PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Pemerintah Kota Palangka Raya terus mengintensifkan langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tengah puncak musim kemarau. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memanfaatkan modifikasi cuaca yang digelar pemerintah pusat, sehingga beberapa wilayah di Kalimantan masih diguyur hujan meski kemarau berlangsung.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini mengatakan kondisi kemarau saat ini tergolong kemarau basah, sehingga memungkinkan dilakukan hujan buatan untuk mengurangi titik api.
“Alhamdulillah hujan yang terjadi beberapa hari lalu adalah hasil modifikasi cuaca yang dilakukan pemerintah pusat. Hal ini berdampak pada penurunan titik hotspot di wilayah Kalimantan,” ujarnya, Senin (11/8).
Ia menambahkan, pemerintah kota telah menetapkan status siaga karhutla dan berharap tidak perlu meningkatkan status menjadi tanggap darurat. Menurutnya, curah hujan yang dihasilkan dari hujan buatan membantu membasahi lahan rawan terbakar, meski jumlah hujan masih terbatas.
“Kita tetap waspada karena musim kemarau masih berlangsung hingga September, mungkin bulan-bulan Oktober atau November mungkin sudah agak reda, mudahmudahan dengan hujan buatan, titik-titik api bisa terus ditekan dan ancaman karhutla dapat diminimalkan,” jelasnya.
Zaini menegaskan, Pemkot Palangka Raya akan terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Kementerian Lingkungan Hidup, dan BMKG untuk memantau kondisi cuaca serta perkembangan karhutla.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar demi menghindari risiko kebakaran yang lebih luas. (mut/ans/hnd)