26.2 C
Jakarta
Sunday, May 11, 2025

Pengendalian Inflasi di Palangka Raya, Fokus pada Stabilitas Harga dan Deflasi

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Akhmad Husain, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2024 di Ruang Peteng Karuhei I, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (30/12). Agenda ini membahas sejumlah strategi untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat di wilayah tersebut.

Usai rapat, Akhmad Husain menyoroti pentingnya keseimbangan dalam pengendalian inflasi. Menurutnya, penanganan yang terlalu baik justru dapat memicu deflasi.

“Untuk Palangka Raya, secara nasional malah terjadi deflasi. Pengendalian inflasi yang terlalu optimal dapat membawa dampak lain yang juga merugikan,” ujarnya kepada media.

Ia menekankan bahwa menjaga daya beli masyarakat adalah prioritas utama, khususnya terkait kebutuhan pokok.

Baca Juga :  Semakin Banyak Titik Hotspot, ISPU Palangka Raya Masih Dalam Kategori Sedang

“Harga barang harus tetap terjangkau. Beberapa bahan makanan dan BBM memang mengalami kenaikan, dan hal ini perlu diperhatikan lebih mendalam,” ungkap Akhmad.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah kota adalah mengajukan tambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Saat meninjau SPBU, kami memastikan perlunya tambahan kuota. Namun, surat pengajuan itu belum sampai ke meja saya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Akhmad memastikan langkah-langkah strategis telah diambil sepanjang tahun, sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri. Berbagai kebijakan diterapkan untuk mengendalikan inflasi dan memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor.

“Dengan koordinasi yang baik, saya yakin Kota Palangka Raya dapat menghadapi tantangan inflasi secara efektif. Kesejahteraan masyarakat tetap menjadi fokus utama,” tutupnya. (ndo)

Baca Juga :  Musim Penghujan, BPBD Sebut Belum Ditemukan Titik Banjir di Palangkaraya

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Akhmad Husain, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2024 di Ruang Peteng Karuhei I, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (30/12). Agenda ini membahas sejumlah strategi untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat di wilayah tersebut.

Usai rapat, Akhmad Husain menyoroti pentingnya keseimbangan dalam pengendalian inflasi. Menurutnya, penanganan yang terlalu baik justru dapat memicu deflasi.

“Untuk Palangka Raya, secara nasional malah terjadi deflasi. Pengendalian inflasi yang terlalu optimal dapat membawa dampak lain yang juga merugikan,” ujarnya kepada media.

Ia menekankan bahwa menjaga daya beli masyarakat adalah prioritas utama, khususnya terkait kebutuhan pokok.

Baca Juga :  Semakin Banyak Titik Hotspot, ISPU Palangka Raya Masih Dalam Kategori Sedang

“Harga barang harus tetap terjangkau. Beberapa bahan makanan dan BBM memang mengalami kenaikan, dan hal ini perlu diperhatikan lebih mendalam,” ungkap Akhmad.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah kota adalah mengajukan tambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Saat meninjau SPBU, kami memastikan perlunya tambahan kuota. Namun, surat pengajuan itu belum sampai ke meja saya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Akhmad memastikan langkah-langkah strategis telah diambil sepanjang tahun, sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri. Berbagai kebijakan diterapkan untuk mengendalikan inflasi dan memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil.

Ia juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor.

“Dengan koordinasi yang baik, saya yakin Kota Palangka Raya dapat menghadapi tantangan inflasi secara efektif. Kesejahteraan masyarakat tetap menjadi fokus utama,” tutupnya. (ndo)

Baca Juga :  Musim Penghujan, BPBD Sebut Belum Ditemukan Titik Banjir di Palangkaraya

Terpopuler

Artikel Terbaru