokasi anggaran bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kotim dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2026, yang hanya sebesar Rp750 juta.

Padahal, berdasarkan hasil rapat dengar pendapat (RDP) sebelumnya, KONI memperkirakan kebutuhan minimal mencapai Rp15 miliar untuk mendukung persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah 2026.

“Anggaran KONI yang tercantum dalam RAPBD 2026 hanya Rp750 juta, jauh dari kebutuhan ideal. Dalam RDP, KONI memproyeksikan minimal Rp15 miliar agar bisa mempersiapkan atlet dan cabang olahraga secara maksimal. Kami akan berusaha mencari solusi agar alokasi itu bisa ditingkatkan,” ujar Dadang, Senin (23/10/2025).

Dadang mengaku pesimis KONI mampu mempertahankan prestasi pada Porprov mendatang, jika hanya mengandalkan anggaran sebesar itu. Ia menilai, dukungan pendanaan yang cukup merupakan syarat mutlak untuk membiayai pemusatan latihan (training center/TC), peralatan, serta kesejahteraan atlet.

Baca Juga :  Perhatikan Warga Pelosok Agar Mendapatkan BPJS Kesehatan Gratis

“Kalau cuma Rp750 juta, jangankan untuk TC, mungkin untuk kebutuhan operasional saja tidak cukup. Padahal kita punya target mempertahankan posisi juara umum seperti pada Porprov 2023 lalu,” tegasnya.

Menurut Dadang, Porprov Kalteng 2026 dijadwalkan digelar pada Oktober 2026, dan saat ini sejumlah cabang olahraga (cabor) sudah mulai melakukan seleksi atlet. Setelah seleksi, para atlet akan menjalani latihan intensif hingga menjelang pelaksanaan Porprov.

“Atlet kita harus benar-benar siap, karena lawan di Porprov nanti tidak ringan. Tanpa dukungan anggaran memadai, proses pembinaan dan latihan pasti terhambat,” tambahnya.

Komisi III, lanjut Dadang, akan membawa persoalan ini ke dalam rapat pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mencari jalan keluar terbaik. Ia menegaskan bahwa sektor olahraga seharusnya tidak dipandang sebagai beban, melainkan investasi jangka panjang bagi daerah.

Baca Juga :  Pemda Jangan Tutup Mata, Perusahaan Harus Memperhatikan Masyarakat Sekitar

“Kami akan perjuangkan dalam rapat kompilasi nanti. Porprov bukan sekadar ajang olahraga, tapi juga gengsi daerah. Tahun 2023 Kotim berhasil menjadi juara umum jangan sampai prestasi itu turun hanya karena keterbatasan dana,” ujarnya.

Meski memahami kondisi keuangan daerah yang sedang ketat, Dadang menekankan bahwa efisiensi anggaran tidak boleh diartikan sebagai pemangkasan secara membabi buta.

“Kita pahami keuangan daerah memang terbatas. Tapi seperti disampaikan Menkeu, efisiensi itu bukan berarti memotong anggaran, melainkan menata ulang prioritas agar lebih tepat sasaran. Olahraga semestinya tetap mendapat porsi yang proporsional,” pungkasnya.(bah/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dadang Siswanto. Menyoroti rendahnya alokasi anggaran bagi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kotim dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2026, yang hanya sebesar Rp750 juta.

Padahal, berdasarkan hasil rapat dengar pendapat (RDP) sebelumnya, KONI memperkirakan kebutuhan minimal mencapai Rp15 miliar untuk mendukung persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Tengah 2026.

“Anggaran KONI yang tercantum dalam RAPBD 2026 hanya Rp750 juta, jauh dari kebutuhan ideal. Dalam RDP, KONI memproyeksikan minimal Rp15 miliar agar bisa mempersiapkan atlet dan cabang olahraga secara maksimal. Kami akan berusaha mencari solusi agar alokasi itu bisa ditingkatkan,” ujar Dadang, Senin (23/10/2025).

Dadang mengaku pesimis KONI mampu mempertahankan prestasi pada Porprov mendatang, jika hanya mengandalkan anggaran sebesar itu. Ia menilai, dukungan pendanaan yang cukup merupakan syarat mutlak untuk membiayai pemusatan latihan (training center/TC), peralatan, serta kesejahteraan atlet.

Baca Juga :  Perhatikan Warga Pelosok Agar Mendapatkan BPJS Kesehatan Gratis

“Kalau cuma Rp750 juta, jangankan untuk TC, mungkin untuk kebutuhan operasional saja tidak cukup. Padahal kita punya target mempertahankan posisi juara umum seperti pada Porprov 2023 lalu,” tegasnya.

Menurut Dadang, Porprov Kalteng 2026 dijadwalkan digelar pada Oktober 2026, dan saat ini sejumlah cabang olahraga (cabor) sudah mulai melakukan seleksi atlet. Setelah seleksi, para atlet akan menjalani latihan intensif hingga menjelang pelaksanaan Porprov.

“Atlet kita harus benar-benar siap, karena lawan di Porprov nanti tidak ringan. Tanpa dukungan anggaran memadai, proses pembinaan dan latihan pasti terhambat,” tambahnya.

Komisi III, lanjut Dadang, akan membawa persoalan ini ke dalam rapat pembahasan bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mencari jalan keluar terbaik. Ia menegaskan bahwa sektor olahraga seharusnya tidak dipandang sebagai beban, melainkan investasi jangka panjang bagi daerah.

Baca Juga :  Pemda Jangan Tutup Mata, Perusahaan Harus Memperhatikan Masyarakat Sekitar

“Kami akan perjuangkan dalam rapat kompilasi nanti. Porprov bukan sekadar ajang olahraga, tapi juga gengsi daerah. Tahun 2023 Kotim berhasil menjadi juara umum jangan sampai prestasi itu turun hanya karena keterbatasan dana,” ujarnya.

Meski memahami kondisi keuangan daerah yang sedang ketat, Dadang menekankan bahwa efisiensi anggaran tidak boleh diartikan sebagai pemangkasan secara membabi buta.

“Kita pahami keuangan daerah memang terbatas. Tapi seperti disampaikan Menkeu, efisiensi itu bukan berarti memotong anggaran, melainkan menata ulang prioritas agar lebih tepat sasaran. Olahraga semestinya tetap mendapat porsi yang proporsional,” pungkasnya.(bah/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/