32.1 C
Jakarta
Thursday, July 10, 2025

Ini Cara Membedakan Antara Benar-Benar Cinta dan Sekadar Nafsu

Di zaman sekarang, hubungan cinta makin sulit dibedakan: apakah kita benar-benar mencintai seseorang, atau hanya terjebak dalam perasaan yang panas sesaat? Kadang kita merasa sangat tertarik pada seseorang, tapi setelah beberapa waktu berlalu, hubungan itu terasa kosong. Pernahkah kamu mengalami situasi seperti itu?

Video dari kanal youtube yang aktif membahas psikologi yakni Psych2Go menjelaskan secara psikologis bagaimana cara membedakan cinta sejati dan sekadar nafsu.Bukan untuk menghakimi, tapi sebagai cermin yang bisa membantu kita lebih memahami perasaan sendiri. Yuk, simak ulasan lengkapnya!

Cinta vs Nafsu: Apa Bedanya?

Psikologi membedakan antara cinta dan nafsu lewat beberapa tanda yang cukup jelas. Nafsu biasanya berhubungan dengan ketertarikan fisik, emosi yang intens, dan dorongan yang cepat memudar.

Sedangkan cinta tumbuh dari waktu ke waktu: tenang, stabil, dan membuat kita merasa nyaman serta diterima.

Salah satu indikator utama adalah bagaimana kita merespons kehadiran mereka. Kalau hanya nafsu, yang terasa biasanya adalah detak jantung cepat, rasa ingin menyentuh, dan dorongan untuk selalu bersama secara fisik.

Tapi kalau cinta, kita merasa aman saat bersamanya, bahkan dalam diam sekalipun.

Baca Juga :  Shio Membawa Keberuntungan Terutama Dalam Aspek Rezeki dan Kesejahteraan Keluarga

Tanda Kamu Hanya Merasa Nafsu

Jika kamu hanya merasa tergila-gila dan tidak tahu banyak soal pribadi orang tersebut, bisa jadi itu hanya nafsu atau ketertarikan obsesif. Nafsu seringkali terasa seperti candu.

Kamu merasa “ketagihan” akan perhatian mereka, tapi tidak benar-benar tahu siapa mereka.

Kalau mereka tidak membalas pesan, kamu panik. Kalau sedang bersama, kamu hanya ingin hal-hal fisik.

Emosi seperti ini disebut limerence oleh para psikolog, yaitu infatuasi yang didorong oleh pencarian sensasi dan validasi, bukan kedekatan emosional.

Tanda Kamu Mulai Mencintai

Kalau kamu mulai peduli dengan kehidupan mereka secara utuh, kebahagiaan, cita-cita, bahkan luka masa lalu mereka, itu adalah sinyal cinta yang tumbuh.Cinta membuat kita merasa hangat, ingin mendukung tanpa pamrih, dan nyaman menjadi diri sendiri.

Bahkan dalam diam, kehadiran mereka tetap terasa berarti. Cinta juga bisa dilihat dari bagaimana kamu menanggapi keberhasilan mereka. Kalau kamu merasa bahagia atas pencapaian mereka, meski tidak terlibat langsung, itu tandanya kamu punya cinta yang tulus.

Baca Juga :  Kebiasaan Sederhana yang Membuatmu Menjadi Lebih Muda dari Usia Sesungguhnya

Cinta Sejati Itu Tenang, Bukan Bergejolak

Cinta yang matang tidak membuatmu merasa cemas atau ketakutan kehilangan setiap saat. Justru sebaliknya, kamu merasa damai, bisa jadi diri sendiri, dan tetap tumbuh bersama.

Ini yang disebut dengan consummate love menurut teori Sternberg, cinta yang terdiri dari tiga elemen: keintiman, gairah, dan komitmen yang seimbang.Mengetahui apakah yang kamu rasakan adalah cinta atau hanya nafsu memang tidak selalu mudah.

Tapi dengan memahami tanda-tandanya secara psikologis, kamu bisa lebih bijak dalam menyikapi hubungan.Jangan buru-buru memberi label, dan jangan juga menutup mata dari sinyal-sinyal penting.

Jika kamu merasa hubunganmu terasa “menggantung”, coba tanyakan pada dirimu: “Kalau tidak ada hubungan fisik, apakah aku masih ingin bersama orang ini?” Atau, “Apakah aku bisa menjadi diri sendiri saat bersamanya?”

Ingat, bukan intensitas perasaan yang menentukan cinta, tapi kedalaman dan ketenangan yang kamu rasakan saat bersamanya.

Cinta sejati tidak bikin galau terus, tapi bikin kamu berkembang jadi pribadi yang lebih baik. Jadi, pelan-pelan saja. Dengarkan hatimu, tapi jangan lupakan logika.(jpc)

Di zaman sekarang, hubungan cinta makin sulit dibedakan: apakah kita benar-benar mencintai seseorang, atau hanya terjebak dalam perasaan yang panas sesaat? Kadang kita merasa sangat tertarik pada seseorang, tapi setelah beberapa waktu berlalu, hubungan itu terasa kosong. Pernahkah kamu mengalami situasi seperti itu?

Video dari kanal youtube yang aktif membahas psikologi yakni Psych2Go menjelaskan secara psikologis bagaimana cara membedakan cinta sejati dan sekadar nafsu.Bukan untuk menghakimi, tapi sebagai cermin yang bisa membantu kita lebih memahami perasaan sendiri. Yuk, simak ulasan lengkapnya!

Cinta vs Nafsu: Apa Bedanya?

Psikologi membedakan antara cinta dan nafsu lewat beberapa tanda yang cukup jelas. Nafsu biasanya berhubungan dengan ketertarikan fisik, emosi yang intens, dan dorongan yang cepat memudar.

Sedangkan cinta tumbuh dari waktu ke waktu: tenang, stabil, dan membuat kita merasa nyaman serta diterima.

Salah satu indikator utama adalah bagaimana kita merespons kehadiran mereka. Kalau hanya nafsu, yang terasa biasanya adalah detak jantung cepat, rasa ingin menyentuh, dan dorongan untuk selalu bersama secara fisik.

Tapi kalau cinta, kita merasa aman saat bersamanya, bahkan dalam diam sekalipun.

Baca Juga :  Shio Membawa Keberuntungan Terutama Dalam Aspek Rezeki dan Kesejahteraan Keluarga

Tanda Kamu Hanya Merasa Nafsu

Jika kamu hanya merasa tergila-gila dan tidak tahu banyak soal pribadi orang tersebut, bisa jadi itu hanya nafsu atau ketertarikan obsesif. Nafsu seringkali terasa seperti candu.

Kamu merasa “ketagihan” akan perhatian mereka, tapi tidak benar-benar tahu siapa mereka.

Kalau mereka tidak membalas pesan, kamu panik. Kalau sedang bersama, kamu hanya ingin hal-hal fisik.

Emosi seperti ini disebut limerence oleh para psikolog, yaitu infatuasi yang didorong oleh pencarian sensasi dan validasi, bukan kedekatan emosional.

Tanda Kamu Mulai Mencintai

Kalau kamu mulai peduli dengan kehidupan mereka secara utuh, kebahagiaan, cita-cita, bahkan luka masa lalu mereka, itu adalah sinyal cinta yang tumbuh.Cinta membuat kita merasa hangat, ingin mendukung tanpa pamrih, dan nyaman menjadi diri sendiri.

Bahkan dalam diam, kehadiran mereka tetap terasa berarti. Cinta juga bisa dilihat dari bagaimana kamu menanggapi keberhasilan mereka. Kalau kamu merasa bahagia atas pencapaian mereka, meski tidak terlibat langsung, itu tandanya kamu punya cinta yang tulus.

Baca Juga :  Kebiasaan Sederhana yang Membuatmu Menjadi Lebih Muda dari Usia Sesungguhnya

Cinta Sejati Itu Tenang, Bukan Bergejolak

Cinta yang matang tidak membuatmu merasa cemas atau ketakutan kehilangan setiap saat. Justru sebaliknya, kamu merasa damai, bisa jadi diri sendiri, dan tetap tumbuh bersama.

Ini yang disebut dengan consummate love menurut teori Sternberg, cinta yang terdiri dari tiga elemen: keintiman, gairah, dan komitmen yang seimbang.Mengetahui apakah yang kamu rasakan adalah cinta atau hanya nafsu memang tidak selalu mudah.

Tapi dengan memahami tanda-tandanya secara psikologis, kamu bisa lebih bijak dalam menyikapi hubungan.Jangan buru-buru memberi label, dan jangan juga menutup mata dari sinyal-sinyal penting.

Jika kamu merasa hubunganmu terasa “menggantung”, coba tanyakan pada dirimu: “Kalau tidak ada hubungan fisik, apakah aku masih ingin bersama orang ini?” Atau, “Apakah aku bisa menjadi diri sendiri saat bersamanya?”

Ingat, bukan intensitas perasaan yang menentukan cinta, tapi kedalaman dan ketenangan yang kamu rasakan saat bersamanya.

Cinta sejati tidak bikin galau terus, tapi bikin kamu berkembang jadi pribadi yang lebih baik. Jadi, pelan-pelan saja. Dengarkan hatimu, tapi jangan lupakan logika.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/