25.1 C
Jakarta
Wednesday, October 1, 2025

Mari, Biasakan Makan Ikan Demi Generasi Sehat, Cerdas dan Berdaya Saing

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Melalui Dinas Perikanan menggelar lomba masak serba ikan, sebagai upaya menggaungkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), di halaman Kantor Diskan Kotim.

Sekaligus memperingati Hari Ikan Nasional 2025 dengan tema “Protein Ikan untuk Generasi Emas”.

Wakil Bupati Kotim, Irawati, menegaskan pentingnya menjadikan konsumsi ikan sebagai bagian dari budaya makan masyarakat.

“Ikan sangat penting bagi kesehatan dan kecerdasan, terutama bagi ibu hamil, balita, anak, hingga lansia,” ujarnya saat membuka acara, Kamis (25/9/2025).

Lomba ini diikuti oleh tim TP PKK dari 13 kecamatan di Kotim. Melalui kompetisi memasak, masyarakat diajak kreatif mengolah ikan agar lebih diminati semua kalangan.

Irawati menjelaskan, sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia dianugerahi kekayaan ikan yang melimpah. Data 2024 mencatat potensi lestari ikan nasional mencapai 12,54 juta ton per tahun, dengan produksi tangkap 3,34 juta ton dan budidaya 6,37 juta ton.

Baca Juga :  Bentuk Tim Terpadu untuk Melakukan Penanganan Konflik

“Ini bukan hanya sumber pangan, tetapi juga motor penggerak ekonomi, pencipta lapangan kerja, hingga penyokong ketahanan gizi nasional,” tegasnya.

Selain bernilai ekonomi, ikan memiliki manfaat strategis untuk menekan angka gizi buruk dan stunting yang masih menjadi masalah di Indonesia. Karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencanangkan program Gemarikan untuk mendorong konsumsi ikan secara merata di seluruh daerah.

Khusus di Kalteng, tingkat konsumsi ikan memang meningkat dari 58,67 kg/kapita/tahun (2023) menjadi 59,43 kg/kapita/tahun (2024). Namun, menurut Irawati, angka tersebut masih perlu terus didorong agar manfaat gizi ikan benar-benar dirasakan masyarakat hingga pelosok.

Pemkab Kotim berupaya meningkatkan konsumsi ikan melalui edukasi gizi, penyuluhan kepada kelompok nelayan dan pembudidaya, pengembangan produk olahan ikan yang inovatif, hingga lomba memasak.

Baca Juga :  Hasil Evaluasi, Serapan Anggaran Pembangunan di Bawah Target

“Lewat lomba ini, masyarakat bisa menambah pengetahuan, keterampilan, dan minat dalam mengolah ikan, sehingga konsumsi meningkat secara berkelanjutan,” jelasnya.

Di akhir sambutannya, Irawati mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk rutin makan ikan sebagai bagian dari pola hidup sehat.

“Gemarikan bukan sekadar slogan. Ikan rendah lemak, kaya protein, dan bebas kolesterol sehingga mampu mencegah penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan stroke. Mari biasakan makan ikan demi generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” pungkasnya.(bah/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Melalui Dinas Perikanan menggelar lomba masak serba ikan, sebagai upaya menggaungkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), di halaman Kantor Diskan Kotim.

Sekaligus memperingati Hari Ikan Nasional 2025 dengan tema “Protein Ikan untuk Generasi Emas”.

Wakil Bupati Kotim, Irawati, menegaskan pentingnya menjadikan konsumsi ikan sebagai bagian dari budaya makan masyarakat.

“Ikan sangat penting bagi kesehatan dan kecerdasan, terutama bagi ibu hamil, balita, anak, hingga lansia,” ujarnya saat membuka acara, Kamis (25/9/2025).

Lomba ini diikuti oleh tim TP PKK dari 13 kecamatan di Kotim. Melalui kompetisi memasak, masyarakat diajak kreatif mengolah ikan agar lebih diminati semua kalangan.

Irawati menjelaskan, sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia dianugerahi kekayaan ikan yang melimpah. Data 2024 mencatat potensi lestari ikan nasional mencapai 12,54 juta ton per tahun, dengan produksi tangkap 3,34 juta ton dan budidaya 6,37 juta ton.

Baca Juga :  Bentuk Tim Terpadu untuk Melakukan Penanganan Konflik

“Ini bukan hanya sumber pangan, tetapi juga motor penggerak ekonomi, pencipta lapangan kerja, hingga penyokong ketahanan gizi nasional,” tegasnya.

Selain bernilai ekonomi, ikan memiliki manfaat strategis untuk menekan angka gizi buruk dan stunting yang masih menjadi masalah di Indonesia. Karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencanangkan program Gemarikan untuk mendorong konsumsi ikan secara merata di seluruh daerah.

Khusus di Kalteng, tingkat konsumsi ikan memang meningkat dari 58,67 kg/kapita/tahun (2023) menjadi 59,43 kg/kapita/tahun (2024). Namun, menurut Irawati, angka tersebut masih perlu terus didorong agar manfaat gizi ikan benar-benar dirasakan masyarakat hingga pelosok.

Pemkab Kotim berupaya meningkatkan konsumsi ikan melalui edukasi gizi, penyuluhan kepada kelompok nelayan dan pembudidaya, pengembangan produk olahan ikan yang inovatif, hingga lomba memasak.

Baca Juga :  Hasil Evaluasi, Serapan Anggaran Pembangunan di Bawah Target

“Lewat lomba ini, masyarakat bisa menambah pengetahuan, keterampilan, dan minat dalam mengolah ikan, sehingga konsumsi meningkat secara berkelanjutan,” jelasnya.

Di akhir sambutannya, Irawati mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk rutin makan ikan sebagai bagian dari pola hidup sehat.

“Gemarikan bukan sekadar slogan. Ikan rendah lemak, kaya protein, dan bebas kolesterol sehingga mampu mencegah penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan stroke. Mari biasakan makan ikan demi generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” pungkasnya.(bah/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru