27.1 C
Jakarta
Wednesday, September 10, 2025

Unjuk Rasa, Massa Cipayung Plus Palangka Raya Protes Represif Aparat

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Sejumlah organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus (IMM, KAMMI, HMI, PMII, PMKRI, KMHDI, dan GMKI) bersama masyarakat Kalimantan Tengah menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolda Kalteng, Sabtu (30/8/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap tindakan represif aparat kepolisian terhadap massa demonstran.

Korlap aksi, Andri Mulyanto menjelaskan bahwa massa aksi menyampaikan sejumlah tuntutan penting. Di antaranya, mendesak kapolri untuk mundur dari jabatannya dan menuntut agar kasus pelindasan driver ojol di Jakarta. Kemudian diusut secara transparan dan institusional. Mereka juga menyerukan perlunya reformasi internal di tubuh Polri secara total, serta meminta agar anggota Polda Kalteng yang bermasalah, termasuk para kapolres di Kalimantan Tengah segera ditertibkan.

Baca Juga :  Terekam CCTV, Emak-emak di Palangka Raya Embat Sepeda Lipat, Aksinya Resahkan Warga

“Saya dan teman-teman menuntut agar Polda Kalteng meminta maaf secara terbuka atas tindakan represif yang terjadi terhadap masyarakat dalam beberapa waktu terakhir,” ujar Andri.

Selain itu, massa menuntut agar Polda Kalteng segera menyampaikan dan mengerjakan semua aspirasi mereka. Andri juga menegaskan bahwa tuntutan ini, bukan hanya suara mahasiswa, tetapi juga suara masyarakat Kalimantan Tengah yang merasa dirugikan oleh tindakan represif aparat.

“Kami akan terus mengawal tuntutan ini, dan memastikan bahwa suara masyarakat Kalimantan Tengah didengar oleh pihak berwenang,” ucapnya. (adr/hnd)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Sejumlah organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus (IMM, KAMMI, HMI, PMII, PMKRI, KMHDI, dan GMKI) bersama masyarakat Kalimantan Tengah menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolda Kalteng, Sabtu (30/8/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap tindakan represif aparat kepolisian terhadap massa demonstran.

Korlap aksi, Andri Mulyanto menjelaskan bahwa massa aksi menyampaikan sejumlah tuntutan penting. Di antaranya, mendesak kapolri untuk mundur dari jabatannya dan menuntut agar kasus pelindasan driver ojol di Jakarta. Kemudian diusut secara transparan dan institusional. Mereka juga menyerukan perlunya reformasi internal di tubuh Polri secara total, serta meminta agar anggota Polda Kalteng yang bermasalah, termasuk para kapolres di Kalimantan Tengah segera ditertibkan.

Baca Juga :  Terekam CCTV, Emak-emak di Palangka Raya Embat Sepeda Lipat, Aksinya Resahkan Warga

“Saya dan teman-teman menuntut agar Polda Kalteng meminta maaf secara terbuka atas tindakan represif yang terjadi terhadap masyarakat dalam beberapa waktu terakhir,” ujar Andri.

Selain itu, massa menuntut agar Polda Kalteng segera menyampaikan dan mengerjakan semua aspirasi mereka. Andri juga menegaskan bahwa tuntutan ini, bukan hanya suara mahasiswa, tetapi juga suara masyarakat Kalimantan Tengah yang merasa dirugikan oleh tindakan represif aparat.

“Kami akan terus mengawal tuntutan ini, dan memastikan bahwa suara masyarakat Kalimantan Tengah didengar oleh pihak berwenang,” ucapnya. (adr/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru