PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) bersama Rumah Sakit Islam Pembinaan Kesejahteraan Umat (RSI PKU) Muhammadiyah Palangka Raya, mulai bulan ini membangun rumah sakit pendidikan utama berlantai 14 di Palangka Raya.
Dilansir dari ANTARA, Rektor UMPR Assoc Prof Dr Muhamad Yusuf MAP mengatakan, pembangunan rumah sakit pendidikan utama ini, untuk menunjang proses pembelajaran mahasiswa fakultas kedokteran, fakultas kedokteran gigi dan sejumlah program studi rumpun ilmu kesehatan.
“Selain itu, untuk persiapan penunjang dibukanya program pendidikan spesialis kedokteran pada 2026. Sebagaimana kita ketahui bahwa proses pembelajaran spesialis lebih banyak di rumah sakit. Begitu juga dengan spesialis rumpun kesehatan lainnya,” ucap Rektor.
Keputusan membangun rumah sakit megah tersebut, disampaikan Rektor UMPR Assoc Prof Dr H Muhamad Yusuf SSos MAP saat pertemuan dengan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalteng Prof Dr H Ahmad Syar’i, MPd, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMPR Prof Dr H Bulkani, MPd, Ketua Pengembangan UMPR Dr H Riban Satia, MSi, jajaran pimpinan Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Kesehatan, kepala biro/lembaga dan direktur, di auditorium FKG Kampus 3 UMPR, Jalan Anggrek, Lingkar Luar, Palangka Raya.
Targetnya, Fakultas Kedokteran dalam waktu satu tahun ke depan sudah mengantongi akreditasi unggul. Begitu juga dengan Fakultas Kedokeran Gigi.
“Kalau sudah unggul, maka peluang putra-putri Kalteng untuk kuliah di kedokteran lebih terbuka luas. Karena dengan akreditasi unggul FK maupun FKG bisa menerima mahasiswa sampai 250 orang perangkatan,” kata Rektor UMPR.
Pembangunan rumah sakit tersebut berlokasi di RSI Muhammadiyah yang ada sekarang ini dengan perluasan lahan 17 meter x 74 meter, dengan 14 lantai. Dari jumlah lantai tersebut dua lantai di basement (di bawah tanah) dan 12 lantainya di permukaan tanah.
Rektor mengungkapkan, untuk membangun gedung rumah sakit yang diyakini tertinggi di Kalteng ini menelan biaya sekitar Rp 112 miliar. Anggaran tersebut bersumber dari pendanaan UMPR dan dari pihak RSI PKU Muhammadiyah.
Sementara Direktur RSI PKU Muhammadiyah dr Lia Indriana menyampaikan, pihaknya berterima kasih bisa berkolaborasi dengan UMPR dalam mengembangkan rumah sakit yang ada sekarang.
“Rencana pengembangan RSI PKU sudah lama diprogramkan seiring dengan kebutuhan masyarakat. Alhamdulillah UMPR juga memprogramkan pendirian rumah sakit pendidikan utama, maka kami sepakat untuk membangun bersama-sama untuk mewujudkannya,” ucapnya.
Pembangunan rumah sakit ini, mendapat dukungan penuh dari Ketua BPH UMPR dan BPH RSI PKU, Ketua PWM serta Ketua Pengembangan UMPR serta sejumlah dekan dan jajaran pimpinan RSI PKU.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalteng Prof Dr H Ahmad Syar’i, MPd, menyampaikan persetujuannya dengan pendirian rumah sakit. Menurutnya, pembangunan ini segera saja dimulai pada Oktober ini.
“Makin cepat, makin bagus. Kalau sudah terbangun misalnya beberapa lantai sudah, kalau ada kendala akan mudah untuk diatasi secara bersama antara pihak UMPR dan RSI PKU,” lanjutnya.
Begitu pun Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMPR Prof Dr H Bulkani, MPd, menyampaikan dukungannya dan meminta pembangunan ini mempunyai ciri khusus. Misalnya nanti bentuk bangunannya selain megah, estetika juga jangan lupa ada ornamen kearifan lokal.
Sedangkan Ketua Pengembangan UMPR Dr H Riban Satia, MSi menyakini, pembangunan dengan anggaran relatif besar ini bisa berjalan dengan lancar dengan kebersamaan.
“Dengan adanya rumah sakit yang megah ini, dilengkapi dengan sumber daya yang mumpuni, maka masyarakat bisa terlayani dengan prima dalam pelayanan kesehatan, sementara bagi UMPR ini pusat pendidikan dan penelitian yang sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan,” pungkasnya. (ant)