29.8 C
Jakarta
Tuesday, May 20, 2025

Rakor Pengendalian Inflasi

Kalteng Tidak Masuk Nominasi Inflasi Tinggi, di Nasional Masih Dihadapkan Persoalan Cabai Rawit

Sahli Gubernur Kalteng Bidang Ekeubang Yuas Elko. Menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur, Senin (19/5/2025).(BIROADPIM KALTENG)

 

Rakor Pengendalian Inflasi

Kalteng Tidak Masuk Nominasi Inflasi Tinggi, di Tingkat Nasional Masih Dihadapkan Persoalan Cabai Rawit

 

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekeubang) Yuas Elko. Mengungkapkan inflasi Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini masih berada di 1,31% (y-o-y) dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) 1,75%.

Itu disampaikannya pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur, Senin (19/5/2025).

“Kita tidak masuk nominasi inflasi yang tinggi. Di tingkat nasional, kita masih dihadapkan pada persoalan cabai rawit, ini menjadi perhatian Dinas TPHP untuk memperluas tanan cabai rawit, diprogramkan dalam jangka menengah,” ujar Yuas.

Menurut Kementerian Pertanian, Luas Tanam 2024 mencapai 198.577 hektare (Ha) dan menutup defisit 22 Provinsi. Untuk itu, diperlukan tambahan luas tanam di lokasi tersebut 25.554 Ha.

Baca Juga :  Gubernur Dukung Proyek Pembangunan Bendungan Muara Joloi Masuk PSN

Selanjutnya, kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Sahli Yuas Elko meminta agar melakukan langkah antisipasi dengan mengecek harga di tingkat pedagang supaya harga minyak goreng tidak semakin jauh antara produsen, distributor, dan pengecer. Pengecekan harga juga dinilai perlu dilakukan pada penjualan elpiji 3 kg.

“Sampai saat ini belum tertangani dengan baik, Rp 36.000 harganya, syukur-syukur masih ada dan tidak terjadi kelangkaan karena ada indikasi peralihan penggunaan oleh yang bukan seharusnya. Tapi, kita berpatokan di pengendalian harganya, itu menjadi PR kita bersama,” tegas Yuas.

Untuk Dinas Ketahanan Pangan, ia menekankan perlunya konsistensi dalam pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM).”Lanjutkan untuk Gerakan Pangan Murah karena kebutuhan pangan kita semakin tinggi. Serapan pangan kita juga segera direalisasikan,” pungkasnya.

Sebagaimana disampaikan Badan Pangan Nasional, pada periode Januari-Mei 2025, lebih dari 3000 kali Gerakan Pangan Murah dilaksanakan dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) meminta hal ini konsisten dilaksanakan.

Baca Juga :  Disbun Kalteng Dukung Percepatan Reforma Agraria untuk Selesaikan Sengketa HGU

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan terjadi penurunan IPH pada minggu ketiga Mei 2025. Untuk perkembangan harga minyak goreng (Minyakita) secara nasional, rata-rata harga pada Minggu ketiga Mei 2025 berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Secara umum, harga Minyakita sampai dengan minggu ketiga Mei 2025 turun 0,39% dibanding April 2025.

Sedangkan untuk harga Bawang Putih, berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) dan secara umum turun 2,68% dibanding April 2025. Harga Cabai Merah berada pada rentang HAP dan turun 7,65% dari April 2025. Harga Cabai Rawit berada di atas rentang HAP dan turun 21,23% dari April 2025. Cabai Rawit mengalami penurunan harga di 64,72% wilayah di indonesia.

Selanjutnya, harga Bawang Merah berada di atas rentang HAP dan turun 8,57% dibanding April 2025. Kemudian, harga Telur Ayam Ras berada di atas HAP dan naik 0,21% dibanding April 2025. (hfz)

Sahli Gubernur Kalteng Bidang Ekeubang Yuas Elko. Menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur, Senin (19/5/2025).(BIROADPIM KALTENG)

 

Rakor Pengendalian Inflasi

Kalteng Tidak Masuk Nominasi Inflasi Tinggi, di Tingkat Nasional Masih Dihadapkan Persoalan Cabai Rawit

 

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekeubang) Yuas Elko. Mengungkapkan inflasi Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini masih berada di 1,31% (y-o-y) dan Indeks Perkembangan Harga (IPH) 1,75%.

Itu disampaikannya pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur, Senin (19/5/2025).

“Kita tidak masuk nominasi inflasi yang tinggi. Di tingkat nasional, kita masih dihadapkan pada persoalan cabai rawit, ini menjadi perhatian Dinas TPHP untuk memperluas tanan cabai rawit, diprogramkan dalam jangka menengah,” ujar Yuas.

Menurut Kementerian Pertanian, Luas Tanam 2024 mencapai 198.577 hektare (Ha) dan menutup defisit 22 Provinsi. Untuk itu, diperlukan tambahan luas tanam di lokasi tersebut 25.554 Ha.

Baca Juga :  Gubernur Dukung Proyek Pembangunan Bendungan Muara Joloi Masuk PSN

Selanjutnya, kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Sahli Yuas Elko meminta agar melakukan langkah antisipasi dengan mengecek harga di tingkat pedagang supaya harga minyak goreng tidak semakin jauh antara produsen, distributor, dan pengecer. Pengecekan harga juga dinilai perlu dilakukan pada penjualan elpiji 3 kg.

“Sampai saat ini belum tertangani dengan baik, Rp 36.000 harganya, syukur-syukur masih ada dan tidak terjadi kelangkaan karena ada indikasi peralihan penggunaan oleh yang bukan seharusnya. Tapi, kita berpatokan di pengendalian harganya, itu menjadi PR kita bersama,” tegas Yuas.

Untuk Dinas Ketahanan Pangan, ia menekankan perlunya konsistensi dalam pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM).”Lanjutkan untuk Gerakan Pangan Murah karena kebutuhan pangan kita semakin tinggi. Serapan pangan kita juga segera direalisasikan,” pungkasnya.

Sebagaimana disampaikan Badan Pangan Nasional, pada periode Januari-Mei 2025, lebih dari 3000 kali Gerakan Pangan Murah dilaksanakan dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) meminta hal ini konsisten dilaksanakan.

Baca Juga :  Disbun Kalteng Dukung Percepatan Reforma Agraria untuk Selesaikan Sengketa HGU

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan terjadi penurunan IPH pada minggu ketiga Mei 2025. Untuk perkembangan harga minyak goreng (Minyakita) secara nasional, rata-rata harga pada Minggu ketiga Mei 2025 berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Secara umum, harga Minyakita sampai dengan minggu ketiga Mei 2025 turun 0,39% dibanding April 2025.

Sedangkan untuk harga Bawang Putih, berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) dan secara umum turun 2,68% dibanding April 2025. Harga Cabai Merah berada pada rentang HAP dan turun 7,65% dari April 2025. Harga Cabai Rawit berada di atas rentang HAP dan turun 21,23% dari April 2025. Cabai Rawit mengalami penurunan harga di 64,72% wilayah di indonesia.

Selanjutnya, harga Bawang Merah berada di atas rentang HAP dan turun 8,57% dibanding April 2025. Kemudian, harga Telur Ayam Ras berada di atas HAP dan naik 0,21% dibanding April 2025. (hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/