SAMPIT, PROKALTENG.CO – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Memastikan data sekolah Pendudikan Anak Usia Dini (PAUD) tercatat rapi dan akurat. Pekerjaan itu kini menjadi fokus para guru dan kepala TK di Kotim.
Untuk itu, Disdik Kotim menggelar workshop sinkronisasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada Kamis (21/8). Kegiatan ini diikuti para kepala sekolah TK, guru, hingga operator.
Mereka belajar menyamakan pemahaman tentang Dapodik, sistem yang akan menentukan alokasi bantuan operasional hingga kebutuhan dasar sekolah.
Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, menyampaikan apresiasi kepada para bunda PAUD yang tetap konsisten menjalankan peran ganda, sebagai pendidik sekaligus pengelola administrasi sekolah.
“Para bunda PAUD sangat antusias melaksanakan pendidikan. Bahkan Kementerian sudah mencanangkan pendidikan 13 tahun dimulai dari TK, sehingga masyarakat harus memahami pentingnya menyekolahkan anak sejak usia dini,” ujarnya.
Ia menekankan, Dapodik memiliki peran vital dalam berbagai kebijakan. Data yang masuk akan menjadi dasar perhitungan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), kebutuhan gizi nasional, hingga evaluasi program pendidikan.
“Persoalan yang sering muncul biasanya terkait akta kelahiran dan NIK. Karena itu kami sudah bekerja sama dengan Disdukcapil agar kendala semacam ini bisa segera diperbaiki,” terangnya.
Irfansyah juga menyinggung kebijakan penggunaan ijazah elektronik yang mulai berlaku sejak tahun ajaran 2024/2025. Menurutnya, meski sempat menimbulkan pro dan kontra, langkah ini merupakan bagian dari digitalisasi layanan pendidikan.
“Cukup dicetak dan dijaga dengan baik. Ini bagian dari era digitalisasi yang harus kita jalani bersama,” jelasnya.
Workshop ini menetapkan batas sinkronisasi Dapodik hingga 31 Agustus 2025. Disdik berharap semua PAUD dapat menyelesaikan proses tepat waktu.
“Kalau ada kesulitan bisa disampaikan dalam diskusi. Semoga persentase sinkronisasi tinggi dan pendidikan kita semakin maju,” tutupnya.(bah/kpg)