PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Wacana perguruan tinggi (PT) mengelola tambang mendapat sorotan dari DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dilansir dari Kalteng Pos, Anggota Komisi I DPRD Kalteng, Yohannes Freddy Ering, menilai kebijakan ini bisa membuat PT kehilangan fokus pada tugas utamanya, yakni mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
“Kalau orientasinya lebih ke proyek tambang, bagaimana dengan pendidikan, penelitian, dan pengabdian? Jangan sampai itu justru dinomorduakan,” kata Freddy Ering, Selasa (28/1).
Politikus PDI Perjuangan itu juga khawatir keterlibatan PT dalam tambang akan memicu persaingan tidak sehat di kalangan civitas akademika.
Menurutnya, pengelolaan tambang melibatkan dana besar, yang dikhawatirkan dapat menggeser prioritas utama dunia akademik.
Freddy menegaskan bahwa sektor tambang sudah memiliki mekanisme tersendiri, dengan melibatkan pengusaha dan investor yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
“Ada prosedurnya, ada spesialisnya. Jangan sampai justru membuka peluang praktik yang tidak sehat,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Muhammad Yusuf, menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen pada tugas utama perguruan tinggi, yaitu mencetak SDM yang berkualitas.
“Kami tetap pada jalur kami. Mencetak lulusan yang siap berkiprah di berbagai bidang, termasuk pertambangan, tanpa harus terlibat langsung dalam pengelolaan tambang,” tegasnya.
Meski begitu, UMPR tidak menutup diri untuk berperan dalam pengembangan sektor pertambangan.
Kampus siap berkolaborasi dalam riset, pemberdayaan masyarakat, serta kajian lingkungan guna menciptakan pertambangan yang lebih berkelanjutan.
“Kami siap terlibat dalam riset dan kajian pertambangan yang sehat. Tapi untuk ikut mengelola tambang, rasanya belum saatnya,” ujar Yusuf.
Sebagai bentuk kesiapan mencetak tenaga ahli di bidang tambang, UMPR kini tengah membangun jurusan pertambangan.
Yusuf berharap, lulusan dari kampusnya bisa berkontribusi dalam industri pertambangan dan membantu memperbaiki praktik-praktik yang ada di sektor tersebut. (irj/ala/kpg)