27.4 C
Jakarta
Saturday, May 10, 2025

Rp 11 Miliar Untuk Seragam Murid SD di Kotim dari APBD Perubahan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus melakukan
upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya memberikan bantuan
seragam sekolah khusus kepada anak kurang mampu.

Sampai saat ini, pemkab Kotim
menyiapkan anggaran mencapai Rp 18 miliar. Anggaran sebesar itu berasal dari
APBD Perubahan 2019. Rencana bantuan tersebut mulai dari tingkat SD dan SMP
se-Kotim. Jika ditotalkan mencapai R 18 miliar. Khusus untuk tingkat SD kurang
lebih Rp 11 miliar.

Sekda Kotim Halikinnor yang juga
ketua tim anggaran eksekutif mengatakan dalam APBD Perubahan 2019 telah
menganggarkan bantuan untuk SD terlebih dahulu. “Kami sudah melakukan penghitungan
terkait bantuan seragam sekolah tersebut. Sebab bukan hanya bantuan seragam
sekolah yang kami berikan, akan tetapi bantuan itu meliputi seragam merah
putih, biru dan putih bagi SMP, batik, seragam olahraga, tas, sepatu sampai
topi dan dasi, lengkap nantinya,” kata Halikinnor usai pembahasan KUA PPAS
Tahun Anggaran 2020 di DPRD Kotim, Senin (22/7).

Baca Juga :  Fungsi dan Tugas Aparatur Harus Terarah

Menurut sekda, jika sebelumnya
akan gratis seragam dari SD dan SMP secara bersamaan, tapi melihat kondisi APBD
2019 ini yang tidak memungkinkan untuk dilakukan bersamaan. “Kami lakukan
pengadaan di 2019 khusus untuk tingkat SD terlebih dahulu. Sedangkan untuk SMP
akan dianggarkan pada 2020 mendatang. Jadi semua dapat kebagian nantinya,” paparnya.

“Kami menginginkan anak-anak kita
yang sekolah SD dan SMP ini dapat merasakan seragam sekolah secara gratis.
Sebab apa yang diberikan ini tentu akan bermanfaat dan juga akan meringankan
biaya orang tua dalam pengadaan seragam tersebut. Apalagi pengadaan seragam
sekolah ini didukung oleh pihak legislatif. Jika mendapat dukungan, tentu ini
menjadi angin segar bagi dunia pendidikan di Kotim,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dewan Bakal Perjuangkan Usulan Gapoktan dan Poktan

Dijelaskan sekda, pengadaan
seragam ini sudah melalui hitungan dan juga pertimbangan dalam segi biaya.
“Tahap pertama di 2019 ini khusus buat SD dan tahap kedua pada 2020 khusus buat
SMP. Jadi ada 2 tahap nantinya dalam penganggaran,” pungkasnya. (rif/ens/ctk/nto)

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur terus melakukan
upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya memberikan bantuan
seragam sekolah khusus kepada anak kurang mampu.

Sampai saat ini, pemkab Kotim
menyiapkan anggaran mencapai Rp 18 miliar. Anggaran sebesar itu berasal dari
APBD Perubahan 2019. Rencana bantuan tersebut mulai dari tingkat SD dan SMP
se-Kotim. Jika ditotalkan mencapai R 18 miliar. Khusus untuk tingkat SD kurang
lebih Rp 11 miliar.

Sekda Kotim Halikinnor yang juga
ketua tim anggaran eksekutif mengatakan dalam APBD Perubahan 2019 telah
menganggarkan bantuan untuk SD terlebih dahulu. “Kami sudah melakukan penghitungan
terkait bantuan seragam sekolah tersebut. Sebab bukan hanya bantuan seragam
sekolah yang kami berikan, akan tetapi bantuan itu meliputi seragam merah
putih, biru dan putih bagi SMP, batik, seragam olahraga, tas, sepatu sampai
topi dan dasi, lengkap nantinya,” kata Halikinnor usai pembahasan KUA PPAS
Tahun Anggaran 2020 di DPRD Kotim, Senin (22/7).

Baca Juga :  Fungsi dan Tugas Aparatur Harus Terarah

Menurut sekda, jika sebelumnya
akan gratis seragam dari SD dan SMP secara bersamaan, tapi melihat kondisi APBD
2019 ini yang tidak memungkinkan untuk dilakukan bersamaan. “Kami lakukan
pengadaan di 2019 khusus untuk tingkat SD terlebih dahulu. Sedangkan untuk SMP
akan dianggarkan pada 2020 mendatang. Jadi semua dapat kebagian nantinya,” paparnya.

“Kami menginginkan anak-anak kita
yang sekolah SD dan SMP ini dapat merasakan seragam sekolah secara gratis.
Sebab apa yang diberikan ini tentu akan bermanfaat dan juga akan meringankan
biaya orang tua dalam pengadaan seragam tersebut. Apalagi pengadaan seragam
sekolah ini didukung oleh pihak legislatif. Jika mendapat dukungan, tentu ini
menjadi angin segar bagi dunia pendidikan di Kotim,” ungkapnya.

Baca Juga :  Dewan Bakal Perjuangkan Usulan Gapoktan dan Poktan

Dijelaskan sekda, pengadaan
seragam ini sudah melalui hitungan dan juga pertimbangan dalam segi biaya.
“Tahap pertama di 2019 ini khusus buat SD dan tahap kedua pada 2020 khusus buat
SMP. Jadi ada 2 tahap nantinya dalam penganggaran,” pungkasnya. (rif/ens/ctk/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru