MESIKI
menimbulkan pro dan kontra, tradisi menjemur bayi di pagi hari masih sering
dilakukan di Indonesia. Perilaku ini bukan tanpa alasan. Nyatanya, beberapa
studi menunjukkan bahwa paparan sinar matahari di waktu yang tepat mampu
memberikan banyak manfaat bagi kesehatan bayi.
Kulit
bayi masih sangat sensitif, dan karena itu perlu dilindungi dari paparan panas
dan lembap yang berlebihan. Namun ternyata, menjemur bayi di bawah sinar
matahari – khususnya di pagi hari – tak selalu berefek negatif ketika dilakukan
dengan cara tepat.
Manfaat
menjemur bayi
Sinar
matahari memiliki tiga komponen utama, yakni cahaya tampak, sinar ultraviolet
(UV), dan sinar infra merah. Di antara ketiga komponen tersebut, sinar UV
adalah yang memberikan manfaat bagi kesehatan, khususnya sinar UVB.
Menjemur
bayi di waktu yang tepat dan dalam durasi yang sesuai terbukti dapat memberikan
manfaat langsung bagi kesehatan tubuhnya. Beberapa manfaat tersebut, antara
lain:
1.
Menghangatkan tubuh bayi
Di
dua bulan pertama kehidupannya, bayi masih kesulitan beradaptasi dengan suhu
lingkungan, khususnya bila ia lahir dengan berat badan yang rendah. Oleh sebab
itu, bayi rentan mengalami hipotermia karena suhu tubuh terlalu rendah.
Menjemur
dapat menghangatkan tubuh bayi dan mengurangi risiko tersebut. Selain itu,
menjemur bayi juga akan merangsang rasa haus sehingga bayi lebih banyak minum
ASI. Semakin sering bayi minum ASI, tumbuh kembangnya akan lebih optimal.
2.
Mengencerkan lendir saluran napas
Kala
bayi mengalami batuk pilek, paparan sinar matahari pagi dapat membantu mengencerkan
dahak, lendir saluran napas, serta melegakan hidung yang tersumbat. Sinar UV
juga diketahui memiliki efek antibakterial, sehingga dapat membantu membunuh
kuman penyebab infeksi.
3. Membuat bayi tidur lebih nyenyak
Paparan
sinar matahari dapat memicu produksi hormon serotonin. Hormon ini, yang juga
disebut sebagai hormon kebahagiaan, membuat bayi merasa aman, tenang, dan puas.
Bila kadar serotonin cukup, bayi akan lebih lancar untuk buang air besar (BAB)
dan mampu tidur lebih nyenyak. Sedangkan, bila kadarnya terlalu rendah, bayi
lebih rentan sembelit, gelisah, rewel, atau sulit tertidur.
4.
Mencegah bayi kekurangan vitamin D
Ini
adalah manfaat terbaik dari menjemur bayi di pagi hari. Secara alami, kulit
manusia mengandung vitamin D, namun belum aktif. Agar menjadi aktif dan mampu
bekerja sebagaimana mestinya, diperlukan kurang lebih 15 menit paparan terhadap
sinar UVB setiap harinya.
Vitamin
D membantu tubuh menyerap mineral kalsium, yang penting untuk kesehatan tulang
dan gigi. Vitamin D juga berperan dalam mengoptimalkan sistem kekebalan tubuh
agar terhindar dari berbagai penyakit.
5.
Membantu pemulihan kondisi bayi kuning
Hampir
semua bayi baru lahir mengalami kondisi kulit yang menguning (jaundice). Berat
atau ringannya berbeda-beda, tergantung dari hal yang menyebabkannya. Pada
kondisi ini, kadar bilirubin bayi cenderung tinggi. Selain karena fungsi hati
yang belum sempurna, adanya kondisi medis tertentu dapat membuat kadar
bilirubin ini cepat naik.
Menjemur
bayi di pagi hari secara rutin dapat membantu memecah bilirubin sehingga
kadarnya akan menurun. Meski demikian, ini bukanlah terapi utama untuk keadaan
bayi kuning. Sebab, bila kadar bilirubin terlalu tinggi, dibutuhkan penanganan
khusus yang dikenal dengan sebutan terapi sinar. Terapi ini dapat menurunkan
kadar bilirubin dalam waktu cepat, sehingga bayi terhindar dari risiko gangguan
saraf. (klikdokter)